INDOPOSCO.ID – Essity Indonesia, perusahaan global di bidang kesehatan dan kebersihan dengan misi Breaking Barriers to Well-being, memperkenalkan kampanye edukatif “Beda Luka, Beda Plester”, bertujuan mengajak masyarakat Indonesia memahami bahwa setiap luka memiliki karakter dan kebutuhan plester yang berbeda.
Sebagai bagian dari kampanye ini, Essity juga secara resmi meluncurkan Leukoplast® Red First Aid, plester luka inovatif berstandar medis (medical-grade) untuk kebutuhan perawatan luka ringan.
“Melalui kampanye Beda Luka Beda Plester, kami ingin mengajak masyarakat lebih sadar pentingnya perawatan luka yang benar dan aman sesuai standar medis, namun bisa dilakukan sendiri di rumah.
Untuk mendukung kampanye ini, kami hadirkan Leukoplast® Red First Aid dengan inovasi yang khusus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia sebagai solusi perawatan luka ringan yang memberikan perlindungan komprehensif dan terpercaya bagi setiap keluarga,” kata Joice Simanjuntak, Head of Marketing Essity for Central & East Asia.
Perawatan luka sering terabaikan oleh masyarakat. Berbagai penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat terhadap perawatan luka masih tergolong sedang hingga rendah. Padahal pengetahuan dasar terkait luka dan perawatannya dapat mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan luka.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) juga menyatakan bahwa perawatan luka merupakan isu kesehatan masyarakat global, dan menekankan pentingnya pendekatan inter-profesional yang berpusat pada pasien (patient-centered care).
Menurut dr. Heri Setyanto, Sp.B., FINACS, Ketua Umum Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI), edukasi publik tentang perawatan luka merupakan hal yang sangat penting karena masih banyak kesalahpahaman di masyarakat. “Banyak orang masih menggunakan plester yang tidak sesuai dengan jenis luka, sehingga proses penyembuhan menjadi lebih lama dan risiko infeksi meningkat. Selain itu, masih ada anggapan bahwa luka sebaiknya dibiarkan terbuka agar cepat kering. Padahal, secara medis, luka yang ditutup dengan plester yang tepat justru sembuh lebih cepat dan lebih bersih,” jelas dr. Heri.
Ia menambahkan, rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang perawatan luka dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti tingkat pendidikan, keterbatasan akses terhadap informasi kesehatan yang terpercaya, serta minimnya kampanye publik mengenai cara perawatan luka yang benar. “Karena itu, kami sangat mengapresiasi inisiatif Essity yang konsisten meningkatkan literasi dan kualitas perawatan luka di Indonesia. Upaya edukatif seperti ini sejalan dengan komitmen PABI dalam mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan kulit dan luka, melalui kolaborasi yang sudah terjalin selama ini,” tutur dr. Heri.
dr. Heri lebih lanjut menjelaskan bahwa luka dapat diklasifikasikan berdasarkan adanya kerusakan atau tidaknya permukaan kulit (terbuka vs. tertutup), lamanya penyembuhan (akut vs. kronis), penyebabnya (seperti trauma, pembedahan, atau luka bakar), tingkat kontaminasi, serta kedalaman cedera. Setiap jenis luka ini memerlukan perawatan yang berbeda. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan guna mencegah infeksi luka.
“Untuk mencegah infeksi luka, penting mempertahankan lingkungan yang bersih dan higienis: bersihkan luka dan area di sekitarnya dengan air matang (air yang sudah dimasak dan didinginkan) dan gunakan plester yang tepat untuk melindungi luka agar kuman tidak masuk. Penting pula mempertahankan kelembaban agar pembentukan kulit baru tidak terganggu. Plester luka dengan medical-grade dapat membantu perawatan luka ringan dengan aman dan efektif.
Untuk itulah memahami perawatan luka dasar dan akses kepada plester medical-grade menjadi penting untuk mencegah infeksi lanjutan yang dapat berdampak pada kualitas kesehatan jangka panjang,” tambahnya.
Sebagai solusi penanganan pertama luka ringan, selaras dengan semangat kampanye Beda Luka, Beda Plester, Leukoplast® hadir dalam 3 varian yang dirancang untuk membantu perawatan luka ringan di berbagai lokasi luka, dengan kebutuhan berbeda, dimana setiap kemasan dilengkapi dengan informasi terkait jenis luka dan jenis plester yang sesuai:
● Leukoplast® Elastic – fleksibel, menempel kuat, dan sempurna di area tubuh yang sering bergerak seperti jari, buku tangan, siku, dan lutut.
