INDOPOSCO.ID – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) melayangkan surat kepada PT Pertamina terkait kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji 3 kilogram yang terjadi saat ini.
“Terjadinya kelangkaan BBM ini, kami bersurat ke Pertamina, termasuk mengecek terkait kekurangan pasokan elpiji,” kata Bupati Lombok Timur Haerul Warisin di Lombok Timur, Minggu.
Ia mengatakan penggunaan BBM maupun gas elpiji di Lombok Timur saat ini mengalami peningkatan, akibat kegiatan masyarakat lebih aktif di akhir 2025, sehingga banyak masyarakat menggunakan BBM maupun elpiji saat ini dibandingkan sebelumnya.
“Sebelumnya masyarakat tidak banyak menggunakan elpiji, karena masih mengandalkan penggunaan kayu, tetapi sekarang hampir semua masyarakat menggunakan elpiji,” katanya.
Ia mengatakan akibat tingginya penggunaan elpiji tersebut, berimbas terhadap kuota yang ada, sehingga kekurangan kuota tersebut akan dimintakan untuk penambahan kepada Pertamina.
“Terhadap kekurangan kuota tersebut yang akan dimintakan ke Pertamina untuk penambahan. Besaran kuota yang akan dimintakan akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dinas Perdagangan Lombok Timur,” katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Pertamina Patra Niaga jumlah stok elpiji 3 kilogram bersubsidi yang tersedia di pangkalan resmi sebanyak 84.500 tabung.
Rinciannya, Kabupaten Lombok Timur 20.600 tabung, Kabupaten Lombok Utara 6.000 tabung, Kabupaten Sumbawa 7.500 tabung. Kabupaten Sumbawa Barat 500 tabung, Kota Bima 4.800 tabung, dan Kota Mataram 8.300 tabung.
Selanjutnya, Kabupaten Bima sebanyak 7.100 tabung, Kabupaten Dompu 5.400 tabung, Kabupaten Lombok Barat 9.700 tabung, Kabupaten Lombok Tengah 14.600 tabung. (bro)









