INDOPOSCO.ID – Pekan ke-11 Super League 2025/26 bakal menyuguhkan duel klasik khas sepak bola Jawa ketika PSIM Yogyakarta menjamu Persik Kediri di Stadion Sultan Agung, Jumat (31/10/2025) pukul 15.30 WIB.
Laskar Mataram -julukan PSIM- membawa kepercayaan diri baru setelah akhirnya mencicipi manisnya kemenangan kandang musim ini, hasil 2-0 kontra Dewa United FC pada pekan sebelumnya.
Kemenangan itu ibarat tombol reset yang membangkitkan gairah publik Bantul. Dan pelatih kepala PSIM, Jean Paul Van Gastel, memastikan timnya datang tanpa embel-embel drama.
“Tidak ada persiapan khusus untuk laga nanti. Yang menjadi perhatian saya saat ini adalah kondisi Anton Fase. Dia merasa cukup fit untuk bermain di laga lawan Persik Kediri nanti,” ucap Van Gastel dalam situs resmi ileague, Jumat (31/10/2025).
Tetapi, jangan salah, meski baru saja menaklukkan Dewa United, pelatih asal Belanda itu enggan terbuai. Ia membaca pertandingan kali ini bakal menuntut intensitas dan kecerdasan lebih tinggi.
“Mengacu pada taktikal bermainnya, menurut saya, pertandingan nanti akan lebih sulit dibandingkan pertandingan melawan Dewa United,” jelas Van Gastel.
Menurutnya, karakter Persik berbeda total dibandingkan lawan mereka pekan lalu. Kalau Dewa United cenderung tampil lebih ekspresif dalam menyerang, Macan Putih justru dikenal dengan pendekatan permainan yang rapi dan penuh kalkulasi.
“Saya pikir Dewa United sedikit lebih terbuka dari segi teknik dan cara menyerangnya. Berbeda dengan Persik Kediri pendekatannya taktikalnya saat bermain. Jadi bagi kami ini lebih sulit,” tuturnya.
Meski begitu, sang nakhoda menegaskan bahwa penentu utama tetaplah performa anak asuhnya sendiri di lapangan. Fokus, konsentrasi, dan keberanian menjadi kunci.
“Saya pikir ini tentang penampilan tim kami, jadi ini tergantung cara kami bermain dan fokus pada pertandingan,” tegasnya.
PSIM kini berada di posisi ke-6 klasemen sementara dengan 15 poin dari empat kemenangan, tiga imbang, dan dua kekalahan. Tambahan tiga poin melawan Persik akan membuat Nermin Haljeta dkk makin mantap bersuara di papan atas, menandai bahwa Laskar Mataram bukan sekadar penggembira, melainkan penantang yang serius. (her)
 
 
			 
			 
 
					