● Leukoplast® Aqua Pro – menjaga luka tetap terlindungi dari air, sambil memungkinkan kulit di sekitar luka tetap “bernapas”.
● Leukoplast® Barrier – memberikan perlindungan ekstra dari mikroba, dan kontaminan luar, cocok untuk aktivitas outdoor yang rentan terpapar kotoran atau kontaminan.
Kampanye Beda Luka, Beda Plester diimplementasikan Essity dengan kolaborasi bersama tiga jaringan retail besar Guardian, Watsons, dan Apotek K-24 untuk membuka akses lebih luas terhadap edukasi dan produk perawatan luka modern bagi masyarakat di seluruh Indonesia.
Kampanye ini akan menjangkau 250 titik di tahun ini. Di setiap titik edukasi, pengunjung dapat belajar tahapan merawat luka mulai dari membersihkan luka, memilih plester yang tepat, dan melakukan perawatan lanjutan yang aman. Edukasi didukung dengan video singkat, materi visual, dan QR code untuk akses informasi digital.
“Kami menyambut baik kolaborasi dengan Essity dalam edukasi perawatan luka di Indonesia. Di Guardian, konsumen tak hanya membeli produk, namun mendapatkan informasi tentang jenis luka dan cara perawatan yang tepat. Untuk memudahkan konsumen, kami telah menata display khusus di segmen perawatan luka, sehingga produk-produk yang lengkap dan berkualitas dapat ditemukan dengan mudah.
Inisiatif ini selaras dengan misi kami untuk menjadi mitra terpercaya dalam kesehatan dan kecantikan, dengan menyediakan produk berkualitas serta meningkatkan akses layanan kesehatan,” ujar Merry Delvia, Senior Category Manager, Guardian Indonesia.
Sementara itu, Gesit Kuntadi, Commercial Director of K-24 Group menambahkan “Melalui kampanye Beda Luka Beda Plester, kami berkomitmen meningkatkan literasi masyarakat akan perawatan luka.
Bekerja sama dengan Essity dan asosiasi perawatan luka, para apoteker kami mendapatkan pelatihan dan tersertifikasi CWCCA (Certified Wound Care Clinician Associate) yang nantinya mampu memberikan edukasi kepada masyarakat. Selain itu di apotik kami juga tersedia Woundcare Corner atau Pojok Perawatan Luka sebagai sarana edukasi yang interaktif.”
Yullis Hewis, Health Trading Controller, Watsons Indonesia menyampaikan,“Kami berkolaborasi dengan Essity dalam program tanggung jawab sosial untuk perawatan luka pasien. Upaya ini dilakukan untuk memberikan akses plester medical-grade melalui Yayasan Jaga Ginjal Indonesia agar dapat melakukan perawatan luka secara mandiri di rumah.”
Lebih lanjut, Essity juga membangun sinergi dengan organisasi medis profesional seperti PABI, Asosiasi Perawat Luka di Indonesia, dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) untuk menyelenggarakan pelatihan perawatan luka dasar yang disertai Satuan Kredit Profesi (SKP) bagi lebih dari 2.000 apoteker dan asisten apoteker di seluruh Indonesia.
Inisiatif ini bertujuan meningkatkan kapasitas apoteker dan asisten apoteker sebagai ujung tombak edukasi kesehatan, sehingga mereka dapat memberikan edukasi langsung dan terpercaya kepada masyarakat tentang praktik perawatan luka yang tepat.
“Dengan menggabungkan kolaborasi dan edukasi, tentunya akan membawa dampak lebih besar. Harapannya, dengan memahami cara perawatan luka yang benar, masyarakat dapat mencegah infeksi, mempercepat penyembuhan, dan melindungi kesehatan diri serta keluarga. Kami menghadirkan solusi berbasis sains yang relevan, inovatif, mudah diakses, dan bermanfaat nyata bagi masyarakat Indonesia melalui Leukoplast® First Aid. Perawatan luka harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan penggunanya, baik untuk ibu, anak, pekerja aktif, maupun lansia,” tutup Joice.
Berbekal pengalaman kesehatan profesional selama lebih dari 120 tahun, Leukoplast® telah menjadi kepercayaan para tenaga medis di seluruh dunia akan kualitas dan keandalannya dalam perawatan luka. (srv)









