• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Ekonomi

Sustainable Living Village, Cara Apical Hidupkan Lagi Perkebunan Kakao di Kutai Timur

Folber Siallagan by Folber Siallagan
Senin, 22 September 2025 - 23:21
in Ekonomi
IMG-20250922-WA0054

Program budidaya kakao SLV Kutai Timur. Foto Istimewa

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Program Sustainable Living Village (SLV) yang dijalankan Apical dan didukung eksekusinya oleh Earthworm Foundation sejak 2024, mulai menunjukkan dampak nyata bagi warga di Desa Tepian Makmur, Kecamatan Rantau Pulung, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Melalui inisiatif alternatif mata pencaharian berupa budidaya kakao dalam skala demplot, program ini berhasil mendorong minat petani untuk menanam kakao di lahan mereka.

Sebelum sawit berkembang di desa ini, kakao pernah menjadi komoditas andalan petani. Namun sejak sekitar 2008, kebun kakao berangsur ditinggalkan. Program SLV kini berupaya menghidupkan kembali potensi tersebut dengan mengajak warga menanam kakao di lahan tidur, yaitu lahan pertanian yang tidak dimanfaatkan selama lebih dari dua tahun tetapi masih bisa diolah kembali. Pemanfaatan lahan ini diharapkan membuka peluang usaha baru sekaligus membantu mengurangi risiko kebakaran saat musim kemarau.

“Melalui program budidaya kakao SLV Kutai Timur, kami ingin menghidupkan kembali potensi kakao yang dulu pernah menjadi tumpuan petani. Pemanfaatan lahan tidur diharapkan tidak hanya menciptakan peluang usaha baru, tetapi juga menekan kebutuhan pembukaan hutan untuk perkebunan sawit,” ujar Agus Wiastono, Manager CSR Apical.

Sejalan dengan upaya tersebut, Earthworm Foundation menekankan pentingnya memanfaatkan kembali kakao sebagai sumber pendapatan desa. “Tidak ada kata terlambat untuk menanam kakao. Ketika kebun sawit memasuki masa replanting, pendapatan petani biasanya berkurang, dan kakao dapat menjadi penghasilan tambahan yang membantu menjaga kestabilan ekonomi keluarga,” kata Bahrun, Operational Manager Earthworm Foundation.

Untuk memperkuat penerapan praktik budidaya kakao berkelanjutan, Apical mengadakan pelatihan pada 11–12 September 2025. Narasumber dari Kelompok Tani ICS Pesete Tawai di Kampung Merasa, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam budidaya kakao.

Pelatihan tersebut diikuti sekitar 41 peserta yang terdiri atas anggota Kelompok Tani Hutan Wana Makmur, perwakilan Badan Permusyawaratan Desa, penyuluh pertanian lapangan, Kepala Desa Tepian Makmur, calon petani kakao, serta mitra pemasok Apical yakni PT Kalimantan Agro Nusantara (PT KAN) dan PT Kutai Balian Nauli (PT KBN).

Berbekal ilmu yang dibagikan, para petani diharapkan terdorong untuk memulai atau kembali menanam kakao di lahan mereka. Peluang pasar juga semakin menarik, dengan harga biji kakao kering non-fermentasi yang berkisar antara Rp100.000 hingga Rp120.000 per kilogram, sedangkan kakao fermentasi dapat mencapai Rp120.000 hingga Rp130.000 per kilogram. Sebagai perbandingan, harga kakao kering non-fermentasi di Berau saat ini tercatat sekitar Rp125.000 per kilogram.

Ambrosius Hoban, petani kakao dari Desa Tepian Makmur, menilai inisiatif ini sebagai peluang baru bagi keluarganya. “Saya memiliki kebun sawit sekitar empat hektar dengan usia tanaman 13 tahun dan produksi rata-rata 600 kilogram per hektar. Dengan memanfaatkan lahan kosong untuk menanam kakao, saya berharap bisa mendapatkan alternative income yang menambah penghasilan keluarga selain dari sawit,” ujarnya.

Sejalan dengan filosofi 5C Apical—Good for Community, Country, Climate, Customer, dan Company—program ini menegaskan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan. Apical berupaya memastikan dampak positif SLV dapat dirasakan lebih luas, membantu petani memperoleh alternative income yang berkelanjutan dan peduli lingkungan. (srv)

Tags: apicalkakaoLivingSustainableVillage
Previous Post

Prabowo di Sidang Umum PBB, PKS: Momentum Wujudkan Langkah Konkret Palestina Merdeka

Next Post

Istri yang Dibakar Suami di Cakung Jaktim Meninggal Dunia

Related Posts

purbaya
Ekonomi

Purbaya akan Tindak Tegas Pengimpor Baju Bekas Ilegal untuk Lindungi Produk Domestik

Selasa, 4 November 2025 - 02:15
PGN
Ekonomi

PGN Catat Pendapatan USD2,9 Miliar hingga September 2025

Senin, 3 November 2025 - 23:44
jotun
Ekonomi

Jotun Perkuat Kepemimpinan sebagai “Home of Hull Performance” Lewat Kolaborasi dengan BW LPG

Senin, 3 November 2025 - 20:23
SIAL2025
Ekonomi

SIAL Interfood 2025 Hadirkan Inovasi dan Peluang Bisnis Terbesar di Industri Makanan dan Minuman Asia Tenggara

Senin, 3 November 2025 - 19:51
haki
Ekonomi

Kemenekraf Dorong Puluhan Jenama Lindungi Identitas Brand Dengan HAKI

Senin, 3 November 2025 - 16:56
purbaya
Ekonomi

Purbaya: Kekuatan Permintaan Domestik Kunci Utama Ekonomi Nasional

Senin, 3 November 2025 - 16:06
Next Post
WhatsApp Image 2025-09-22 at 22.09.50

Istri yang Dibakar Suami di Cakung Jaktim Meninggal Dunia

BERITA POPULER

  • WhatsApp Image 2025-11-01 at 08.26.51 (1)

    Bhayangkara FC vs Persita: Pendekar Cisadane Janjikan Laga Sulit untuk The Guardian

    968 shares
    Share 387 Tweet 242
  • Persijap vs Malut United: Lini Belakang Bermasalah, Laskar Kalinyamat Harus Dispilin

    671 shares
    Share 268 Tweet 168
  • Presiden Prabowo Pulang Lebih Cepat dari KTT ASEAN karena Hal Mendesak

    664 shares
    Share 266 Tweet 166
  • Ampas Teh

    727 shares
    Share 291 Tweet 182
  • Kontingen Indonesia Sabet Juara di Ajang Migrant Arirang Multicultural Festival 2025 Korea Selatan

    651 shares
    Share 260 Tweet 163
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.