INDOPOSCO.ID – Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Desy Ratnasari menyoroti fenomena banyaknya warga Indonesia, terutama di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau yang masih memilih berobat ke luar negeri.
Menurutnya, kondisi ini menjadi alarm bagi dunia kesehatan nasional untuk segera berbenah dan membangun kembali kepercayaan publik terhadap layanan medis di tanah air.
Dalam kunjungan kerjanya memimpin rombongan BURT DPR ke Rumah Sakit (RS) Awal Bros Batam, Desy menegaskan peningkatan kualitas pelayanan, profesionalitas tenaga kesehatan, dan modernisasi teknologi medis merupakan tiga kunci utama agar rumah sakit Indonesia tidak lagi dipandang sebelah mata.
“Yang paling utama adalah bagaimana kita bisa menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di Indonesia. Rumah sakit kita harus punya nilai saing, baik dari sisi layanan maupun teknologi medisnya,” ujar Desy dikutip dari laman DPR RI, Minggu (26/10/2025).
Fenomena warga Batam berobat ke Malaysia dan Singapura memang bukan hal baru. Sebelum pandemi, lebih dari 200 ribu warga Batam setiap tahun melakukan perjalanan medis ke luar negeri. Angkanya bahkan turut menyumbang belanja kesehatan masyarakat Indonesia yang diperkirakan mencapai Rp160 triliun per tahun.
Desy menilai, angka tersebut menjadi cermin sekaligus tantangan besar bagi industri kesehatan nasional.
Ia mendorong rumah sakit di Indonesia—baik swasta maupun milik pemerintah—untuk terus meningkatkan mutu dan efisiensi layanan agar bisa bersaing dengan fasilitas kesehatan di negara tetangga.
“Kalau kepercayaan publik sudah tumbuh, saya yakin masyarakat kita akan lebih memilih berobat di dalam negeri. Apalagi jika kualitas layanan dan teknologi medisnya mampu menandingi rumah sakit di luar negeri,” tambah politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Selain menyoroti isu kepercayaan publik, kunjungan BURT DPR RI ke RS Awal Bros Batam juga bertujuan memastikan kesiapan fasilitas rumah sakit mitra program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Utama (Jamkestama) yang diperuntukkan bagi anggota DPR RI.
Desy berharap, kualitas layanan di rumah sakit mitra DPR ini bisa menjadi role model bagi peningkatan standar pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia.
“Kita ingin rumah sakit mitra DPR tidak hanya melayani dengan baik anggota DPR, tapi juga bisa menjadi contoh bagaimana standar pelayanan kesehatan nasional seharusnya berjalan,” tegasnya.
Dengan upaya perbaikan berkelanjutan dan dorongan pemerintah serta DPR, Desy optimistis layanan kesehatan nasional akan semakin kompetitif.
“Kalau masyarakat sudah percaya, mereka tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk mencari kesembuhan,” tutupnya. (dil)









