• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nusantara

Pukuli Adik Kelas, Siswa Program ADEM SMAN I Rangkasbitung Dipindahkan ke Sekolah Luar Banten

Juni Armanto Editor Juni Armanto
Jumat, 17 Oktober 2025 - 16:06
in Nusantara
adem

Mediasi orang tua siswa dan Dindikbud Banten serta aparat kepolisian di kantor KCD Dindikbud Banten wilayah Lebak. Foto : Yasril/indoposco.id

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Y, seorang siswa kelas XI program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) di SMAN 1 Rangkasbitung, Kabupaten Lebak,Banten, yang tanpa alasan jelas memukuli adik kelasnya kelas X hingga memar dan dirawat di rumah sakit akhirnya diberikan sanksi skorsing dan akan dipindahkan ke sekolah lain diluar Banten.

Kesepakatan ini muncul setelah adanya pertemuan orang tua korban, Ketua TPPK (Tim Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan) di lingkungan sekolah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Heriyanto, Kepala Cabang Dinas (KCD) Dindikbud Banten perwakilan Lebak Gugun Nugraha, aparat kepolisian dan tim pengacara dari Acep Saefudin di kantor KCD Dindikbud Banten wilayah Lebak,Jumat (17/20/2025).

BacaJuga:

Tim Medis LKC Dompet Dhuafa Susur Sungai Selama Tiga Jam Respons Darurat Tangani Penyintas Sakit

Gempa Bumi Kategori Dangkal Getarkan Wilayah Ciamis di Jawa Barat

Koalisi Desak BKSDA Hentikan MoU untuk Lindungi Gajah Bengkulu

Dalam pertemuan tersebut, Dindikbud Banten yang diwakili oleh Ketua TPPK dan Koordinator program ADEM Banten Widodo menyatakan, pihaknya bertanggung jawab atas pengobatan siswa yang dipukuli oleh siswa dari program ADEM (Afirmasi Pendidikan Menengah) tersebut.

“Biaya pengobatan rumah sakit akan kita tanggung semuanya sampai siswa itu sembuh total,” ujar Kepala KCD Dindikbud Banten wilayah Lebak, Gugun Nugraha kepada INDOPOSCO.IDJumat (17/10/2025).

Sementara Ketua TPPK Provinsi Banten, Heriyanto menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut dan tidak cepat ditangani oleh pihak sekolah.

“Harusnya hal seperti ini segera ditangani pihak sekolah dengan cepat tanpa harus menunggu reaksi dari publik dulu,” tuturnya.

Sementara Vivin orangtua siswa yang dipukuli oleh siswa program ADEM itu mengungkapkan, berdasarkan pengakuan anaknya dan temen teman sekolah putranya itu, pemukulan oleh kakak kelas anaknya itu tanpa alasan yang jelas,yakni ketika adanya pembagian ransum MBG (Makan Bergizi Gratis) Jumat (10/10/2025) lalu.

“Jadi kata beberapa saksi teman anak saya, ketika pembagian MBG, sepatu anak saya bunyi di lantai sehingga membuat siswa titipan dari Kementerian Pendidikan pusat itu tersinggung dan langsung memukuli anak saya bertubi tubi sehingga mengalami luka luka dan harus dirawat di rumah sakit,” ujar Vivin ibu korban.

Ia berharap,kedepannya siswa siswi dari program ADEM yang dikirimkan ke pulau Jawa sudah melalui seleksi yang ketat dan memiliki sikap dan moral yang baik,sehingga tidak membuat resah siswa lokal.

Sementara kepala SMAN 1 Rangkasbitung Heri Pasha mengungkapkan, perilaku Y siswa program ADEM itu acap kali membuat resah pelajar lain karena terlalu arogan.

“Dia tidak boleh tersinggung.Dulu juga pintu sekolah dirusak karena tersinggung dengan sejumlah siswi,” ungkap Heri Pasha.

Diketahui, Program ADEM adalah Afirmasi Pendidikan Menengah, sebuah program beasiswa dari pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk memberikan kesempatan pendidikan menengah berkualitas bagi siswa berprestasi dari daerah khusus dan latar belakang khusus, seperti Orang Asli Papua (OAP), daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal), dan anak pekerja migran Indonesia (PMI).

Tujuannya adalah pemerataan kualitas pendidikan agar siswa dari berbagai latar belakang ini dapat melanjutkan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi dan berkontribusi untuk pembangunan di daerah mereka. (yas)

Tags: BantensekolahsiswaSMAN I Rangkasbitung
Berita Sebelumnya

Terungkap! Ini Biang Kerok Keracunan MBG di Bandung Barat

Berita Berikutnya

Bangun Karakter Peduli Lingkungan, Mondelez Indonesia Gelar Workshop

Berita Terkait.

dd
Nusantara

Tim Medis LKC Dompet Dhuafa Susur Sungai Selama Tiga Jam Respons Darurat Tangani Penyintas Sakit

Sabtu, 20 Desember 2025 - 09:41
gempa-ciamis
Nusantara

Gempa Bumi Kategori Dangkal Getarkan Wilayah Ciamis di Jawa Barat

Sabtu, 20 Desember 2025 - 07:53
gajah
Nusantara

Koalisi Desak BKSDA Hentikan MoU untuk Lindungi Gajah Bengkulu

Sabtu, 20 Desember 2025 - 04:04
aceh
Nusantara

Dinkes Aceh Waspadai Penyakit Menular di Kawasan Pengungsian

Jumat, 19 Desember 2025 - 23:23
soni
Nusantara

Implementasi Kebijakan, Gubernur Ambil Sendiri Rapor Anak ke Sekolah

Jumat, 19 Desember 2025 - 20:12
rudi
Nusantara

Kaltim Incar Keluar dari Low Middle Income, Pendidikan Gratis Jadi Kunci

Jumat, 19 Desember 2025 - 18:28
Berita Berikutnya
peduli-lingkungan

Bangun Karakter Peduli Lingkungan, Mondelez Indonesia Gelar Workshop

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.