INDOPOSCO.ID – Program pembiayaan rumah bersubsidi milik pemerintah kembali disosialisasikan. Kali ini, BP Tapera bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) melanjutkan rangkaian kegiatan Sosialisasi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Kredit Program Perumahan di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga.
Acara yang digelar di Balairung UKSW ini dihadiri oleh Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, didampingi Deputi Komisioner Bidang Pemanfaatan Dana Tapera Sid Herdi Kusuma, serta diikuti oleh ratusan mahasiswa dan sivitas akademika UKSW.
Jawa Tengah Sumbang 19.000 Unit Rumah FLPP
Dalam paparannya, Heru menyampaikan capaian positif penyaluran FLPP di Jawa Tengah yang kini menempati posisi kedua nasional setelah Jawa Barat.
“Realisasi FLPP di Jawa Tengah tahun 2025 mencapai 19.000 unit rumah, ini menunjukkan sektor properti tetap tumbuh dan tidak pernah lesu,” ujar Heru.
Ia menegaskan, KPR subsidi masih menjadi andalan pemerintah dalam membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki rumah pertama mereka.
“Kami mengingatkan, rumah bukan sekadar gambar di brosur. Pastikan rumah yang dipilih benar-benar siap huni, karena rumah adalah aset yang harus diperhatikan. Kami menerapkan trilogi stock, di mana seluruh proses dari pengajuan hingga menempati rumah sudah saling terhubung,” jelasnya.
UKSW Jadi Kampus Inspiratif
Rektor UKSW, Prof. Dr. Intiyas Utami, menyampaikan rasa bangga atas kehadiran BP Tapera dan kementerian terkait di kampusnya.
“UKSW saat ini menempati posisi ketiga sebagai kampus berprestasi nasional. Kami senang mahasiswa bisa berdialog langsung dengan pemerintah pusat mengenai program nyata yang berdampak bagi masyarakat,” ucap Intiyas.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (P) Ahmad Luthfi menambahkan, sebanyak 44 rektor di Jawa Tengah telah menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah dalam rangka membangun dan memberdayakan masyarakat.
Dukungan Pemerintah Pusat
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri Jenderal Polisi (Purn) Muhammad Tito Karnavian menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto berkomitmen menjalankan sistem ekonomi kerakyatan.
“Program Tiga Juta Rumah adalah salah satu program unggulan yang perlu kita dukung bersama. Kami berharap civitas akademika ikut berperan dalam menyebarluaskan program ini,” kata Tito.
Adapun Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, turut memberikan pembekalan kepada mahasiswa UKSW tentang pentingnya ide dan diskusi dalam membangun kebijakan publik.
“Kekuatan pemikiran dan diskusi menentukan masa depan. Dari ruang-ruang diskusi inilah lahir program besar seperti KUR Perumahan,” ungkap Maruarar.
Ia juga menjelaskan bahwa berbagai terobosan pemerintah seperti KUR Perumahan dan Mikro Perumahan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui akses hunian yang layak dan terjangkau.
“Kalau ingin melahirkan diskusi yang hebat, carilah teman diskusi yang berkualitas, bahas tema yang penting, dan ciptakan suasana yang produktif,” pesan Maruarar menutup sesi sosialisasi. (srv)









