• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Petani SLP Mandiri, Harga Panen Stabil Lewat Pertanian Ramah Lingkungan

Folber Siallagan by Folber Siallagan
Selasa, 4 November 2025 - 22:21
in Nasional
IMG-20251104-WA0009 (1)

Petani asal Dusun Tanggungan, Desa Brabowan, Kecamatan Gayam, Bojonegoro bernama Lasmidi memberikan keterangan soal pertanian ramah lingkungan lewat program SLP. Foto: Dhika Alam Noor/Indoposco

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Program Sekolah Lapangan Pertanian (SLP) yang menggencarkan praktik pertanian ekologis ramah lingkungan telah memiliki ketahanan ekonomi lebih kuat, sekaligus membuktikan bertani tanpa bahan kimia berbahaya justru menstabilkan harga jual hasil panen di tengah tantangan perubahan iklim.

SLP diprakarsai ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bekerjasama dengan Yayasan Daun Bendera (FIELD Indonesia) di wilayah Kecamatan Gayam dan Kalitidu, Bojonegoro, Jawa Timur.

Program yang melibatkan lebih dari 600 petani dari delapan desa itu telah menciptakan ekosistem pertanian berkelanjutan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan pestisida, sekaligus meningkatkan produktivitas dan kualitas lahan.

Petani asal Dusun Tanggungan, Desa Brabowan, Kecamatan Gayam, Bojonegoro bernama Lasmidi mengatakan, pemupukan menggunakan pupuk kompos dan pupuk cair buatannya sendiri. Sebab, biayanya murah dan bahannya pun mudah didapat di sekitar rumah.

“Sejauh ini saya telah berhemat banyak dari biaya obat hama. Begitu pula dengan pupuk,” kata Lasmidi di Gayam, Bojonegoro, Selasa (4/11/2025).

Oleh karena itu, total biaya produksi jauh lebih kecil dibanding hasil penjualan cabainya. Keuntungan semakin besar. Petani juga aktif dalam kelompok-kelompok belajar, membuat pupuk organik secara mandiri, serta menerapkan pengamatan ekosistem pengendalian hama secara alami.

Menurutnya, metode pertanian ramah lingkungan sejatinya sudah dilakukan oleh para leluhurnya. Namun karena masifnya industri pupuk, banyak petani yang terlena, dan akhirnya tergantung pada pupuk serta obat buatan pabrik.

“Menerapkan pola pertanian ekologis ramah lingkungan ini jadi semakin mudah saat kami berkelompok. Saling mendukung dan saling bantu satu sama lain,” ucap Lasmidi.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Heru Setyadi menyatakan, program pemberdayaan masyarakat seperti SLP membuktikan keberadaan industri hulu migas memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

“Ketika petani semakin mandiri dan sejahtera, ekosistem ekonomi desa menguat. Pada akhirnya, hal ini mendukung tujuan nasional dalam Asta Cita: kemandirian ekonomi rakyat dan ketahanan energi yang berkelanjutan,” imbuh Heru Setyadi dalam kesempatan yang sama.(dan)

Tags: Harga PanenPetaniSLP Mandiri
Previous Post

Tiga Mahasiswa KKN UIN Semarang Tewas Terseret Arus Sungai

Next Post

Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Kerja di Sidang Umum UNESCO, Begini Respons Mendikdasmen

Related Posts

17622594521358949755989113631129
Nasional

Kemendikdasmen Dorong Redistribusi Guru untuk Pemerataan Pendidikan

Rabu, 5 November 2025 - 00:25
IMG-20251104-WA0011
Nasional

DPR RI Desak Pemerintah Pusat Alokasikan Anggaran untuk Sensus Ekonomi 2016

Selasa, 4 November 2025 - 23:07
mui
Nasional

Ketua MUI: Perlu Mengenang Jasa Para Pemimpin Bangsa

Selasa, 4 November 2025 - 22:52
IMG-20251104-WA0010
Nasional

Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Kerja di Sidang Umum UNESCO, Begini Respons Mendikdasmen

Selasa, 4 November 2025 - 22:36
WhatsApp Image 2025-11-04 at 19.49.53
Nasional

Lantik Pejabat Kementerian ATR/BPN, Menteri Nusron: Jabatan Itu Amanah

Selasa, 4 November 2025 - 21:52
GEMPITA
Nasional

GEMPITA Sikapi Serius Polekmik Kementan Dengan Tempo

Selasa, 4 November 2025 - 19:17
Next Post
IMG-20251104-WA0010

Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Kerja di Sidang Umum UNESCO, Begini Respons Mendikdasmen

BERITA POPULER

  • WhatsApp Image 2025-11-01 at 08.26.51 (1)

    Bhayangkara FC vs Persita: Pendekar Cisadane Janjikan Laga Sulit untuk The Guardian

    969 shares
    Share 388 Tweet 242
  • Liverpool vs Real Madrid: The Reds Diuntungkan Statistik, Tapi…

    678 shares
    Share 271 Tweet 170
  • Persijap vs Malut United: Lini Belakang Bermasalah, Laskar Kalinyamat Harus Dispilin

    672 shares
    Share 269 Tweet 168
  • Peserta TKA Siaran Langsung di Medsos, Kemendikdasmen: Sudah Ditindak Pengawas

    661 shares
    Share 264 Tweet 165
  • Ampas Teh

    732 shares
    Share 293 Tweet 183
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.