INDOPOSCO.ID – Indonesia kini menegaskan posisi barunya di panggung global. Tak lagi sekadar penerima bantuan, negeri ini telah naik level menjadi negara penyumbang pembangunan internasional melalui Indonesian AID atau Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) yang berada di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Langkah ini bukan sekadar perubahan status, ini adalah bukti perjalanan ekonomi Indonesia yang makin matang dan perannya yang kian strategis dalam tata dunia.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menegaskan transformasi penting tersebut sebagai wujud kemajuan nyata bangsa.
“Indonesia telah berkembang dari negara penerima menjadi negara yang sekarang dapat mendeklarasikan diri sebagai negara penyumbang atau donor. Dulu, kita adalah negara penerima bantuan,” ungkap Suahasil dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (31/10/2025).
Perjalanan menuju status donor bukan proses sehari jadi. Dahulu Indonesia memperoleh dukungan lewat International Development Association (IDA) dari Bank Dunia. Namun sejak 1998, peta berubah: Indonesia tak hanya berdiri mandiri, tapi ikut menyumbang kembali bagi komunitas global.
“Jadi, tahun 1998 kita menerima dari dunia sebelum itu dan kemudian setelah itu kita berikan kepada dunia. Ini sangat-sangat menggembirakan bagi Indonesia,” tuturnya.
Filosofi bantuannya jelas: solidaritas, kebutuhan riil mitra, dan nilai manfaat bersama. Komitmen Indonesia bukan sekadar angka anggaran, melainkan dedikasi moral dalam memperkuat persahabatan antarnegara.
Contohnya terlihat saat pandemi COVID-19, ketika Indonesia aktif mengirimkan bantuan kemanusiaan, termasuk vaksin ke negara-negara sahabat seperti Nigeria. Nilai gotong royong khas tanah air kini mengalir hingga ke belahan dunia lain.
Untuk memperkuat kiprah itu, Indonesia membentuk LDKPI pada 2019, badan yang mengelola dana pembangunan internasional sebagai hibah kepada negara atau lembaga asing. Dana tersebut diperlakukan layaknya sovereign wealth fund, menjamin keberlanjutan kontribusi Indonesia bagi dunia.
“Ini adalah Sovereign Wealth Fund. Artinya kami menyisihkan sebagian uang dari APBN Indonesia, dan uang itu tidak akan pernah disentuh. Dana ini menjadi dana abadi, disisihkan, dan kemudian dikelola oleh LDKPI,” tambahnya.
Di tengah dinamika global yang terus bergerak, langkah ini menegaskan satu pesan kuat, Indonesia bukan hanya bagian dari dunia, tapi ikut membantu membentuknya. Dari bangsa penerima, kini Indonesia hadir sebagai penggerak harapan. (her)
 
 
			 
			 
 
					








