INDOPOSCO.ID – Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, saat ini Gunung Marapi masih ditetapkan pada Status Level II (Waspada).
Menurutnya, Gunung Marapi menunjukkan peningkatan aktivitas di atas batas normal. Teramati melalui gejala visual dan/atau instrumental seperti meningkatnya aktivitas seismik dan munculnya kejadian vulkanik.
“Meskipun Gunung Marapi mulai terdeteksi adanya gangguan magmatik, tektonik, atau hidrotermal dan perubahan visual di sekitar kawah,” ungkapnya.
“Pada status Waspada diperkirakan erupsi besar tidak akan terjadi dalam jangka waktu dekat, namun potensi bahaya lokal seperti ancaman gas beracun di sekitar pusat erupsi tetap ada,” sambungnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi larangan memasuki zona berbahaya yang telah ditetapkan, seperti radius tertentu dari kawah.
“Masyarakat, pendaki, dan wisatawan diharapkan tidak memasuki maupun beraktivitas di dalam radius 3 kilometer dari pusat aktivitas, yakni di Kawah Verbeek,” katanya.
“Masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai yang berhulu di puncak Marapi juga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir lahar (galodo), terutama saat hujan turun,” imbuhnya.
Diketahui, Gunung Marapi yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, mengalami erupsi pagi tadi. Berdasarkan catatan instrumen yang dirilis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,4 milimeter dan durasi sekitar 1 menit 11 detik.
Meskipun tinggi kolom abu tidak teramati secara visual karena tertutup kabut, laporan dari Pos Pengamatan Gunung Marapi menyebutkan bahwa abu vulkanik terdistribusi ke arah timur laut dan sebagian teramati jatuh di wilayah Batu Palano, Kabupaten Agam.
Pagi tadi pukul 08.45 WIB, kondisi wilayah Batu Palano terpantau kondusif setelah tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Agam menyisir area terdampak. Kabut masih menutup wilayah puncak kawah dan hujan abu berangsur reda. Jalanan di permukiman penduduk masih tertutup abu dengan ketebalan bervariasi. (nas)









