INDOPOSCO.ID – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menegaskan, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang berada di bawah naungannya akan patuh pada hukum terkait penyelidikan kasus dugaan penggelembungan anggaran atau mark up proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Bobby Rasyidin mengatakan, pihaknya siap buka-bukaan soal dugaan korupsi proyek kereta cepat hasil garapan Indonesia – China itu.
“Yang jelas PT Kereta Cepat Indonesia-China akan selalu patuh hukum dan mendukung permintaan-permintaan data atau kesaksian dari KPK,” kata Bobby Rasyidin usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta pada, Senin (3/11/2025).
Isu korupsi proyek itu bergulir dari pernyataan eks Menkopolhukam Mahfud MD baru-baru ini. Proyek Whoosh memakan anggaran USD17 juta per kilometer (km) di China. Sedangkan saat dikerjakan di Indonesia, anggarannya membengkak jadi USD52 juta per km.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka penyelidikan atas dugaan mark up dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Penyelidikan itu diklaim telah dimulai sejak awal tahun 2025.
“Ya benar, jadi perkara tersebut saat ini sedang dalam tahap penyelidikan di KPK,” jelas juru bicara KPK Budi Prasetyo terpisah di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (27/10/2025).
Lembaga antirasuah itu belum bisa memerinci perkembangan data rasuah yang ditemukan. Sebab, informasi di tahap penyelidikan sangat dirahasiakan.
“Sehingga karena memang masih di tahap penyelidikan, informasi detil terkait dengan progres atau perkembangan perkaranya, belum bisa kami sampaikan secara rinci,” ucap Budi. (dan)









