INDOPOSCO.ID – Angin kencang isu dugaan penggelembungan anggaran atau mark up dalam proyek kereta cepat Jakarta–Bandung, Whoosh, kini resmi berembus ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lembaga antirasuah itu memastikan telah memulai penyelidikan sejak awal tahun 2025.
Isu dugaan mark up proyek strategis nasional ini mencuat setelah pernyataan mantan Menko Polhukam Mahfud MD, yang sempat menyoroti besarnya pembengkakan biaya dalam proyek senilai puluhan triliun rupiah tersebut.
Menanggapi hal itu, pihak PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan akan bersikap terbuka dan menghormati seluruh proses hukum yang sedang berjalan.
General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa menyampaikan bahwa perusahaan akan bersikap kooperatif.
“Terkait hal tersebut nanti lengkapnya satu pintu di KPK saja ya,” tegas Eva dihubungi INDOPOSCO melalui gawai, Selasa (28/10/2025).
Ia menegaskan, KCIC menghormati jalannya proses hukum dan akan memberikan dukungan penuh apabila dimintai keterangan oleh lembaga antirasuah tersebut.
“Yang pasti KCIC akan kooperatif dan menghormati semua proses dari KPK,” tambahnya.
Di tengah penyelidikan KPK yang masih berlangsung, publik kini menanti langkah konkret KCIC dalam menjaga transparansi dan memulihkan kepercayaan masyarakat. Proyek kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini diharapkan tetap menjadi simbol kemajuan, bukan justru tersandera oleh bayang-bayang korupsi. (her)









