• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Maknai Perbedaan Merayakan Lebaran sebagai Berkah

Ali Rachman by Ali Rachman
Selasa, 18 April 2023 - 12:15
in Nasional
Tim-rukyatul-hilal

Tim rukyatul hilal dari Nahdlatul Ulama (NU) Kota Surabaya merekam menggunakan ponsel saat mengamati posisi bulan (hilal) di atas Masjid Al-Mabrur, Nambangan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (1/5/2022). Foto: Antara/Moch Asim/nz

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Rubiyanah Jalil menilai perbedaan waktu merayakan Lebaran 2023 harus dimaknai sebagai keindahan dan keberkahan.

Menurut dia, masyarakat harus memaknai perbedaan sebagai keberkahan seperti hadis Rasulullah saw. yaitu al ikhtilaafu ummati rahmah yang berarti perbedaan di antara umatku adalah rahmat.

“Perbedaan harus dimaknai sebagai keindahan yang harus dipupuk dan tidak dijadikan sebagai alat politisasi suatu kelompok,” kata Rubi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (17/4).

Menurut dia, apabila perbedaan-perbedaan justru dijadikan sebagai bahan untuk memunculkan perpecahan karena ingin memenangkan satu kelompok, akan menjadi musibah bagi bangsa Indonesia.

Rubi berharap momentum Ramadan dan Idul Fitri 1444 Hijriah, umat Islam kembali pada fitrah manusia yang sesungguhnya, yakni mencintai kebenaran, kebaikan, keindahan, dan kedamaian.

Baca Juga : Peningkatan Pelayanan KA untuk Mudik 2023

“Dengan dilandasi semangat spiritual dan kebangsaan, momentum ini mampu memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa yang dapat meredam perpecahan bangsa,” ujarnya, dikutip dari Antara, Selasa (18/4).

Selain itu, Rubi menilai Ramadan memiliki banyak kemuliaan, mulai dari bulan suci, penuh rahmat, hingga syahru jihad (bulan jihad).

Ramadan dikatakan sebagai bulan jihad, lanjut dia, karena secara historis pelaksanaannya pada masa Nabi Muhammad saw., bertepatan dengan peristiwa perang dan kemenangan yang diraih umat Islam.

Namun, menurut dia, semangat jihad sering disalahartikan oleh beberapa kelompok dengan konteks yang tidak sesuai, yaitu sebagai perang (qital). Mereka lantas berpendapat bahwa Ramadan adalah waktu yang tepat untuk membuat teror bagi kelompok radikal terorisme.

“Ketika umat Islam sedang menjalankan ibadah puasa atau menahan diri, pada dasarnya sedang berjihad. Oleh karena itu, Ramadan disebut juga dengan dengan syahrul jihad,” kata Rubi.

Dosen Program Studi Magister Pengkajian Islam UIN Syarif Hidayatullah itu mengatakan ada satu peristiwa luar biasa yang dialami Nabi Muhammad saw. bersama sahabatnya saat Ramadan, yaitu peristiwa Perang Badar.

Menurut dia, dalam kondisi berpuasa, Nabi Muhammad beserta 313 pasukannya melawan 1.000 kafir Qurais dalam Perang Badar. Namun, akhirnya umat Islam memenangi perang bersejarah tersebut.

“Namun, euforia kemenangan Perang Badar itu digambarkan oleh Rasulullah sebagai satu perang yang tidak seberapa,” ujarnya.

Seusai memenangi perang, kata dia, Nabi Muhammad mengatakan bahwa roza’kna min jihadil asgar ila jihadil akbar (pulang dari jihad kecil menuju jihad besar).

Para sahabat lantas bertanya, “Lalu seperti apa jihad akbar itu ya Rasulullah?”

Rasulullah menjawab, “jihadul akbar jihadul nafs, jihad akbar itu adalah perang melawan diri sendiri.”

“Jadi, sebenarnya jihad yang paling besar itu bukan jihad secara fisik berperang dan lain-lain, melainkan melawan diri sendiri dari segala hawa nafsu yang bisa menghancurkan diri sendiri maupun orang lain, dan itu berpuasa,” kata Rubi.

Dalam konteks keindonesiaan, menurut Rubi, makna jihad melawan hawa nafsu itu dapat dipupuk untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menurut dia, Indonesia sebagai negara yang penuh keberagaman suku, agama, ras, dan budaya perlu menanamkan nilai-nilai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

Ia memandang perlu kesadaran bersama untuk memupuk terus keberagaman untuk menghindari perpecahan.(mg2)

Tags: idul fitrilebaranRubiyanah JalilUIN
Previous Post

Menpora: Tak Ada Jalur Mandiri pada SEA Games 2023 Kamboja

Next Post

Realisasi Anggaran di Bidang Kesehatan Meningkat 28,1 Persen

Related Posts

17625236179591079049490754136641
Nasional

Mentan Gugat Tempo Rp 200 Miliar, Kuasa Hukum: Untuk Pertanian

Sabtu, 8 November 2025 - 05:16
17625231512099170245923231019597
Nasional

Wakil Ketua DPR Minta Pesantren Direvitalisasi untuk Visi Indonesia Maju

Sabtu, 8 November 2025 - 01:11
IMG-20251107-WA0022
Nasional

Ini Kesaksian Siswa Soal Ledakan di SMAN 72, Terduga Pelaku Korban Bully

Sabtu, 8 November 2025 - 00:15
WhatsApp Image 2025-11-07 at 22.13.27
Nasional

Kapolri Sebut Senjata di Lokasi Ledakan SMAN 72 Mainan

Jumat, 7 November 2025 - 23:27
IMG-20251107-WA0023
Nasional

Kapolri Benarkan Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Seorang Pelajar

Jumat, 7 November 2025 - 22:24
17625196861392104591743063021501
Nasional

Pelaku Peledakan di SMAN 72 Masih Menjalani Operasi di Rumah Sakit

Jumat, 7 November 2025 - 22:09
Next Post
Anggaran-Bidang-Kesehatan

Realisasi Anggaran di Bidang Kesehatan Meningkat 28,1 Persen

BERITA POPULER

  • pemain-liverpool

    Liverpool vs Real Madrid: The Reds Diuntungkan Statistik, Tapi…

    684 shares
    Share 274 Tweet 171
  • Persijap vs Malut United: Lini Belakang Bermasalah, Laskar Kalinyamat Harus Dispilin

    674 shares
    Share 270 Tweet 169
  • Hasil Liga Champions: Liverpool-Bayern Menang Tipis, Arsenal-Tottenham Berpesta

    672 shares
    Share 269 Tweet 168
  • Peserta TKA Siaran Langsung di Medsos, Kemendikdasmen: Sudah Ditindak Pengawas

    664 shares
    Share 266 Tweet 166
  • Harison Mocodompis Nakhodai Kanwil BPN Banten

    657 shares
    Share 263 Tweet 164
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.