• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Puan Minta Kesehatan dan Kesejahteraan Rakyat Jadi Prioritas Hadapi Krisis Air

Folber Siallagan by Folber Siallagan
Minggu, 3 November 2024 - 13:02
in Nasional
Puan-Maharani

Ketua DPR RI Puan Maharani. Foto: Dokumen DPR RI

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti masalah krisis air yang masih melanda sejumlah daerah di tengah musim pancaroba ini. Ia meminta Pemerintah untuk mengambil langkah konkret dalam penyelesaian bencana tersebut karena telah menyulitkan kehidupan sehari-hari masyarakat.

“Akses air bersih yang sangat terbatas telah berdampak langsung pada kesehatan masyarakat. Ini bisa menimbulkan risiko tinggi penyebaran penyakit, dan berdampak pada kesejahteraan hidup rakyat,” kata Puan Maharani dalam keterangan persnya dikutip Minggu (3/11/2024).

Sejumlah daerah yang saat ini tengah mengalami krisis air seperti di Lombok Timur dan Lombok Tengah. Krisis air di Lombok tersebut sudah terjadi beberapa bulan ke belakang.

Masyarakat hanya mampu bergantung dengan batuan air bersih dari pemerintah sekitar 15 liter per hari yang menurut mereka tak cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Alhasil mereka bertahan dengan menyuling air yang ada.

Puan meminta Pemerintah memberi perhatian lebih serius dalam penanganan krisis air bersih ini.

“Hanya bantuan air bersih yang terbatas saja tidak cukup, tapi bagaimana memastikan adanya peningkatan infrastruktur agar menjadi solusi jangka panjang. Apalagi ini sudah berlangsung lama,” ujarnya.

Selain di Lombok, krisis air bersih juga terjadi di Klaten, Jawa Tengah. Sebanyak 7.185 kepala keluarga (KK) atau 23.353 jiwa di kabupaten tersebut terdampak bencana krisis air bersih ini dan hanya bisa mengandalkan bantuan giliran dropping air bersih dari BPBD. Kekeringan di Kabupaten Klaten dialami warga 18 desa yang tersebar di enam wilayah kecamatan sejak bulan Juni lalu.

Wilayah lain yang masih dilanda krisis air bersih pun di antaranya seperti di Kota Cilegon, Banten, dan Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor.

“Masalah kekeringan masih terjadi terutama di daerah-daerah yang punya struktur geografis perbukitan. Perlu ada langkah preventif dan Pemerintah. Terutama penguatan pada fasilitas dalam bentuk sarana prasarana bagi masyarakat terdampak, misalnya perbanyak penampungan air,” tutur Puan.

Mantan Menko PMK ini pun mengingatkan dampak yang bisa ditimbulkan dari krisis air bagi warga. Puan merinci mulai dari masalah kesehatan seperti infeksi kulit, gangguan pencernaan, penyakit yang disebabkan oleh kurangnya kebersihan, hingga masalah sosial karena kurangnya kebutuhan air bersih.

“Kalau tidak ada terobosan untuk mengatasi masalah air bersih, kesehatan dan kesejahteraan rakyat menjadi taruhannya,” ungkap perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Puan berharap Pemerintah segera merancang program yang lebih memadai dan efektif untuk mengatadi krisis air bersih. Dengan begitu, masyarakat dapat menjalankan kegiatan sehari-hari dengan layak dan sehat.

“Karena krisis air tidak hanya berpengaruh pada kesehatan, tapi juga mengancam kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat,” terang Puan.

Berdasarkan data dari WRI (World Resources Institute) pada 2023, terdapat 25 negara yang terancam dihantam oleh krisis air. Hal tersebut ditunjukkan dari besarnya tekanan penggunaan air (water stress) yang dialami negara-negara itu setiap tahunnya.

Sementara itu berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Indonesia diprediksi akan mengalami kelangkaan air pada 2050. Fresh water atau air bersih di Indonesia diperkirakan hanya sekitar 2,5 persen yang dapat digunakan dan dimanfaatkan.

