INDOPOSCO.ID – Southeast Asian Ministers of Education Organization Centre for Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP) menyelenggarakan “Annual Early Childhood Care Education and Parenting Regional Forum” di Jakarta, Rabu (15/10/2025).
Forum tahunan ini mengusung tema “Strengthening Parenting for Holistic Integrative Early Childhood Development”, dengan fokus pada penguatan peran pengasuhan dalam kerangka Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) di kawasan Asia Tenggara.
Direktur SEAMEO CECCEP, Prof. Vina Adriany menjelaskan bahwa pendekatan PAUD yang kontekstual membantu melepaskan cara pandang hierarkis terhadap pengetahuan. “Pendekatan ini juga mengangkat kembali kebijakan melalui nilai-nilai kepedulian, keadilan, dan ketergantungan satu sama lain,” ujar Prof Vina.
Di tempat yang sama, Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian PPN/ Bappenas RI, Pungkas Bahjuri Ali mengatakan, 90 persen perkembangan otak terjadi sebelum usia enam tahun, karenanya investasi pada pendidikan anak usia dini adalah langkah strategis membangun masa depan bangsa.
Namun, lanjutnya, keberhasilan PAUD butuh dukungan sistem pengasuhan dan kesehatan yang kuat, serta nilai-nilai keluarga dan pola asuh yang seimbang. “Melalui kolaborasi dan berbagi praktik baik di tingkat Asia, kita dapat memperkuat advokasi agar setiap anak memiliki fondasi kokoh menuju Indonesia Emas 2045,” katanya.
Sementara itu, Country Head, Tanoto Foundation Indonesia, Inge Kusuma mengatakan, orang tua adalah jembatan antara langkah pertama seorang anak dan perjalanan panjang hidupnya. Namun, menurutnya, mereka tidak dapat membangun jembatan itu sendirian.
“Diperlukan ekosistem yang saling mendukung yang melibatkan keluarga, masyarakat, dan semua pihak terkait, untuk memberdayakan orang tua dalam memberikan pengasuhan yang tepat agar anak tumbuh optimal,” ujar Inge.
Inge menambahkan, hanya sepertiga anak di Indonesia yang mengikuti layanan PAUD, sebuah kondisi yang menunjukkan masih adanya kesenjangan baik dalam akses maupun kesadaran masyarakat akan pentingnya masa awal kehidupan.
Karenanya, diperlukan perubahan cara pandang bersama bahwa pengembangan anak usia dini merupakan investasi paling strategis dan berdampak tinggi bagi pembangunan manusia. “Kita semua adalah penulis kisah atau storyteller bagi generasi berikutnya,” katanya.
“Ketika kita bersama-sama memperkuat awal kehidupan anak, melalui pengasuhan yang berdaya dan layanan PAUD yang berkualitas, kita sedang menulis ulang masa depan bangsa ini,” sambung Inge. (nas)
			
			








