INDOPOSCO.ID – Enhancing Readiness for the Transition to Electric Vehicles in Indonesia atau ENTREV, per Oktober 2025, berhasil menyumbang penurunan emisi karbon sebanyak 85,35 ribu ton CO2 (ktCO2). Proyek kolaborasi antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan United Nations Development Programme (UNDP) ini terus mendorong pengembangan ekosistem transportasi rendah emisi di Indonesia.
Proyek yang dimulai sejak tahun 2023 tersebut juga telah berhasil menarik investasi hijau sebesar USD17,133 juta dan memberikan manfaat untuk 314.742 masyarakat dengan 34,052 di antaranya adalah perempuan.
National Project Manager ENTREV, Nasrullah “Eriell” Salim menyatakan bahwa ENTREV adalah wujud nyata komitmen pemerintah Indonesia untuk menjalankan transisi energi. Dalam hal ini, pemerintah menjalin kolaborasi dengan mitra lokal dan global untuk mendorong pegembangan infrastruktur penunjang Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
“ENTREV yang merupakan proyek hibah dari Global Environment Facility (GEF), telah memberikan dukungan hibah juga ke 3 provinsi percontohan yaitu Bali, Jawa Barat dan Jakarta, serta 6 kota replikasi yaitu Yogyakarta, Surabaya, Medan, Samarinda, Makassar, dan Serang. Fokus kami adalah menyiapkan ekosistem yang kuat dari hulu ke hilir untuk adopsi KBLBB di Indonesia,” jelasnya.
Eriell mengungkapkan, saat ini ENTREV tengah fokus melakukan roadshow lokakarya ke berbagai daerah untuk menguatkan infrastruktur KBLBB di tingkat lokal. Beberapa daerah yang telah dikunjungi adalah Yogyakarta, Surabaya dan Samarinda.
“Kami mendorong sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah, dengan menyertakan pelaku usaha dan komunitas lokal. Akhir November ini kami akan menggelar lokakarya di Makassar dan Banten. Kemudian di minggu pertama Desember ENTREV akan berpartisipasi untuk berbagi pengalaman pada workshop e-Global Mobility yang diselenggarakan oleh Asian Development Bank (ADB) dan UNEP (United Nations Environment Programme) di Bangkok, Thailand,” pungkas Eriell. (srv)









