INDOPOSCO.ID – Di tengah percepatan transformasi digital dan semakin kompleksnya ekosistem teknologi informasi (TI), adopsi kecerdasan buatan (AI) sebenarnya sudah cukup luas. Laporan terbaru McKinsey berjudul The State of AI in 2025: Agents, Innovation, and Transformation mengungkap 70% perusahaan di seluruh dunia telah memanfaatkan AI.
Hal serupa terjadi pada teknologi cloud. Berdasarkan proyeksi IDC, lebih dari 90% aplikasi baru pada 2028 akan mendukung multi-cloud. Namun, tantangan terbesar saat ini bukan hanya mempercepat adopsi AI dan cloud, tetapi memastikan implementasinya mampu menyederhanakan tata kelola, efisien secara biaya, dan aman dalam melindungi data.
“Kalau melihat data, perusahaan yang mengadopsi cloud dan AI sudah marak, tetapi yang mengadopsi cloud dan AI dengan kemampuan menyederhanakan kompleksitas jaringan, menekan biaya, dan aman masih terhitung sedikit,” ujar Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), dalam seminar Beyond IT Struggles: Your Cloud Breakthrough Starts Here yang digelar di Pullman Thamrin, Jakarta, Kamis (6/11).
Menurut Jip Ivan, ada dua solusi strategis dari Microsoft yang memenuhi ketiga kebutuhan tersebut, yaitu Microsoft Azure Landing Zone (ALZ) dan Microsoft Sentinel. Microsoft ALZ merupakan fondasi infrastruktur cloud yang aman, terstruktur, dan skalabel bagi berbagai jenis beban kerja berat.
Deni Teguh Triyanto, Cloud Product Specialist Multipolar Technology, menjelaskan bahwa Microsoft ALZ menyediakan panduan desain arsitektur cloud sesuai best practice Microsoft Adoption Framework. Fitur utamanya mencakup standardisasi kebijakan keamanan, jaringan, identitas, dan manajemen sumber daya; otomatisasi penerapan untuk proses yang lebih cepat dan minim kesalahan; serta kepatuhan terhadap standar global seperti ISO 27001, GDPR, dan HIPAA.
Dengan fondasi tersebut, perusahaan dapat mempercepat transformasi digital tanpa kehilangan kendali atas tata kelola maupun keamanan data. Lingkungan cloud ini juga mendukung pengembangan solusi berbasis AI dan analitik data—termasuk VisionAnalytics dari Multipolar Technology—berkat performa tinggi dan kapasitas elastis yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.
Sementara itu, Microsoft Sentinel berperan sebagai lini pertahanan siber. Ignasius Oky Yoewono, SIEM Product Manager–IT Security Section Head Multipolar Technology, mengungkap bahwa saat data dan aplikasi bermigrasi ke cloud, ancaman siber berkembang menjadi semakin kompleks. “Microsoft Sentinel hadir sebagai platform layanan berbasis cloud yang menggunakan AI dan machine learning (ML) untuk melindungi, mendeteksi, menganalisis, dan merespons ancaman di cloud maupun on-premises secara near-real-time,” ujarnya.
Sentinel memberikan perlindungan komprehensif dengan kemampuan SecOps terintegrasi, pemanfaatan AI untuk mengantisipasi dan menghentikan serangan, serta optimalisasi datalake terpadu yang lebih hemat biaya. Keamanan pun menjadi lebih proaktif—mendeteksi dan merespons ancaman sebelum menimbulkan kerugian.
Jip Ivan menegaskan bahwa kombinasi Microsoft ALZ dan Microsoft Sentinel memberikan nilai strategis besar bagi perusahaan. “Perusahaan tidak hanya membangun infrastruktur cloud yang efisien dan terkelola, tetapi juga memastikan perlindungan menyeluruh terhadap seluruh aset digital berbasis AI,” katanya. “Hubungi Multipolar Technology untuk mengaplikasikannya.” (ibs)









