• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Kementan Mewujudkan Klinik PHT yang Tangguh

Ali Rachman Editor Ali Rachman
Senin, 23 Oktober 2023 - 10:11
in Nasional
Direktur Perlindungan Hortikultura pada Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Jekvy Hendra dalam sebuah kesempatan belum lama ini. Foto: Dok. Kementan

Direktur Perlindungan Hortikultura pada Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Jekvy Hendra dalam sebuah kesempatan belum lama ini. Foto: Dok. Kementan

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung pertanian ramah lingkungan, Kementerian Pertanian (Kementan) akan berkolaborasi dengan perguruan tinggi serta pemangku kepentingan lainnya untuk melakukan terobosan dalam melahirkan klinik hortikultura yang mampu menghasilkan pupuk organik Trichokompos dan bahan pengendali OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) ramah lingkungan.

Langkah ini diambil dalam rangka pengembangan program “Kampung Perlindungan Hortikultura Ramah Lingkungan” yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura Kementan.

BacaJuga:

Polri Mutasi Besar-besaran 1.086 Personel di Akhir 2025, Ada Perubahan Kapolda hingga Kapolres

KKP dan AP5I Kompak Kawal Mutu Ikan Bebas Radioaktif

Ditjen Pesantren, Wamenag: Ini Struktur 5 Direktorat Teknis di Dalamnya

Pelaksana tugas (Plt.) Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi, di berbagai kesempatan menyampaikan, sektor pertanian merupakan komponen ekonomi negara yang sangat penting dan strategis.

“Kita harus mengurangi secara berkala importasi, dan kita harus mampu mendorong ekspor. Indonesia bisa jadi produsen pangan dan sumber pangan Dunia,” tegasnya.

Tak bisa dimungkiri, Masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) telah lama mendambakan pemulihan kesuburan tanah dan kesehatan lingkungan melalui penggunaan input ramah lingkungan dan lestari.

Senada dengan Plt. Mentan, Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengakui pengelolaan lahan pertanian saat ini memang banyak menggunakan pupuk kimia dan pestisida kimia yang tinggi sehingga dapat berimplikasi pada menurunkan kualitas tanah dan berdampak pada produk hortikultura.

Plt. Sekretaris Jenderal Kementan itu juga tak menampik jika program kampung hortikultura berbasis ramah lingkungan sangat bagus.

“Rakyat Indonesia harus mengonsumsi sayur, buah, tanaman obat sebagai bahan baku herbal yang tidak tercemar residu. Ini penting, karena sumber utama penyakit adalah pola makan yang tidak sehat. Apalagi untuk ekspor hortikultura, wajib tidak boleh melewati Batas Maksimal Residu (BMR),” ujar Anton, sapaan karib Prihasto Setyanto.

Direktur Perlindungan Hortikultura Jekvy Hendra menyatakan, Sumatera Barat memiliki peran strategis dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan, terutama praktik budidaya ramah lingkungan, rendah residu pestisida.

“Dulu di Sumbar ini ada satu wilayah yang terkenal sebagai lembah tengkorak, karena tingginya pestisida kimia. Nah image ini harus kita ubah menjadi Lembah surga yang hasil produksinya rendah residu pestisida dengan menggunakan bahan pengendali ramah lingkungan seperti menggunakan Tricoderma, PGPR, trichokompos, dan lain-lain,” terangnya, seperti dikutip, Senin (23/10/2023).

Selain itu, Kementan berencana untuk merevitalisasi klinik hortikultura yang berfokus pada konsep perlindungan hortikultura ramah lingkungan. Pengembangan klinik Pengendalian Hama Terpadu (PHT) ini akan berkolaborasi aktif dengan Universitas Andalas sebagai mitra andal dalam implementasi program tersebut.

Kendati demikian, Kementan juga menekankan pentingnya dukungan dari para pemangku kepentingan, termasuk dinas pertanian, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), serta petani milenial. Klinik ini dirancang tidak hanya untuk menghasilkan produk ramah lingkungan, tetapi juga memberikan potensi peningkatan kesejahteraan petani bagi kelompoknya melalui produk yang dihasilkan.

Dengan adanya klinik hortikultura yang berfokus pada budidaya ramah lingkungan dan produksi sehat, diharapkan bahwa model ini dapat direplikasi di sekitar 146 klinik PHT di seluruh Indonesia. Kolaborasi ini menjadi langkah penting dalam mendukung pertanian berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup petani.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Gaduik Nan Limo Sakato Yanuar, mengapresiasi langkah nyata Kementan yang turun tangan mengedukasi petani dalam pembuatan Trichokompos, PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria), dan Trichoderma.

“Alhamdulillah kami dapat bantuan klinik PHT dari Ditjen Hortikultura Kementan, jadi kami bisa memproduksi sendiri Ecoenzym, PGPR, Differential Diagnosis (DD) bakteri, Photosintesis Bakteri (PSB), Jakaba (jamur keabadian), Trichoderma, dan Beauveria bassiana. Nah ini betul-betul luar biasa, karena hasilnya langsung terasa manfaatnya. Kami sangat terbantu karena mengurangi biaya produksi,” tuturnya. (fer)

Tags: KementanPengendalian Hama TerpaduPerguruan Tinggi
Berita Sebelumnya

PT BAg Raih 2 Penghargaan dari DEN terkait Program Transisi Energi

Berita Berikutnya

Srikandi Ganjar Ajak Perempuan Milenial di Pekanbaru Berbisnis Kuliner lewat Pelatihan Membuat Usaha Angkringan

Berita Terkait.

kapolri
Nasional

Polri Mutasi Besar-besaran 1.086 Personel di Akhir 2025, Ada Perubahan Kapolda hingga Kapolres

Sabtu, 20 Desember 2025 - 13:52
kkp
Nasional

KKP dan AP5I Kompak Kawal Mutu Ikan Bebas Radioaktif

Sabtu, 20 Desember 2025 - 13:23
wamenag
Nasional

Ditjen Pesantren, Wamenag: Ini Struktur 5 Direktorat Teknis di Dalamnya

Sabtu, 20 Desember 2025 - 12:43
bnpb
Nasional

BNPB Percepat Pembangunan Huntap dan Huntara untuk Pemulihan Sumatera Utara

Sabtu, 20 Desember 2025 - 11:36
polri
Nasional

Polri Terjunkan Ratusan Ribu Personel dan Ribuan Posko untuk Operasi Lilin 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 - 11:04
tito
Nasional

Kemendagri Himpun Bantuan Rp 48 Miliar untuk Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 - 02:20
Berita Berikutnya
Gempa M3.7 Kejutkan Masyarakat di Aceh Selatan Tadi Pagi

Srikandi Ganjar Ajak Perempuan Milenial di Pekanbaru Berbisnis Kuliner lewat Pelatihan Membuat Usaha Angkringan

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.