• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Ekonomi

Lima Langkah Utama untuk Mencapai Emisi Net Zero di Sektor Tenaga Listrik

Ali Rachman Editor Ali Rachman
Kamis, 21 November 2024 - 11:04
in Ekonomi
Wartsila-co

Presiden Direktur PT Wärtsilä Indonesia, Erwin Vanderkerff, pada acara Wärtsilä Media Briefing - Insights Sistem Energi Berkelanjutan pada ajang Electricity Connect 2024, di Jakarta Convention Center, Senayan, Rabu (20/11/2024). Foto: Wärtsilä Indonesia

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Sebagian besar negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara: telah memulai program emisi net zero dengan pengembangan energi baru terbarukan sebagai solusi utama.

Wärtsilä Indonesia berbagi insights mendalam mengenai cara percepatan adopsi energi terbarukan dan solusi inovatif untuk menciptakan sistem tenaga listrik yang lebih berkelanjutan pada acara Wärtsilä Media Briefing – Insights Sistem Energi Berkelanjutan pada ajang Electricity Connect 2024, di Jakarta Convention Center, Senayan, Rabu (20/11/2024).

BacaJuga:

PHE Genjot Edukasi Energi Berkelanjutan lewat Upstream Force 2025

PDC Perkuat Sinergi Lewat Vendor Day 2025, Kolaborasi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan

Pertamina Gaungkan Desa Energi Berdikari kepada Akademisi Brasil

Direktur Bisnis Energi Australasia, Wärtsilä Energy Kari Punnonen menyatakan, banyak negara di ASEAN telah menetapkan target emisi net zero, dan sektor energi memainkan peran penting dalam mengurangi emisi.

Menurut Badan Energi Internasional, 25 GW tenaga surya dan angin harus ditambahkan setiap tahun di negara-negara ASEAN untuk mencapai target. Indonesia bersiap untuk mencapai emisi net zero dan berencana menambah 30 GW energi terbarukan pada 2033 dan 58,6 GW pada 2040.

“Gas akan berperan sebagai bahan bakar transisi utama, dengan tambahan kapasitas sebesar 9 GW pada 2033 dan 20 GW pada 2040. Dari sudut pandang Wärtsilä, ada lima langkah utama yang harus diambil semua negara untuk mencapai emisi net zero di sektor tenaga listrik,” ucap Kari.

Pertama, meningkatkan kapasitas energi terbarukan. Kedua, menambah pembangkit listrik bermesin fleksibel dan penyimpanan energi untuk menyeimbangkan intermiten energi terbarukan.

Ketiga, secara bertahap menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara yang tidak fleksibel. Keempat, mengakses bahan bakar berkelanjutan dan mengubah pembangkit listrik yang tersisa agar dapat beroperasi dengan bahan bakar tersebut.

Terakhir, membangun sistem ketenagalistrikan berdasarkan 100 persen energi terbarukan, penyimpanan dan pembangkit listrik fleksibel yang didukung oleh bahan bakar berkelanjutan.

Fleksibilitas sistem tenaga listrik adalah kunci untuk mengatasi variabilitas keluaran tenaga angin dan matahari dalam jangka waktu tertentu, mulai dari hitungan detik hingga perubahan musim.

Pembangkit listrik berbasis mesin yang fleksibel, seperti mesin pembakaran internal (ICE), memainkan peran penting karena mampu melakukan start-stop, part-loading dan load-following dengan cepat.

“Kapasitas ICE Indonesia sebesar 5 GW telah ditetapkan dan siap untuk mendukung tujuan dekarbonisasi negara ini,” katanya.

Sales Director Indonesia, Wärtsilä Energy Febron Siregar menyatakan, peran gas berubah dari baseload menjadi penyeimbang. Di sini Indonesia bersiap untuk mencapai emisi nol bersih.

“Bersama dengan para ahli di bidangnya, kami mengeksplorasi strategi terbaik untuk mengintegrasikan energi terbarukan ke dalam pembangkit listrik hibrida dan mendiskusikan kompatibilitas teknis dan tantangan peraturan,” terangnya.

Febron menjelaskan, energi terbarukan yang dipadukan dengan pembangkit listrik bermesin fleksibel memungkinkan terciptanya listrik yang stabil.

Dengan diperbolehkannya teknologi gas fleksibel, seperti pembangkit listrik mesin, untuk menghasilkan pembangkitan bila diperlukan secara signifikan akan mengurangi biaya listrik yang diratakan karena penggantian biaya investasi dengan biaya bahan bakar.

Manfaat sistem hybrid (menyeimbangkan mesin pembangkit listrik dan solar PV) adalah mengurangi biaya pembangkitan, menyediakan ketersediaan dan keandalan sistem yang lebih tinggi, serta menurunkan emisi.

“Hibrida meningkatkan keandalan dan keterjangkauan sekaligus memastikan keberlanjutan,” kata Febron.

Sementara itu, Business Development Manager for Service Agreement dan Project Australasia di Wärtsilä Energy, Irwan Rahdian memaparkan tentang layanan siklus hidup, yang bertujuan untuk memaksimalkan keandalan dan efisiensi pembangkit listrik hibrida sepanjang siklus hidupnya, baik untuk generasi saat ini maupun di masa depan. (her)

Tags: Electricity Connect 2024energi berkelanjutanEnergi TerbarukanWärtsilä
Berita Sebelumnya

Kebutuhan Hunian Bernuansa Resort Meningkat, BIG Group ‘Gercep’ Rilis Villa Rosa Karawaci

Berita Berikutnya

Kemandirian dan Ketahanan Energi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Berita Terkait.

phe
Ekonomi

PHE Genjot Edukasi Energi Berkelanjutan lewat Upstream Force 2025

Minggu, 16 November 2025 - 14:04
pdc
Ekonomi

PDC Perkuat Sinergi Lewat Vendor Day 2025, Kolaborasi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan

Minggu, 16 November 2025 - 13:13
pretty
Ekonomi

Pertamina Gaungkan Desa Energi Berdikari kepada Akademisi Brasil

Minggu, 16 November 2025 - 12:12
IMG-20251115-WA0043
Ekonomi

Dukung Asta Cita, BRI Perkuat Program Pemberdayaan UMKM Untuk Akselerasi Pemerataan Ekonomi Nasional

Sabtu, 15 November 2025 - 23:16
IMG-20251115-WA0036
Ekonomi

MedcoEnergi Capai Penurunan Emisi 1,5 Juta Ton CO₂e Sejak 2019

Sabtu, 15 November 2025 - 22:45
IMG-20251115-WA0035b
Ekonomi

Implementasi FCS: Strategi BPJS Ketenagakerjaan Cegah Kecurangan dan Tingkatkan Tata Kelola

Sabtu, 15 November 2025 - 22:29
Berita Berikutnya
Kemandirian dan Ketahanan Energi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Kemandirian dan Ketahanan Energi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

BERITA POPULER

  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    4017 shares
    Share 1607 Tweet 1004
  • Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    2770 shares
    Share 1108 Tweet 693
  • Main Game Lebih Praktis dan Mudah: Begini Cara Manfaatkan Gemini AI di Galaxy Z Fold7

    704 shares
    Share 282 Tweet 176
  • BPN Kabupaten Lebak Berhasil Lampaui Target Penyelesaian PTSL 2025

    690 shares
    Share 276 Tweet 173
  • Soroti Penetapan Pahlawan Soeharto, Rocky Gerung: Sejarah Kini Jadi Permainan Statistik

    668 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.