INDOPOSCO.ID – Di tengah arus ketidakpastian global yang kian deras, mulai dari geopolitik hingga tensi perdagangan internasional, Indonesia kembali menunjukkan ketangguhan sektor keuangannya. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan bahwa stabilitas sistem keuangan nasional berada dalam kondisi aman dan terjaga, menjadi fondasi kokoh bagi pertumbuhan ekonomi ke depan.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dalam konferensi pers hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) IV Tahun 2025 di Jakarta, Senin (3/11/2025), menegaskan bahwa sektor jasa keuangan (SJK) nasional masih solid meski tekanan eksternal belum mereda.
“Stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil di tengah masih tingginya ketidakpastian geopolitik dan tensi perdagangan global, didukung oleh permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, profil risiko yang manageable, serta kinerja SJK yang stabil,” ujar Mahendra.
Kinerja intermediasi perbankan melanjutkan tren positif. Kredit perbankan pada September 2025 tumbuh 7,70 persen Year on Year (YoY) menjadi Rp8.162,82 triliun. Kenaikan tersebut didorong kuat oleh kredit investasi yang melesat 15,18 persen YoY, disusul kredit konsumsi 7,42 persen YoY, sementara kredit modal kerja meningkat 3,37 persen YoY.
Di sisi kualitas aset, sektor perbankan juga menunjukkan performa sehat. Rasio Non-Performing Loan (NPL) gross tercatat 2,24 persen dan NPL net berada di level 0,87 persen Sementara Loan at Risk (LaR) tetap terjaga di angka 9,52 persen.
Dana Pihak Ketiga (DPK) pun tumbuh meyakinkan 11,18 persen YoY menjadi Rp9.695 triliun, ditopang peningkatan pada giro 14,58 persen, tabungan 6,45 persen, dan deposito 12,37 persen YoY.
Pasar aset kripto juga terus bergairah. Hingga September 2025, terdapat 1.416 aset kripto yang dapat diperdagangkan dengan 28 entitas berizin, terdiri atas 1 bursa kripto, 1 lembaga kliring dan penyelesaian, 2 pengelola tempat penyimpanan, serta 24 pedagang aset kripto.
Jumlah investor kripto meningkat signifikan hingga 18,61 juta konsumen, dengan nilai transaksi sepanjang September 2025 mencapai Rp38,64 triliun.
“Selain itu, jumlah konsumen aset kripto berada dalam tren meningkat, yang telah mencapai 18,61 juta konsumen pada posisi September 2025. Adapun nilai transaksi aset kripto selama September 2025 tercatat sebesar Rp38,64 triliun,” terangnya.
Sementara itu, dalam menjawab dinamika ekonomi global dan domestik, OJK menyiapkan rangkaian kebijakan strategis guna menjaga stabilitas sistem keuangan (SSK) sekaligus mendorong ekonomi nasional. Adapun beberapa langkah kunci yang dimaksud diantaranya kemudahan pembiayaan UMKM, perlindungan nasabah dan penertiban rekening, penilaian kredit tidak hanya berdasar SLIK, serta pemberantasan judi online.
Dengan fondasi kuat, strategi kebijakan yang gesit, dan koordinasi antarlembaga yang erat, OJK menegaskan optimisme bahwa sistem keuangan nasional siap menghadapi tantangan global. Di tengah badai ketidakpastian, keyakinan pada stabilitas ekonomi Indonesia tetap kokoh, dan langkah ke depan tampil lebih percaya diri serta berenergi. (her)
			
			









