• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nusantara

Warga Palu Barat Rayakan Lebaran Mandura

Folber Siallagan Editor Folber Siallagan
Sabtu, 29 April 2023 - 15:51
in Nusantara
Ratusan warga Kelurahan Baru menggelar tradisi Lebaran Mandura di Kelurahan Baru, Kota Palu, Jumat (28/4/2023). (ANTARA/HO-Lisna)

Ratusan warga Kelurahan Baru menggelar tradisi Lebaran Mandura di Kelurahan Baru, Kota Palu, Jumat (28/4/2023). (ANTARA/HO-Lisna)

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Tradisi Lebaran Mandura merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan oleh warga setempat pada sepekan Idul Fitri.

Mandura sendiri merupakan makanan khas suku Kaili yang terbuat dari beras ketan disajikan setiap Lebaran Idul Fitri.

BacaJuga:

Warga Terdampak Bencana Mulai Tinggalkan Posko Pengungsian

Tim Medis Untar Bantu Pemulihan Korban Banjir Sumatera Barat

Semeru Meletus Lagi, Abu Vulkanik Capai Ketinggian 1,2 Km

Ketua Adat Kampung Baru, Husen Saleh mengatakan, Mandura terbuat dari beras ketan dan terdiri dari tiga warna memiliki makna tersendiri.

Ia menjelaskan, warna merah berarti berani menegakkan kebenaran dan mampu mengakui kesalahan dan di momen Idul Fitri diartikan untuk saling merangkul serta saling memaafkan.

Husen melanjutkan, warna putih berarti suci bersih, hati merasa ikhlas, sehingga apapun kesalahan secara ikhlas akan saling memaafkan. Kemudian, warna hitam sebagai simbol keadilan dan kejujuran.

“Tradisi Lebaran Mandura sebagai ajang mempererat tali silaturahmi setelah Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah,” katanya, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (29/4/2023).

Menurut dia, seiring dengan berjalannya waktu, Lebaran Mandura ini kemudian dirangkaikan dengan Festival Kampung Baru Fair yang merupakan kegiatan yang digagas oleh muda- mudi Kelurahan Baru.

Rangkaian acara Lebaran Mandura sendiri diawali sejak Jumat (28/4) sore dengan masyarakat melakukan pawai Mandura.

Nampak puluhan warga baik pengendara kendaraan roda dua dan roda empat juga mengikuti rangkaian pawai hingga titik akhir.

Kegiatan dimulai dengan satu unit mobil pick-up khusus berisikan ratusan mandura yang dibuat khusus dan ditata rapi berbentuk piramid, serta dihiasi berbagai pernak-pernik agar terlihat menarik.

Selanjutnya mobil tersebut membawa mandura berkeliling mengelilingi daerah sekitar Kelurahan Baru, Kota Palu. Kemudian, sekitar pukul 19.30 WITA, rangkaian acara dilanjutkan dengan warga setempat melakukan pawai obor.

Ketua Panita, Akbar, mengatakan, pawai Mandura serta pawai obor merupakan tradisi khas masyarakat Kota Palu, khususnya juga di Kelurahan Baru untuk menyemarakkan Lebaran Mandura tersebut.

Ia mengharapkan dengan dilakukannya hal tersebut, semakin banyak masyarakat yang mengenal Mandura yang merupakan makanan khas suku Kaili.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Palu, Reny A Lamadjido mengapresiasi serta memberikan penghargaan kepada warga Kampung Baru yang terus mempertahankan dan melestarikan tradisi Lebaran Mandura.

Menurut dia, kegiatan tersebut telah dimasukkan dalam kalender pariwisata oleh Dinas Pariwisata Kota Palu untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya daerah.

“Makna yang terkandung dalam kegiatan ini adalah kebersamaan dan persaudaraan yang dipadukan dengan kegiatan modern, kami mengapresiasi kerja keras masyarakat menyukseskan acara ini,” katanya.

Wakil Wali Kota Palu juga mengajak warga setempat menggelorakan kembali budaya gotong royong karena budaya ini merupakan fundamental bangsa, sehingga dipandang perlu dipertahankan keberlangsungannya.

Adapun, Kampung Baru Fair yang ke-delapan juga merupakan tradisi rutin tahunan bagi masyarakat Kampung Baru setelah lebaran. Kegiatan tersebut dikemas dengan nuansa religi dengan menghadirkan sedikitnya 20 Unit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) serta memiliki beberapa kegiatan menarik lainnya.

Kegiatan tersebut akan berlangsung selama tiga hari dari tanggal 28 April hingga 30 April 2023. (mg2)

Tags: idul fitrikota palulebaranLebaran Mandura
Berita Sebelumnya

Masyarakat Badui Bebas Gunakan Hak Politik pada Pemilu 2024

Berita Berikutnya

Polisi Tahan Sepasang Kekasih yang Melecehkan Seksual Temannya

Berita Terkait.

bnpb
Nusantara

Warga Terdampak Bencana Mulai Tinggalkan Posko Pengungsian

Minggu, 21 Desember 2025 - 20:12
untar
Nusantara

Tim Medis Untar Bantu Pemulihan Korban Banjir Sumatera Barat

Minggu, 21 Desember 2025 - 19:19
semeru
Nusantara

Semeru Meletus Lagi, Abu Vulkanik Capai Ketinggian 1,2 Km

Minggu, 21 Desember 2025 - 11:35
banjir-bandang
Nusantara

Banjir Bandang Terjang Kawasan Wisata Guci Tegal di Jateng

Minggu, 21 Desember 2025 - 09:15
gempa
Nusantara

Morowali Diguncang Gempa Bumi Hebat, BMKG: Kedalaman Hiposenter 2 Km

Minggu, 21 Desember 2025 - 08:13
17662446477196850985929255910004 (1)
Nusantara

Banjir Bandang Landa Kawasan Wisata Guci Tegal

Minggu, 21 Desember 2025 - 07:16
Berita Berikutnya
Pelecehan-Seksual

Polisi Tahan Sepasang Kekasih yang Melecehkan Seksual Temannya

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.