INDOPOSCO.ID – Jumlah korban tewas akibat kebakaran besar di Hong Kong meningkat menjadi 128 orang hingga Jumat. Otoritas setempat menyatakan api yang melalap kompleks perumahan di distrik Tai Po itu telah berhasil dijinakkan, seperti diberitakan media lokal.
Salah satu korban meninggal adalah petugas pemadam kebakaran. Total 79 orang mengalami luka-luka, termasuk 11 anggota pemadam, menurut laporan South China Morning Post.
Walau api telah padam di seluruh blok Wang Fung Court, proses pencarian dan penyelamatan masih terus dilakukan.
Sekretaris Keamanan Chris Tang Ping-keung menyampaikan bahwa jumlah korban tewas kini melampaui 100 orang dan mencapai 128.
Ia juga mengingatkan bahwa kemungkinan masih ada korban lain yang belum ditemukan.
Pihak berwenang menerima 467 laporan orang hilang. Sekitar 200 lainnya berada dalam kategori “tidak pasti,” termasuk 80 jenazah yang belum dapat diidentifikasi, jelas Tang.
Sebelumnya, surat kabar tersebut menyebutkan sekitar 280 orang masih belum diketahui keberadaannya.
Kepala Eksekutif Hong Kong, John Lee Ka-chiu, sebelumnya menegaskan bahwa kebakaran di tujuh bangunan dalam kompleks tersebut telah terkendali.
Api mulai berkobar sekitar tengah hari pada Rabu (26/11) di kawasan yang memiliki lebih dari 1.900 unit apartemen itu. Perambatan api berlangsung cepat karena keberadaan perancah bambu untuk proyek renovasi.
Kompleks tersebut mencakup delapan menara hunian dengan jumlah penghuni lebih dari 4.000 orang.
Polisi telah menahan dua direktur serta seorang konsultan teknik dari Prestige Construction & Engineering Company atas dugaan kelalaian yang mengakibatkan kematian.
Otoritas menjelaskan bahwa perancah bambu dan penggunaan material busa plastik pada jendela mempercepat penjalaran api.
“Kami menduga pihak yang bertanggung jawab telah menunjukkan kelalaian berat sehingga api menjalar sangat cepat dan menewaskan begitu banyak orang,” kata Inspektur Senior Eileen Chung Lai-yee.
Chris Tang juga menambahkan bahwa hasil pemeriksaan awal menunjukkan api menyebar secara tidak wajar, terutama karena bahan insulasi yang digunakan.
“Material penutup dinding, jaring perancah, dan terpal tahan air membuat api merambat jauh lebih cepat dibanding material yang sesuai standar keselamatan,” ujarnya.
Untuk pertama kalinya dalam 17 tahun, Hong Kong mengeluarkan peringatan kebakaran level 5—level tertinggi dalam sistem peringatan kota tersebut.
Dua kompleks hunian di sekitar lokasi turut dievakuasi. Sekitar 900 warga terdampak kini ditempatkan di delapan pusat penampungan sementara.
Lebih dari 140 kendaraan pemadam dan lebih dari 800 petugas dikerahkan untuk mengendalikan situasi.
Departemen Perhubungan melaporkan sejumlah ruas jalan di area tersebut terpaksa ditutup.
Presiden China Xi Jinping menyampaikan belasungkawa dan memerintahkan Kantor Urusan Hong Kong dan Makau untuk membantu pemerintah daerah dalam menangani bencana.
Kepala Eksekutif Lee turut menyampaikan simpati mendalam kepada keluarga korban serta berharap para korban luka segera pulih seperti dilansir Anadolu melalui Antara.
Ia juga memimpin rapat darurat kabinet guna mengoordinasikan penanganan krisis dan menyiapkan dana bantuan sebesar HK$300 juta (sekitar Rp643 miliar) untuk warga yang terdampak. (aro)









