• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Ekonomi

Bapanas: Pembangunan Pangan Nasional Harus Berbasis Kebutuhan Nyata Pasar

Laurens Dami Editor Laurens Dami
Senin, 25 Agustus 2025 - 20:25
in Ekonomi
petani-panen

Ilustrasi petani tengah memanen padi. Foto: Dokumen Kementan

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan pembangunan pangan nasional harus berbasis kebutuhan nyata pasar. Produksi yang tidak memiliki pasar justru merugikan petani dan daerah.

Hal itu disampaikan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam Pembekalan dan Pelepasan Tim Ekspedisi Patriot di Jakarta, Senin (25/8/2025).

BacaJuga:

25 Tahun Dedikasi Sharp, Plasmacluster Hadirkan Udara Bersih yang Ubah Dunia

Jakarta Tembus Peringkat 71 Dunia, Kearney Sebut Kemajuan dalam bidang Modal Manusia dan Keterlibatan Politik

Upstream Force: Cara PHE Cetak Generasi Muda Kreatif dan Peduli Ketahanan Energi

“Ke depan, ketika membangun daerah, jangan menanam sesuatu yang tidak ada pasarnya. Potensi yang ada harus dihubungkan dengan market. Misalnya, jika potensinya padi atau jagung, maka lahan, irigasi, benih, pascapanen, penyimpanan, hingga distribusi harus disiapkan secara utuh dalam satu paket,” tegas Arief.

Ia mencontohkan keberhasilan program transmigrasi era Presiden Soeharto yang memberi lahan produktif bagi keluarga transmigran. Di Papua, komunitas transmigran kini mampu memasok pangan lokal berkat pengelolaan dua hektare lahan yang berkembang menjadi usaha berkelanjutan.

“Saya pernah menyaksikan langsung bagaimana transmigran di Timika mengembangkan pertanian lokal, dari semangka hingga sayur-mayur, yang kemudian dipasok untuk kebutuhan sekitar. Ini bukti bahwa kemandirian pangan bisa dimulai dari daerah,” ujarnya.

Arief mendorong 2.000 civitas akademika Tim Ekspedisi Patriot memetakan potensi ekonomi di 154 kawasan transmigrasi agar ketahanan pangan bisa dipenuhi dari produksi dalam negeri, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto.

“Kalau Bapak Presiden Prabowo itu selalu menyampaikan Pasal 33 UUD 1945. Jadi kalau yang menguasai hajat hidup orang banyak itu dikuasai oleh negara. Termasuk pangan strategis misalnya padi, beras, jagung, kedelai, ayam, daging, telur, bawang merah, bawang putih, semua yang dikelola oleh Badan Pangan Nasional, negara harus sangat kuat di situ,” beber Arief.

Meski sebagian besar kebutuhan pangan pokok strategis telah terpenuhi dari dalam negeri, Arief mengakui komoditas seperti daging ruminansia, gula konsumsi, bawang putih, dan kedelai masih perlu impor. Namun impor dilakukan dalam bentuk breeder agar desa bisa beternak dan menambah pendapatan.

Data BPS Februari 2024 mencatat 40,72 juta orang atau 28,64% penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian. Pemerintah pun wajib menjaga keberlanjutan usaha tani dengan menyerap produksi lokal.

Rasio produksi terhadap konsumsi versi Bapanas menunjukkan kelebihan produksi di beberapa komoditas: cabai rawit 172%, cabai besar 171%, bawang merah 115%, daging ayam ras 110%, jagung 106%, telur ayam ras 105%, beras 101%, dan minyak goreng 100%.

Arief menekankan pembangunan sistem pangan harus menyeluruh dari produksi hingga hilirisasi, termasuk memastikan adanya standby buyer.

“Tidak sesederhana menanam lalu ditinggal. Produksi pangan harus disiapkan lengkap dengan rantai pasok dan pengelolaan pascapanennya. Harus ada pula standby buyer setelah panen nanti,” jelasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya diversifikasi pangan. Konsumsi masyarakat masih bertumpu pada padi-padian dan minyak-lemak, sementara umbi-umbian dan kacang-kacangan kurang dimanfaatkan. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diharapkan memperbaiki pola konsumsi sekaligus membuka peluang produksi pangan lokal yang lebih variatif.

“Indonesia punya petani, pemuda, dan lahan. Tugas kita menjaga agar harga di semua rantai, dari petani, pengusaha penggiling, hingga konsumen, tetap seimbang. Dengan begitu daya beli masyarakat terjaga, petani sejahtera, dan ketahanan pangan nasional berkesinambungan,” tambahnya. (her)

Tags: Arief Prasetyo AdiBadan Pangan NasionaPetaniproduksi
Berita Sebelumnya

Candaan Lee Byung Hun tentang Aktris Cilik Son Ye Jin Picu Kontroversi

Berita Berikutnya

Terima Aduan Sengketa Lahan Ahli Waris Tjoddo, Komisi III DPR: Harus Melalui Jalur Hukum

Berita Terkait.

sharp
Ekonomi

25 Tahun Dedikasi Sharp, Plasmacluster Hadirkan Udara Bersih yang Ubah Dunia

Sabtu, 15 November 2025 - 15:20
keamey
Ekonomi

Jakarta Tembus Peringkat 71 Dunia, Kearney Sebut Kemajuan dalam bidang Modal Manusia dan Keterlibatan Politik

Jumat, 14 November 2025 - 19:49
phe
Ekonomi

Upstream Force: Cara PHE Cetak Generasi Muda Kreatif dan Peduli Ketahanan Energi

Jumat, 14 November 2025 - 18:08
fls
Ekonomi

Dukung Ketahanan Energi, PDC Perkuat SDM Lewat Pelatihan dan Sertifikasi

Jumat, 14 November 2025 - 17:37
uang
Ekonomi

Indonesian Way, Sinergi APBN dengan Danantara Bentuk Ekosistem Investasi Baru

Jumat, 14 November 2025 - 17:27
AI
Ekonomi

Multipolar Technology: Desain Arsitektur Cloud dan AI Kunci Kemenangan Bisnis Perusahaan

Jumat, 14 November 2025 - 15:39
Berita Berikutnya
Habiburokhman

Terima Aduan Sengketa Lahan Ahli Waris Tjoddo, Komisi III DPR: Harus Melalui Jalur Hukum

BERITA POPULER

  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    3980 shares
    Share 1592 Tweet 995
  • Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    2765 shares
    Share 1106 Tweet 691
  • Soroti Penetapan Pahlawan Soeharto, Rocky Gerung: Sejarah Kini Jadi Permainan Statistik

    667 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Main Game Lebih Praktis dan Mudah: Begini Cara Manfaatkan Gemini AI di Galaxy Z Fold7

    667 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Pengadilan Tolak Gugatan PT HighScope Indonesia dan YPPBA dan Kabulkan Gugatan Rekonvensi YBTA

    658 shares
    Share 263 Tweet 165
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.