INDOPOSCO.ID – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin mengatakan, sebagian besar pekerja migran Indonesia (PMI) masih berperilaku boros. Karenanya ia menekankan para pekerja migran mampu memanfaatkan gaji dengan cara yang menghasilkan nilai jangka panjang.
“Karena 70 persen masih digunakan untuk konsumtif, jadi pekerja migran kita itu 70 persen masih konsumtif. Ini harus bagaimana kita bisa produktif,” kata Mukhtarudin usai launching Buku Saku Literasi Keuangan PMI di Jakarta, Senin (10/11/2025).
Melalui puluncuran buku saku literasi keuangan itu disebutnya, bahwa negara telah menyatakan kehadirannya untuk melindungi pekerja migran menggunakan seluruh sumber daya keuangan secara terencana.
“Negara juga hadir hari ini melindungi bagaimana pekerjaan migran bisa bijak mengelola keuangannya melalui launching buku literasi keuangan tentang buku saku literasi keuangan,” ujar Mukhtarudin.
Ia meminta para pekerja migran tidak terjebak dengan gaya hidup cenderung berfokus pada kesenangan sesaat,yang pada akhirnya akan menyulitkan mereka saat kembali ke Tanah Air.
“Untuk mungkin hanya sekedar gaya hidup ya, untuk gagah-gagahan tapi lebih baik. Kita sementara berjuang di negara orang. Pulangnya menjadi seorang entrepreneur, jadi pengusaha sukses,” ucap politikus Partai Golongan Karya (Golkar) itu.
Dalam beberapa kasus, PMI mengirimkan hasil kerjanya di luar negeri untuk keluarganya, namun tidak digunakan secara benar, sehingga tujuan awal meningkatkan taraf hidup keluarga di kampung halaman tidak tercapai.
“Jadi jangan sampai, nanti kalau sudah selesai jadi purna daftar jadi PMI lagi ya atau pulang nganggur lagi duitnya habis. Banyak juga tuh kejadian dikirim ke keluarganya, keluarganya gunakannya untuk konsumtif begitu pekerja pulang tanya uang mana? habis,” imbau Muktarudin.(dan)









