• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Headline

Kritik Istilah Kesehatan yang Disebut Capres, Pakar: Anggaran Tak Berpihak pada Preventif

Juni Armanto Editor Juni Armanto
Selasa, 6 Februari 2024 - 07:07
in Headline
debat

Para pasangan calon presiden dan calon wakil presiden berada satu panggung usai debat kelima Pilpres 2024 di Jakarta. Foto: YouTube

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane menilai, argumen para calon presiden cenderung masih umum saat membahas tema kesehatan dalam debat kelima Pilpres 2024. Hanya berbicara pencegahan dan kegiatan promosi kesehatan, misalnya.

“Stanment-statmennya normatif saja, semua orang berbicara tentang preventif dan promotif,” kata Masdalina Pane melalui gawai, Jakarta, Senin (5/2/2024).

BacaJuga:

“Approval Rating” Tinggi, Prabowo Diyakini akan Kembali Menangkan Pemilu 2029

BGN: Gizi Anak adalah Hak, Tuntut Tanggung Jawab Bersama

Lokalisir Korban di 3 Pos Pengungsian, BNPB: 27 Warga Masih Hilang di Banjarnegara

Ia menyadari, bahwa mencegah lebih baik dari pada mengobati. Namun, realitasnya hal tersebut tak pernah didukung secara serius oleh pemerintah.

Meski upaya preventif dan promotif merupakan wujud nyata dari transformasi sektor kesehatan yang sedang diusung kemenkes, khususnya pada pilar pertama, transformasi layanan primer.

“Pencegahan selalu lebih baik dari pengobatan, tapi faktanya anggaran tidak berpihak pada preventif dan promotif. Lebih senang dirikan rumah sakit, lebih senang dirikan pendidikan dokter,” kritiknya.

Di sisi lain, menurutnya jumlah tenaga kesehatan bukan menjadi persoalan. Melainkan pendistribusiannya yang tidak merata di wilayah Indonesia.

“Dokter-dokternya terpusat di Jawa dan Bali. Jumlahnya berkali lipat, tapi siapa dokter yang mau dikirim ke ujung Puncak Jaya Wijaya di sana,” ucap Masdalina.

“Masalahnya bukan bukan jumlahnya (nakes) yang kurang. Jumlahnya itu relatif cukup tetapi distribusinya yang bermasalah,” tambahnya.

Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menekankan, aspek preventif merupakan bagian penting dalam pembangunan sektor kesehatan di Indonesia. Itu disampaikannya dalam debat pamungkas calon presiden di Jakarta Convention Center Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024).

“Tadi saya sampaikan, preventif diwujudkan dalam bentuk pengetahuan kesehatan. Minimal dari kita sendiri berupa olahraga dan makan makanan sehat,” ujar Ganjar.

Paslon Ganjar-Mahfud memiliki program satu desa, satu faskes, dan satu naskes. Ia sempat menyinggung ketersediaan anggaran yang memadai.

“Maka anggaran kita harus cukup untuk penuhi. Ini kita lakukan bertahap. Inilah program yang bisa membuat angka harapan hidup kita naik secara bertahap,” tutur Ganjar.

Sementara calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menginginkan, akan membangun 300 Fakultas Kedokteran dari jumlah sekarang yaitu 92. Apalagi Indonesia kekurangan sekitar 140 ribu dokter.

“Kita akan membangun rumah sakit modern di setiap kabupaten dan kota, dan puskesmas moderen di setiap desa di seluruh Indonesia,” ucap Prabowo dalam kesempatan yang sama.

Tema debat kelima Pilpres 2024 adalah Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi. (dan)

Tags: capresDebatpilpres
Berita Sebelumnya

Anies Apresiasi Putusan DKPP Beri Sanksi Etik Ketua KPU, Ini Menjadi Alarm!

Berita Berikutnya

Masa Idah

Berita Terkait.

WhatsApp-Image-2025-11-17-at-18.52.49_ead59f0d
Headline

“Approval Rating” Tinggi, Prabowo Diyakini akan Kembali Menangkan Pemilu 2029

Selasa, 18 November 2025 - 03:14
1000409835
Headline

BGN: Gizi Anak adalah Hak, Tuntut Tanggung Jawab Bersama

Senin, 17 November 2025 - 22:35
lokasi-longsor
Headline

Lokalisir Korban di 3 Pos Pengungsian, BNPB: 27 Warga Masih Hilang di Banjarnegara

Senin, 17 November 2025 - 12:42
brian
Headline

Kesenjangan Lulusan dan Permintaan Tenaga Kerja Terampil Jadi Pekerjaan Rumah

Minggu, 16 November 2025 - 11:46
1763225235584
Headline

Evakuasi Longsor Cilacap Dipercepat, Pemprov Jateng Tambah Alat Berat

Minggu, 16 November 2025 - 04:17
1763213655570
Headline

Hari Ketiga Pencarian Longsor di Cilacap, Tim SAR Temukan Delapan Korban Tewas

Sabtu, 15 November 2025 - 20:54
Berita Berikutnya
disway

Masa Idah

BERITA POPULER

  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    4042 shares
    Share 1617 Tweet 1011
  • Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    2777 shares
    Share 1111 Tweet 694
  • Terpuruk di Liga, Persis Solo Diam-Diam Siapkan Sesuatu yang Mengejutkan

    841 shares
    Share 336 Tweet 210
  • BPN Kabupaten Lebak Berhasil Lampaui Target Penyelesaian PTSL 2025

    746 shares
    Share 298 Tweet 187
  • Main Game Lebih Praktis dan Mudah: Begini Cara Manfaatkan Gemini AI di Galaxy Z Fold7

    735 shares
    Share 294 Tweet 184
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.