INDOPOSCO.ID – Lembaga pemeringkat internasional Rating and Investment Information, Inc. (R&I) kembali memberikan sinyal positif bagi prospek perekonomian Indonesia.
Per 24 Oktober 2025, R&I mempertahankan peringkat kredit sovereign Indonesia di level BBB+ dengan outlook stabil, mencerminkan keyakinan kuat atas ketahanan ekonomi nasional di tengah tantangan global.
R&I menilai kokohnya pondasi ekonomi Indonesia didorong oleh konsistensi pertumbuhan, inflasi yang terus berada dalam target, serta disiplin pemerintah dalam mengelola kebijakan fiskal dan moneter secara hati-hati.
“Kinerja ekonomi nasional pada tahun 2024 menunjukkan capaian yang solid, terutama berkat kuatnya konsumsi domestik. R&I memperkirakan bahwa tren pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil akan tetap berada dalam kisaran yang sehat dan berkelanjutan pada tahun 2025,” tulis R&I dalam keterangan yang diterima, Jumat (31/10/2025).
Salah satu penilaian utama adalah keberhasilan menjaga inflasi di rentang sasaran 2,5% plus/minus 1%. Stabilitas rupiah yang kembali terjaga setelah tekanan global serta cadangan devisa setara enam bulan impor dan pembayaran utang pemerintah turut memperkuat kepercayaan lembaga tersebut.
“Posisi cadangan devisa pada akhir September 2025 dapat dijaga setara dengan kisaran enam bulan kebutuhan impor dan utang luar negeri pemerintah. Defisit transaksi berjalan juga diperkirakan tetap berada pada tingkat yang rendah dan terkendali,” jelasnya.
Di sisi fiskal, disiplin anggaran menjadi sorotan positif. defisit APBN 2024 tercatat 2,3% terhadap PDB, sementara target defisit 2025 disesuaikan menjadi 2,78% untuk mendukung program prioritas pemerintah tanpa mengorbankan kredibilitas fiskal. Proyeksi defisit 2026 berada di level 2,68%.
Rasio utang pemerintah pun diprediksi tetap sekitar 40% dari PDB, menjaga ruang fiskal tetap sehat. R&I juga menyoroti pentingnya optimalisasi pendapatan negara, peningkatan kemudahan berusaha, serta percepatan reformasi struktural—termasuk penguatan lembaga baru Danantara sebagai bagian dari penguatan kebijakan ekonomi.
Dengan afirmasi peringkat BBB+ dan outlook stabil, Indonesia kembali menunjukkan konsistensi dalam menjaga stabilitas makroekonomi, menjalankan reformasi, dan mendorong pembangunan yang inklusif.
“Penilaian ini menjadi sinyal positif bagi investor dan mitra internasional bahwa Indonesia mampu menjaga stabilitas makroekonomi dan fiskal secara konsisten di tengah ketidakpastian global,” tambahnya.
Afirmasi ini bukan sekadar pengakuan, tetapi juga dorongan untuk terus melaju, menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya mampu bertahan, tetapi siap melanjutkan lompatan pembangunan menuju masa depan yang lebih kuat dan berkelanjutan. (her)
– Lembaga pemeringkat internasional Rating and Investment Information, Inc. (R&I) kembali memberikan sinyal positif bagi prospek perekonomian Indonesia.
Per 24 Oktober 2025, R&I mempertahankan peringkat kredit sovereign Indonesia di level BBB+ dengan outlook stabil, mencerminkan keyakinan kuat atas ketahanan ekonomi nasional di tengah tantangan global.
R&I menilai kokohnya pondasi ekonomi Indonesia didorong oleh konsistensi pertumbuhan, inflasi yang terus berada dalam target, serta disiplin pemerintah dalam mengelola kebijakan fiskal dan moneter secara hati-hati.
“Kinerja ekonomi nasional pada tahun 2024 menunjukkan capaian yang solid, terutama berkat kuatnya konsumsi domestik. R&I memperkirakan bahwa tren pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil akan tetap berada dalam kisaran yang sehat dan berkelanjutan pada tahun 2025,” tulis R&I dalam keterangan yang diterima, Jumat (31/10/2025).
Salah satu penilaian utama adalah keberhasilan menjaga inflasi di rentang sasaran 2,5% plus/minus 1%. Stabilitas rupiah yang kembali terjaga setelah tekanan global serta cadangan devisa setara enam bulan impor dan pembayaran utang pemerintah turut memperkuat kepercayaan lembaga tersebut.
“Posisi cadangan devisa pada akhir September 2025 dapat dijaga setara dengan kisaran enam bulan kebutuhan impor dan utang luar negeri pemerintah. Defisit transaksi berjalan juga diperkirakan tetap berada pada tingkat yang rendah dan terkendali,” jelasnya.
Di sisi fiskal, disiplin anggaran menjadi sorotan positif. defisit APBN 2024 tercatat 2,3% terhadap PDB, sementara target defisit 2025 disesuaikan menjadi 2,78% untuk mendukung program prioritas pemerintah tanpa mengorbankan kredibilitas fiskal. Proyeksi defisit 2026 berada di level 2,68%.
Rasio utang pemerintah pun diprediksi tetap sekitar 40% dari PDB, menjaga ruang fiskal tetap sehat. R&I juga menyoroti pentingnya optimalisasi pendapatan negara, peningkatan kemudahan berusaha, serta percepatan reformasi struktural—termasuk penguatan lembaga baru Danantara sebagai bagian dari penguatan kebijakan ekonomi.
Dengan afirmasi peringkat BBB+ dan outlook stabil, Indonesia kembali menunjukkan konsistensi dalam menjaga stabilitas makroekonomi, menjalankan reformasi, dan mendorong pembangunan yang inklusif.
“Penilaian ini menjadi sinyal positif bagi investor dan mitra internasional bahwa Indonesia mampu menjaga stabilitas makroekonomi dan fiskal secara konsisten di tengah ketidakpastian global,” tambahnya.
Afirmasi ini bukan sekadar pengakuan, tetapi juga dorongan untuk terus melaju, menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya mampu bertahan, tetapi siap melanjutkan lompatan pembangunan menuju masa depan yang lebih kuat dan berkelanjutan. (her)
 
 
			 
			 
 
					








