INDOPOSCO.ID – Pemerintah memperkuat strategi penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui kolaborasi lintas sektor menyusul peningkatan kasus dan kematian akibat penyakit tersebut sepanjang 2024. Kementerian Kesehatan mencatat 1.461 kematian akibat DBD pada tahun itu.
“Penanggulangan DBD tidak bisa dilakukan oleh satu sektor saja. Pemerintah berupaya memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk organisasi profesi kesehatan, dunia usaha, dan masyarakat,” kata Ketua Harian Koalisi Bersama (KOBAR) Lawan Dengue, Dr. Asik Surya, dalam acara “Urgensi Penanggulangan Dengue dan Strategi Memperkuat Kepemimpinan Penanggulangannya di Indonesia” di Hotel Westin, Jakarta Selatan, Minggu (2/11/2025).
Upaya pengendalian dilakukan bersama mitra industri seperti PT Takeda Innovative Medicine dan organisasi profesi kesehatan untuk memperkuat pencegahan, edukasi masyarakat, serta inovasi vaksinasi.
DBD tidak hanya menyerang anak-anak, yang menyumbang hampir separuh kasus, tetapi juga orang dewasa. Kelompok dengan penyakit penyerta seperti hipertensi dan diabetes, serta anak-anak dengan obesitas, memiliki risiko lebih tinggi mengalami infeksi berat. Penelitian menunjukkan anak dengan obesitas berisiko 2,3 kali lebih besar menderita DBD parah.
Sebagai bagian dari strategi pencegahan, vaksinasi kini menjadi pelengkap program nasional Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang mencakup kegiatan menguras, menutup, dan mendaur ulang tempat penampungan air, disertai langkah tambahan seperti menabur larvasida dan menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah DBD (3M Plus).
“Vaksin ini akan merangsang tubuh untuk membentuk antibodi, dan di dalamnya terdapat empat tipe virus dengue, yaitu tipe 1, 2, 3, dan 4. Dengan demikian, antibodi yang terbentuk cukup lengkap,” ujar Penasihat Satgas Imunisasi Perhimpunan Dokter Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, Sp.PD, KAI, dalam kesempatan yang sama.
Vaksin tersebut direkomendasikan bagi individu sehat berusia 4 hingga 60 tahun, termasuk anggota keluarga yang tinggal serumah dengan penderita DBD.
KOBAR juga mendorong pelaksanaan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J) secara serentak di seluruh wilayah sebagai langkah konkret untuk memutus rantai penularan. Kolaborasi dan kepemimpinan dari tingkat pusat hingga masyarakat diharapkan dapat mendukung tercapainya target nasional dan global “Zero Dengue Death” pada 2030, sesuai dengan Strategi Nasional Penanggulangan Dengue. (ney)