Bagian Jawa, Bali, dan sebagian Aceh diperkirakan mengalami water stress lebih tinggi dari wilayah lain. Ditambah, 99% bencana yang hadir di Indonesia adalah hidrometeorologi basah yang berdampak terhadap ketersediaan air.

Untuk itu, Puan menilai masalah air bersih dan kelayakan sanitasi warga harus mendapat porsi lebih perhatian Pemerintah.

“Dalam jangka panjang, ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan air akan memperparah kemiskinan dan menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat,” sebutnya.

Puan mengatakan, air bersih merupakan faktor penting dalam berbagai aspek produktivitas masyarakat, termasuk dalam sektor pertanian yang menjadi tumpuan ekonomi, seperti di wilayah Lombok. Sebagai contoh, untuk menanam tembakau warga bahkan harus menggunakan es batu sebagai alternatif karena tidak ada air yang cukup untuk mengairi tanaman mereka.

“Dengan adanya krisis air ini tidak hanya membebani masyarakat secara finansial tetapi juga menunjukkan bahwa ketahanan ekonomi mereka terganggu,” ucap Puan.

Lebih lanjut, selain meningkatkan kapasitas distribusi air bersih dan mempertimbangkan pendekatan jangka panjang untuk menyediakan infrastruktur akses air bersih di daerah-daerah rawan kekeringan, Puan juga menekankan pentingnya kolaborasi atau kerja sama Pemerintah dengan berbagai stakeholder termasuk organisasi kemasyarakatan. (dil)

Tags: Ketua DPR RIKrisis Air BersihPancarobaPuan Maharani
Previous Post

Bertandang ke Markas Bournemouth, Manchester City Telan Kekalahan Perdana

Next Post

Dorong Pemajuan Kebudayaan, Menbud: Dana Indonesiana Dukung Festival Budaya

Related Posts

wakil-mentan
Nasional

Wamenhan Apresiasi Inovasi TalentDNA ESQ dalam Pengelolaan Talenta Berbasis AI

Rabu, 5 November 2025 - 10:02
bu-guru
Nasional

Guru Jadi Penentu Karakter Bangsa, Kemenag Kembali Buka Seleksi Administrasi PPG

Rabu, 5 November 2025 - 09:33
MUI
Nasional

40 Tokoh Diusulkan Gelar Pahlawan Nasional, MUI: Bangsa yang Besar Hargai Jasa Mereka

Rabu, 5 November 2025 - 09:01
17622601441867011682881336629099
Nasional

Terus Mengalami Pelemahan, Analis Nilai Bitcoin Masih Menjanjikan

Rabu, 5 November 2025 - 06:15
17622600108031592493171019625354
Nasional

Usai Kena OTT, KPK Belum Tentukan Status Hukum Gubernur Riau

Rabu, 5 November 2025 - 05:10
17622673235911028830116680685679
Nasional

Kereta Cepat Whoosh hingga Banyuwangi akan Perkuat Konektivitas Wilayah

Rabu, 5 November 2025 - 03:15
Next Post
Menbud-RI

Dorong Pemajuan Kebudayaan, Menbud: Dana Indonesiana Dukung Festival Budaya

BERITA POPULER

  • WhatsApp Image 2025-11-01 at 08.26.51 (1)

    Bhayangkara FC vs Persita: Pendekar Cisadane Janjikan Laga Sulit untuk The Guardian

    969 shares
    Share 388 Tweet 242
  • Liverpool vs Real Madrid: The Reds Diuntungkan Statistik, Tapi…

    680 shares
    Share 272 Tweet 170
  • Persijap vs Malut United: Lini Belakang Bermasalah, Laskar Kalinyamat Harus Dispilin

    672 shares
    Share 269 Tweet 168
  • Peserta TKA Siaran Langsung di Medsos, Kemendikdasmen: Sudah Ditindak Pengawas

    661 shares
    Share 264 Tweet 165
  • Ampas Teh

    732 shares
    Share 293 Tweet 183
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.