INDOPOSCO.ID – Atmosfer panas menyelimuti Stadion PKOR Sumpah Pemuda saat Bhayangkara Presisi Lampung FC bersiap menjamu Persebaya Surabaya pada pekan ke-14 Super League 2025/2026, Jumat (28/11/2025) pukul 15.30 WIB. Laga ini bukan sekadar perebutan tiga poin, ini adalah panggung reuni, tensi, dan pembuktian.
Pelatih Bhayangkara, Paul Munster, memasuki pertandingan ini dengan fokus penuh. Maklum, yang datang adalah mantan klub yang musim lalu masih ia nahkodai. Namun, Munster menegaskan masa lalu tak lagi menjadi beban.
“Kami fokus untuk laga nanti. Pertandingan terakhir kandang (kami) sebelum jeda paruh musim,” kata Munster dalam situs resmi ileague, Jumat (28/11/2025).
“Dan ya benar saya adalah pelatih Persebaya tapi itu dulu. Sekarang saya ada di Bhayangkara FC, seperti yang dikatakan Dendy (Sulistyawan) tadi fokus saya 100 persen untuk menghadapi pertandingan nanti,” lanjutnya.
Munster memastikan ia dan timnya telah mengurai kekuatan tim tamu. “Tentu saja menganalisis, dan saya sudah berbicara dengan pemain. Dan fokus saya dengan Bhayangkara,” ungkapnya.
Jelang pertandingan, The Guardians hanya kehilangan satu pemain. “Hanya Moses yang absen, yang lain berjuang untuk masuk ke starting XI,” tambahnya.
Di kubu seberang, Persebaya datang dengan situasi yang tak kalah menarik. Uston Nawawi, yang sementara ini dipercaya sebagai caretaker, mengakui bahwa persiapan tim cukup singkat setelah laga penuh tensi melawan Arema FC. Meski demikian, Bajul Ijo tetap mengusung mental siap tempur.
“Setelah libur mungkin 2-3 hari, kita melakukan persiapan. Memang waktunya tidak banyak, jadi tidak ada masalah soal itu. Untuk pemain, saya kira sudah siap semuanya lawan Bhayangkara FC,” ujar Uston.
Ia pun tak gentar dengan barisan Bhayangkara yang kini dihuni eks Persebaya serta dilatih mantan nahkoda mereka.
“Tentunya seperti biasa kita akan saling mempelajari kekuatan dan kelemahan masing-masing. Untuk itu, kita sudah melakukan persiapan di Surabaya, menghadapi Bhayangkara FC,” imbuhnya.
Dua tim, dua cerita, bertemu dalam satu panggung yang menjanjikan intrik teknis, adu strategi, dan mungkin sedikit aroma nostalgia. Duel ini lebih dari sekadar pertandingan, ini adalah kisah yang menunggu untuk dituntaskan di atas rumput hijau. (her)









