• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Internasional

China Akui Pertumbuhan Industri pada 2023 Tak Sesuai Target

Redaksi Editor Redaksi
Rabu, 6 Maret 2024 - 02:22
in Internasional
china

Perdana Menteri China Li Qiang menyampaikan laporan kerja pemerintah periode 2023 dan target kinerja periode 2024 dalam pembukaan Sidang Kongres Rakyat Nasional China (NPC) di Balai Agung Rakyat, Beijing, China pada Selasa (5/3/2024). (ANTARA)

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Pemerintah China mengakui pertumbuhan industri dalam negerinya tidak sesuai dengan target yang diharapkan pada 2023.

“Pertumbuhan industri tidak mencapai target yang diharapkan karena pemulihan beberapa industri gagal memenuhi proyeksi sebagai dampak dari melambatnya pertumbuhan ekspor, penurunan penjualan di pasar properti, kelebihan kapasitas di beberapa sektor dan faktor lainnya,” demikian disebutkan dalam Laporan Implementasi Rencana Pembangunan Ekonomi dan Sosial 2023 dan Draf Rencana Pembangunan Ekonomi dan Sosial 2024.

BacaJuga:

Zelenskyy Ungkap Perundingan Baru Ukraina – Rusia akan Digelar di AS.

Hari Migran 2025: 1.035 PMI Profesional Resmi Diberangkatkan ke Jepang hingga Hongkong

Implementasi Arahan Prabowo, Ini Gebrakan Menteri P2MI di Puncak Perayaan Hari Migran Internasional

Laporan dari Komisi Nasional untuk Pembangunan dan Reformasi China itu dirilis saat Sidang Kongres Rakyat Nasional China (NPC) ke-14 di Balai Agung Rakyat, Beijing, China dan dikutip Antara, Selasa (5/3/2024).

“Dalam pemulihan akibat pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung selama tiga tahun, perekonomian sendiri menghadapi banyak kesulitan. Isu-isu seperti ketidakcukupan permintaan konsumsi dalam negeri; ketidakmampuan dan ketiadaan kemauan untuk mengkonsumsi lebih; masalah investasi sektor properti; sektor swasta yang kurang percaya diri dalam berinvestasi; serta tekanan dari pembatasan perdagangan internasional masih menyebabkan sekotr riil menghadapi berbagai kesulitan,” demikian disebutkan dalam dokumen itu.

Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah China bertekad kapasitas inovasi industri dapat ditingkatkan; hambatan dalam teknologi di bidang-bidang utama dapat diatasi dan mengurangi investasi berlebihan terhadap perusahaan yang masih mengalami kesulitan produksi dan operasional.

“Risiko tersembunyi, seperti risiko utang dan keuangan masih menonjol di beberapa daerah dan memerlukan waktu untuk mengembangkan model baru di sektor properti,” tambahnya.

Pemerintah China mengakui ada tekanan untuk menjaga kestabilan lapangan pekerjaan maupun permasalahan pengangguran di kalangan kelompok tertentu sehingga tingkat pendapatan per kapita pun tidak berkembang.

Masalah lain adalah beberapa pemerintah provinsi tidak memiliki kemampuan untuk mencegah dan memitigasi bencana secara efektif.

“Ketika kita harus menghadapi kesulitan-kesulitan ini, kita juga harus menjaga kepercayaan diri yang teguh. Kita harus cekatan dalam menangkap peluang dari perubahan lanskap industri global dan memiliki prospek besar agar lebih memperluas kerja sama perdagangan dan investasi,” lanjutnya.

Pemerintah China pada 2024 pun menargetkan untuk merangsang konsumsi digital, konsumsi ramah lingkungan, dan konsumsi layanan kesehatan sekaligus menciptakan skenario konsumsi baru.

Pemerintah akan menerapkan inisiatif “AI+” berbasis kecerdasan buatan di sektor industri dan memulai inisiatif “Data X” sehingga meningkatkan nilai tambah data.

Pada 2024, anggaran investasi dari pemerintah pusat dialokasikan mencapai 700 miliar yuan (sekitar Rp1,53 triliun) atau meningkat 20 miliar yuan dibandingkan 2023 yang berasal dari tambahan obligasi pemerintah.

Pemerintah pusat disebut juga akan mengalokasikan 370,8 miliar yuan untuk ilmu pengetahuan dan teknologi, (meningkat 10 persen) dengan fokus pada penelitian dasar (98 miliar yuan) yang ditargetkan untuk membuat terobosan bidang teknologi inti di bidang-bidang industri utama utama. (wib)

Tags: Chinapertumbuhan industri
Berita Sebelumnya

Memaksakan Hak Angket Merupakan Kemunduran Demokrasi

Berita Berikutnya

Sebanyak 22.420 Hektare Sawah di Cirebon Siap Panen Bulan April

Berita Terkait.

zelensky
Internasional

Zelenskyy Ungkap Perundingan Baru Ukraina – Rusia akan Digelar di AS.

Jumat, 19 Desember 2025 - 03:30
migran
Internasional

Hari Migran 2025: 1.035 PMI Profesional Resmi Diberangkatkan ke Jepang hingga Hongkong

Kamis, 18 Desember 2025 - 23:23
p2mi
Internasional

Implementasi Arahan Prabowo, Ini Gebrakan Menteri P2MI di Puncak Perayaan Hari Migran Internasional

Kamis, 18 Desember 2025 - 22:02
aktor-korea
Internasional

Mantan Perwira Polisi Dijatuhi Hukuman Percobaan atas Kebocoran Detail Penyelidikan Kasus Lee Sun Gyun

Rabu, 17 Desember 2025 - 20:08
palestina
Internasional

Hamas Minta Pasukan internasional Tidak Menjaga Keamanan Internal Gaza

Rabu, 17 Desember 2025 - 05:19
zelensky
Internasional

Dorong Pilpres Digelar di Tengah Perang, Parlemen Ukraina Diminta Siapkan Payung Hukum

Senin, 15 Desember 2025 - 23:33
Berita Berikutnya
cirebon

Sebanyak 22.420 Hektare Sawah di Cirebon Siap Panen Bulan April

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.