INDOPOSCO.ID – Gubernur Banten Andra Soni menyerap langsung aspirasi masyarakat pesisir dari Desa Sukarame, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang. Aspirasi itu datang dari kelompok nelayan, komunitas bank sampah gen Z, pengawas sumber daya laut, hingga Pokdarwis yang menginginkan dukungan pemerintah bagi kegiatan ekonomi dan pelestarian laut.
Aspirasi tersebut disampaikan dalam sesi ramah tamah usai kegiatan Penenggelaman Apartemen Ikan dan Pengkayaan Coral, Jumat (31/10/2025).
Kegiatan tersebut sebagai bentuk komitmen bersama memulihkan habitat laut dan memperkaya ekosistem karang. Sekaligus menyediakan tempat berkembang biak bagi ikan secara aman dan berkelanjutan.
Aspirasi pertama disampaikan oleh Jupri, seorang nelayan berusia 63 tahun. Ia mengeluhkan bahwa kelompok nelayan di Sukarame belum memiliki kapal sendiri dan masih bergantung pada pemilik kapal atau bekerja sebagai buruh nelayan.
Mereka mengusulkan agar ada bantuan perahu berukuran 12 meter lengkap dengan mesin sebagaimana digunakan nelayan di sekitar Carita pada umumnya. Kisaran harga menurut mereka Rp 60 juta per unit.
Dari kelompok pengawas sumber daya laut, mereka menyampaikan permohonan bantuan alat selam untuk memudahkan pengawasan kondisi biota bawah laut. Sementara komunitas bank sampah gen Z, mereka mengajukan permintaan fasilitas kendaraan cator guna memperlancar pengangkutan sampah. Adapun Pokdarwis mengusulkan bantuan bibit mangrove yang akan ditanam di titik-titik yang telah ditentukan.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Andra Soni langsung menyiapkan beberapa solusi. Pertama ia meminta Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten untuk mengalokasikan anggaran pengadaan perahu dengan spesifikasi sesuai kebutuhan nelayan.
Untuk mempermudah penyaluran dan pengawasan, bantuan perahu akan diserahkan melalui masing-masing kelompok nelayan yang telah terbentuk.
“Nanti didata aja ada berapa kelompok nelayan di Kecamatan Carita ini,” kata Andra Soni.
Terkait aspirasi komunitas bank sampah gen Z, Andra Soni meminta agar proposal pengadaan kendaraan cator diajukan kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten. Ia menegaskan bahwa anggaran untuk fasilitas tersebut tersedia setiap tahun.
“Pak Kadis DLHK ada kan? Nanti tolong dibantu. Termasuk juga untuk bantuan bibit mangrove, itu ada di DLHK, silakan ajukan saja proposalnya,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala DKP Provinsi Banten Eli Susiyanti menyampaikan bahwa bantuan alat selam akan diberikan dengan sistem pinjam pakai. Sistem ini digunakan agar memudahkan perawatan alat selam dengan baik.
“Nanti kita akan pinjamkan, karena itu membutuhkan perawatan yang baik,” katanya.
Mendapatkan solusi konkret atas berbagai persoalan yang dihadapi, para nelayan tersenyum bangga. Gubernur Andra Soni pun kembali memastikan apakah tidak ada aspirasi lain yang belum tersampaikan. Namun, masyarakat merasa puas dengan solusi yang disampaikan oleh gubernur.
“Masih ada nggak? Kalau tidak kita cukupkan,” ujar gubernur. (yas)
 
 
			 
			 
 
					








