• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Gaya Hidup

Melihat Puncak Pesta Adat Wehea di Kaltim

Juni Armanto by Juni Armanto
Sabtu, 20 April 2024 - 21:12
in Gaya Hidup
adat

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik bersama Tokoh Adat Wahea. Foto : Pemprov Kaltim for indoposco.id

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menghadiri puncak acara Pesta Adat dan Budaya Wehea Lom Plai yang digelar di Desa Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Sabtu (20/4/2024).

Lom Plai merupakan pesta syukur panen padi yang selalu dilaksanakan oleh masyarakat adat Wehea setiap tahun. Lom Plai adalah kegiatan bersama enam desa di kawasan Wehea.

Enam desa itu adalah Desa Liaq Leway, Desa Bea Nehas, Desa Nehas Liang Bing, Desa Long Wehea, Desa Diaq Lay dan Desa Dea Beq. Hari ini merupakan acara puncak Lom Plai atau juga dikenal dengan sebutan Bob Jengea.

“Seni budaya Wehea ini luar biasa. Harus terus kita lestarikan,” kata Pj Gubernur Akmal Malik, setibanya di Desa Nehas Liah Bing, bersama Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman disambut ritual adat oleh tokoh adat Wehea.

Setelah itu, rombongan Pj Gubernur Akmal Malik dan Bupati Ardiansyah langsung bergegas mengikuti kegiatan Tiaq Diaq Jengea. Satu ritual dimana warga turun ke pondok darurat di tepi Sungai Wahau. Makna sesungguhnya dari Tiaq Diaq Jengea adalah pembersihan kampung oleh para perempuan adat Wehea. Ritual pembersihan kampung ini disebut Embos Min.

Embos Min dimaksudkan untuk membuang segala kesialan dan kejahatan yang ada di dalam kampung.

Saat mereka berjalan ke arah hulu atau hilir kampung tidak ada satu pun yang boleh melintas baik itu hewan mau pun manusia, sehingga warga masyarakat diarahkan ke tepi sungai. Selama berada di tepi sungai, masyarakat disajikan beberapa atraksi. Antara lain Plaq Saey atau lomba dayung perahu antardesa Wehea. Diikuti oleh pria dan wanita.

Lomba ini diikuti 4 desa, yaitu Desa Diak Lay, Desa Long Wehea, Desa Dea Beq dan Desa Nehas Liah Bing. Masyarakat juga ditampilkan tarian adat oleh muda-mudi setempat dari atas rakit. Ada pula atraksi.

Pertunjukan sungai yang paling ditunggu adalah Seksiang. Seksiang diartikan sebagai tiruan perang-perangan pada zaman dahulu yang dilakukan di atas air atau sungai dengan tombak weheang. Tombak weheang dalam bahasa Wehea adalah rumput gajah yang pada bagian ujungnya telah ditumpulkan. Permainan dilakukan sambil menunggu Embos Min selesai.

Para pemain memakai beberapa perahu menuju ke hulu sungai dan akan sambil hanyut mengikuti arus air sungai. Mereka saling menombak hingga hilir kampung.

Namun ada beberapa aturan yang harus dipatuhi dari seni perang di sungai ini. Antara lain lawan yang jaraknya dekat tidak boleh ditombak. Begitu juga saat lawan dalam posisi membelakangi atau karam.

Setelah menyaksikan pertunjukan di Sungai Wahau, Pj Gubernur Akmal Malik juga mendatangi Eweang Puen atau rumah adat besar yang berada di hilir kampung untuk menyaksikan ritual adat Mengsaq Pang Tung Eleang. Mengsaq Pang Tung Eleang merupakan ritual yang menjadi penanda bahwa masyarakat sudah boleh Bea Mai Min atau naik ke kampung dari jengea (pondok darurat).

Proses ritual Mengsaq Pang Tung Eleang yaitu seorang ketua adat akan disiram oleh seorang gadis, kemudian ketua adat mendahului naik dan akan diikuti oleh masyarakat.

“Seni budaya Wehea ini luar biasa. Harus terus kita lestarikan,” kata Pj Gubernur Akmal Malik di sela kegiatan.

Setelah itu acara dilanjutkan dengan Pengsaq dan Peknai. Pengsaq artinya siram-siraman dan Peknai artinya pemberian arang di wajah. Orang-orang yang disirami dan diberi arang diwajahnya tidak boleh marah. Ada pun aturan dalam pengsaq dan Peknai adalah tidak boleh menyirami atau memberi arang pada wajah orang yang memiiki bayi atau memberi arang pada wajah orang yang sakit.

“Saya sarankan setiap penyelenggaraan, kita juga mengundang wisatawan mancanegara dan berbaur dengan budaya lain agar lebih meriah dan lebih dikenal,” tambah Akmal.

Pesta Adat Lom Plai saat ini sudah menjadi salah satu kegiatan yang tercatat dalam Kharisma Event Nusantara. Acara juga dihadiri Staf Ahli Bidang Pengembangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Masruroh, Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang, Kepala Adat Adat Desa Nehas Liah Bing Liedjie Taq dan para tokoh adat Wehea. (ney)

Tags: adatkalimantanKaltim
Previous Post

Banjir Terjang Pakistan dan Afghanistan, Sedikitnya 168 Orang Tewas

Next Post

Menuju Indonesia Emas 2045, Guru Besar Kelautan dan Perikanan IPB Bahas Peran Diaspora

Related Posts

Jennie Jadi Penampil Utama di “2026 MAD COOL FESTIVAL”
Gaya Hidup

Jennie Jadi Penampil Utama di “2026 MAD COOL FESTIVAL”

Selasa, 11 November 2025 - 20:02
nct
Gaya Hidup

Jeno dan Jaemin NCT Rampung Syuting Drama Olahraga Remaja, Siap Tayang Awal 2026

Selasa, 11 November 2025 - 19:09
samsung
Gaya Hidup

Main Game Lebih Praktis dan Mudah: Begini Cara Manfaatkan Gemini AI di Galaxy Z Fold7

Selasa, 11 November 2025 - 18:58
joy
Gaya Hidup

Joy Red Velvet, Yerin GFRIEND, dan Hayoung Apink Pamerkan Persahabatan 10 Tahun dengan Kenakan Seragam Sekolah Lama

Selasa, 11 November 2025 - 18:08
ariel
Gaya Hidup

Ariel Nyanyikan Lagu “Separuh Aku” di Gedung DPR

Selasa, 11 November 2025 - 17:37
hatsApp Image 2025-11-11 at 12.20.12
Gaya Hidup

Semangat Hari Pahlawan, UT: Percepatan Sumber Daya Pendidikan Tinggi

Selasa, 11 November 2025 - 15:15
Next Post
ipb

Menuju Indonesia Emas 2045, Guru Besar Kelautan dan Perikanan IPB Bahas Peran Diaspora

BERITA POPULER

  • jecoo

    Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    1286 shares
    Share 514 Tweet 322
  • Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    707 shares
    Share 283 Tweet 177
  • PGN Raih Penghargaan Subroto 2025, Dukung Ketahanan dan Swasembada Energi Nasional

    669 shares
    Share 268 Tweet 167
  • Hansip yang Gagalkan Curanmor di Cakung Meninggal Dunia Usai Tertembak

    664 shares
    Share 266 Tweet 166
  • Soroti Penetapan Pahlawan Soeharto, Rocky Gerung: Sejarah Kini Jadi Permainan Statistik

    652 shares
    Share 261 Tweet 163
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.