• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Ekonomi

LPEM FEB UI Harapkan BI Tahan Suku Bunga di Angka 6 Persen

Laurens Dami by Laurens Dami
Rabu, 15 Januari 2025 - 14:09
in Ekonomi
1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Teuku Riefky mengharapkan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga di angka 6 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Januari 2025.

Dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu (15/1/2025), ia mengatakan bahwa penahanan suku bunga Bank Indonesia tersebut diperlukan untuk menopang rupiah yang masih berada di bawah tekanan sepanjang Desember 2024.

Ia menyatakan bahwa tertekannya rupiah terutama karena revisi ekspektasi bahwa bank sentral Amerika Serikat The Fed akan menurunkan suku bunga hanya dua kali pada 2025, dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya yaitu empat kali penurunan suku bunga.

“Penyesuaian ini mencerminkan inflasi yang masih tinggi di AS dan potensi dampak inflasi dari kebijakan-kebijakan yang mungkin diambil oleh presiden terpilih Trump,” jelasnya seperti dilansir Antara.

Riefky menuturkan meskipun The Fed menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin ke kisaran 4,25 persen hingga 4,5 persen pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Desember 2024, arus keluar modal dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, masih berlanjut.

Pihaknya mencatat bahwa sejak pertengahan Desember 2024 hingga pertengahan Januari 2025, arus modal keluar dari Indonesia mencapai 750 juta dolar AS (Rp12,22 triliun, kurs per Rabu 1 dolar AS = Rp16.292).

Angka tersebut terdiri atas 120 juta dolar AS (Rp1,96 triliun) yang keluar dari pasar obligasi dan 630 juta dolar AS (Rp10,26 triliun) yang keluar dari pasar saham.

Selama periode tersebut, Riefky mengatakan bahwa rupiah melanjutkan depresiasi, mencapai Rp16.195 per dolar AS pada 9 Januari 2025, turun 2,11 persen dari level bulan sebelumnya sebesar Rp15.860 per dolar AS.

Sementara secara year-to-date (ytd), rupiah terdepresiasi sebesar 0,67 persen, berkinerja lebih buruk dibandingkan sebagian besar mata uang negara berkembang lainnya, termasuk peso Argentina, ringgit Malaysia, rand Afrika Selatan, rupee India, peso Filipina, lira Turki, real Brasil, dan rubel Rusia.

Berbagai mata uang negara berkembang tersebut semuanya mencatatkan pelemahan yang lebih kecil atau bahkan penguatan terhadap dolar AS.

Walau demikian, kinerja rupiah setara dengan yuan Tiongkok, tapi sedikit lebih baik dibandingkan baht Thailand, yang mengalami depresiasi sebesar 0,90 persen ytd.

“Kami melihat bahwa Bank Indonesia perlu mempertahankan suku bunga BI tidak berubah di level 6 persen pada pertemuan Dewan Gubernur pertama di tahun 2025 untuk mencegah rupiah melemah lebih lanjut,” imbuh Teuku Riefky. (dam)

Tags: Bank IndonesiaLPEM FEB UIUniversitas Indonesia
Previous Post

Eks Ketua KPU Arief Budiman Diperiksa KPK Terkait Kasus Hasto

Next Post

HAI Ungkap Indonesia Berhasil Catat Rekor Penanggulangan Terorisme 10 Tahun Terakhir

Related Posts

MENDES-PDT
Ekonomi

Pakai Dana Desa, Cilame Sukses Bangun Desa Tematik Ikan Nila

Minggu, 9 November 2025 - 23:23
KDEKH
Ekonomi

KDEKS Jatim Dorong Penguatan Ekonomi Syariah dan SDM Halal

Minggu, 9 November 2025 - 23:01
ojk
Ekonomi

OJK Dorong Perbankan Perluas Akses Keuangan Syariah bagi Masyarakat

Minggu, 9 November 2025 - 22:31
loket
Ekonomi

Daop 7 Madiun Mulai Layani Penjualan Tiket KA untuk Nataru

Minggu, 9 November 2025 - 22:18
its
Ekonomi

Daya Beli Masyarakat Menurun, ITS Soroti Dampaknya hingga ke Dunia Pendidikan

Minggu, 9 November 2025 - 21:20
kacang
Ekonomi

Sinergi Inovasi dan Tradisi, BRI Antarkan UMKM “Erildya Cemilan Family” Naik Kelas

Minggu, 9 November 2025 - 14:04
Next Post
R-Haidar-Alwi

HAI Ungkap Indonesia Berhasil Catat Rekor Penanggulangan Terorisme 10 Tahun Terakhir

BERITA POPULER

  • Hansip

    Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    701 shares
    Share 280 Tweet 175
  • Liverpool vs Real Madrid: The Reds Diuntungkan Statistik, Tapi…

    685 shares
    Share 274 Tweet 171
  • Hasil Liga Champions: Liverpool-Bayern Menang Tipis, Arsenal-Tottenham Berpesta

    674 shares
    Share 270 Tweet 169
  • PGN Raih Penghargaan Subroto 2025, Dukung Ketahanan dan Swasembada Energi Nasional

    667 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Peserta TKA Siaran Langsung di Medsos, Kemendikdasmen: Sudah Ditindak Pengawas

    666 shares
    Share 266 Tweet 167
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.