INDOPOSCO.ID – Papua Barat kembali menyambut harapan baru ketika cahaya listrik mulai menerangi rumah-rumah yang selama ini bergantung pada lampu seadanya.
Ratusan keluarga di Kabupaten Fakfak yang sebelumnya harus memendam keinginan memiliki sambungan listrik mandiri kini dapat bernapas lega. Pemerintah melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) memberikan dukungan konkret dengan menanggung seluruh biaya pemasangan, sehingga hambatan finansial yang selama bertahun-tahun membayangi masyarakat dapat teratasi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia hadir langsung untuk melakukan penyalaan listrik bagi 100 penerima BPBL pertama tahun ini. Kehadirannya menandai percepatan nyata pemerataan energi di wilayah tersebut.
Dalam sambutannya, Bahlil menggarisbawahi perjalanan panjang program BPBL secara nasional yang sejak 2022 telah menjangkau 367.210 rumah tangga, tetapi baru benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat setempat pada 2024.
Catatan Kementerian ESDM menunjukkan bahwa tahun lalu baru 102 rumah tangga yang berhasil tersambung. Tahun ini, penyalaan 100 rumah tangga yang tersebar di 10 kecamatan menjadi momentum penting menuju target 292 penerima untuk wilayah kabupaten tersebut, serta bagian dari sasaran 4.550 rumah tangga di seluruh Papua Barat.
Bahlil menekankan bahwa hadirnya listrik adalah bentuk pemerataan hak. “Melalui BPBL, masyarakat sekarang dapat menikmati akses listrik yang layak tanpa harus memikirkan biaya pemasangan, yang selama ini menjadi kendala,” ujar Bahlil dalam keterangannya, Minggu (16/11/2025).
Bagi Bahlil, bantuan ini lebih dari sekadar instalasi teknis. Ia menyebutnya sebagai gerbang menuju kualitas hidup yang lebih baik. Di kawasan yang menyimpan kekayaan maritim, kehadiran listrik dapat memicu pertumbuhan usaha, terutama pemanfaatan teknologi pendingin untuk pengelolaan hasil tangkapan laut.
Tak hanya ekonomi, sektor pendidikan pun menjadi sorotan. “Penyediaan listrik ini juga memberikan dukungan optimal untuk kegiatan belajar anak-anak di rumah,” jelas Bahlil.
Warga yang menerima bantuan tahun ini mendapatkan paket lengkap. Mulai dari instalasi listrik dengan 3 titik lampu, 1 kotak kontak, Sertifikat Laik Operasi (SLO), sambungan ke jaringan PLN berdaya 900 VA, hingga token listrik perdana Rp100.000, sebuah fasilitas yang menjadi awal baru dalam rutinitas mereka.
Lebih lanjut, Bahlil menggambarkan dampak jangka panjang program ini. “Dengan listrik yang menyala di setiap rumah, kita tidak hanya menerangi ruang-ruang keluarga, tetapi juga menerangi masa depan anak-anak kita, membuka pintu peluang usaha baru, dan memperkuat daya saing daerah,” tutupnya.
Untuk memastikan pelayanan listrik semakin optimal, peresmian ini disertai peningkatan status kantor PLN dari Unit Layanan Pelanggan (ULP) menjadi Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3), peningkatan yang akan memperkuat kapasitas pelayanan energi untuk masyarakat ke depannya. (her)









