INDOPOSCO.ID – Simone Inzaghi membuka lembaran baru dalam karier kepelatihannya. Setelah meninggalkan Eropa dengan segala gegap gempita dan tekanan tingginya, pelatih asal Italia itu kini mendarat di Riyadh untuk memimpin salah satu klub terbesar Asia-Al Hilal SFC.
Langkah ini bukan sekadar perpindahan, tapi juga transformasi: dari pelatih Serie A menjadi arsitek tim Timur Tengah yang haus akan supremasi global. Inzaghi dikabarkan menerima gaji sebesar 26 juta Euro setahun atau setara Rp 482 miliar
Penunjukan Inzaghi diumumkan resmi oleh Al Hilal pada Kamis (5/6/2025), dengan kontrak berdurasi dua tahun.
Momen ini menjadi penanda keseriusan klub Arab Saudi itu dalam menatap Piala Dunia Antarklub 2025, yang bakal mempertemukan mereka langsung dengan Real Madrid besutan Xabi Alonso pada laga perdana Grup H, 18 Juni mendatang.
Bagi Inzaghi, tantangan ini bukan sekadar pekerjaan. Ini adalah mimpi yang lama dinantikan. “Ini adalah pengalaman pertama saya melatih di luar Italia, dan ini memang selalu menjadi keinginan saya. Hasrat saya untuk melatih tidak mengenal batas,” ungkapnya penuh semangat dalam konferensi pers perdananya dikutip dari laman resmi Al Hilal, Jumat (6/6/2025).
Meski perpisahannya dengan Inter Milan meninggalkan luka, terutama usai kekalahan menyakitkan 0-5 dari PSG di final Liga Champions 2024/2025, Inzaghi datang ke Arab Saudi bukan sebagai pelatih gagal. Ia membawa enam trofi domestik: satu Scudetto, dua Coppa Italia, dan tiga Supercoppa Italiana. Ia datang dengan kredibilitas, rekam jejak, dan api kompetisi yang belum padam.
Menariknya, Inzaghi bukan orang asing bagi Al Hilal.
“Saya terus mengikuti perkembangan sepak bola Arab, apalagi setelah kunjungan saya ke Kerajaan saat masih melatih Lazio dan Inter Milan. Al Hilal bukan klub asing bagi saya,” jelasnya.
Kini, ia kembali bersatu dengan Sergej Milinković-Savić, gelandang tangguh yang dulu bersinar di bawah asuhannya di Lazio. “Ia (Sergej) bukan hanya pemain luar biasa, tapi juga sosok berkepribadian hebat. Saya akan senang melatihnya lagi,” ucap Inzaghi.
Namun lebih dari nostalgia, Inzaghi menaruh respek pada proyek besar yang sedang dibangun oleh Al Hilal.
“Al Hilal tengah mengalami pergeseran kualitatif. Mereka memperkuat tim dengan pemain dan pelatih kelas dunia, serta menunjukkan perkembangan luar biasa dari para pemain lokal,” imbuhnya.
“Saya belajar banyak tentang sejarah Al Hilal. Stadion yang selalu penuh menjadi bukti betapa luar biasanya dukungan untuk klub ini,” sambungnya kagum.
Soal filosofi bermain, eks pelatih Lazio ini punya rencana yang jelas, menyerang dengan intensitas tinggi dan gaya yang menghibur.
“Semua punya kesempatan. Siapa pun yang memberikan 100 persen di lapangan akan jadi kunci kemenangan,” tegasnya.
Dengan visi yang terarah dan tekad membara, Inzaghi pun menyambut tantangan Piala Dunia Antarklub 2025 dengan optimisme besar.
“Ini turnamen bergengsi. Kami akan melakukan yang terbaik untuk meraih hasil terbaik pada kesempatan bersejarah ini,” tutupnya. (her)








