• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Internasional

Peringatkan Krisis “Gaya Ukraina”, China Serukan Asia Bersatu

Redaksi by Redaksi
Rabu, 8 Maret 2023 - 01:13
in Internasional
Menlu-China

Menteri Luar Negeri China Qin Gang menyampaikan keterangan pers setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) ke-4 Indonesia-China di Gedung Pancasila, Jakarta, Rabu (22/2/2023). ANTARA

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Menteri Luar Negeri China Qin Gang memperingatkan adanya krisis “gaya Ukraina” di Asia, dan menyerukan persatuan dalam menghadapi kesulitan di tengah upaya mewujudkan keamanan dan pembangunan.

“Asia harus menjadi panggung untuk kerja sama yang saling menguntungkan daripada papan catur untuk kontes geopolitik. Tidak ada Perang Dingin yang harus dihidupkan kembali, dan tidak ada krisis gaya Ukraina yang harus terulang di Asia,” kata Qin dalam konferensi pers perdananya, Selasa (7/3).

Qin diangkat sebagai menteri luar negeri Desember lalu, menggantikan Wang Yi, yang dipromosikan menjadi kepala urusan luar negeri Partai Komunis.

Baca Juga : China Umumkan Anggaran Militer 2023 Rp3,4 Kuadriliun

“Mengenai siapa yang harus diandalkan dalam urusan keamanan dan ekonomi, saya percaya perlu kompak menghadapi kesulitan, bersama menciptakan keamanan dan pembangunan, dan bekerja sama membangun komunitas yang lebih dekat dengan masa depan bersama di lingkungan sekitar,” kata Qin, berdasarkan transkrip yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri China.

Qin mengatakan Strategi Indo-Pasifik pimpinan AS sebenarnya adalah upaya membentuk blok yang eksklusif, untuk memprovokasi konfrontasi dengan cara membentuk “NATO versi Asia-Pasifik.”

Tujuannya, menurut Qin, adalah merusak integrasi regional melalui pengkotak-kotakan dan memangkas rantai pasok.

“Klaim AS untuk ‘membentuk lingkungan strategis di mana China beroperasi’ sebenarnya mengungkapkan tujuan sebenarnya dari Strategi Indo-Pasifik-nya, yaitu mengepung China,” kata Qin.

Dia mengatakan rakyat China tidak akan pernah menerima segala bentuk revisi sejarah yang menantang tatanan internasional pascaperang dan keadilan internasional.

“Kami akan berpegang pada multilateralisme sebagai jalan ke depan. Kami akan mempromosikan pembangunan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia, mempromosikan demokrasi yang lebih besar dalam hubungan internasional, dan menjadikan tata kelola global lebih adil dan merata,” tutur dia.

Krisis Ukraina bukan buatan China

Menanggapi pertanyaan tentang perkembangan terbaru dalam perang Rusia-Ukraina, Qin mengatakan krisis telah mencapai titik kritis.

“Entah permusuhan berhenti dan perdamaian dipulihkan dan proses penyelesaian politik dimulai, atau semakin diperparah dan krisis semakin meluas dan tak terkendali,” ucap dia.

Ia pun menegaskan bahwa krisis tersebut tidak diciptakan oleh China.

“China tidak menciptakan krisis. Itu bukan pihak dalam krisis, dan tidak memberikan senjata ke salah satu pihak. Apa yang telah dilakukan China sehingga pantas disalahkan, atau bahkan diberi sanksi dan diancam? Ini benar-benar tidak dapat diterima,” ujar Qin.

“Konflik, sanksi, dan tekanan tidak akan menyelesaikan masalah. Yang dibutuhkan adalah ketenangan, akal budi, dan dialog,” tutur Qin.

Dia menyerukan agar pembicaraan damai dilakukan secepat mungkin.

Krisis di Ukraina disebutnya memiliki sejarah dan akar penyebab yang rumit, dan adalah ledakan dari masalah-masalah yang sudah menumpuk dalam tata kelola keamanan Eropa.

“Masalah keamanan yang sah dari semua pihak harus dihormati. Ini adalah cara yang tepat untuk mencapai keamanan yang tahan lama di Eropa,” ujar dia seperti dikutip dari Antara, Selasa (7/3/2023).

Qin menyinggung adanya “tangan tak terlihat” yang memicu eskalasi konflik dan justru menggunakan krisis di Ukraina untuk melayani agenda geopolitik tertentu.

Sementara China, klaim Qin, selalu membuat penilaian sendiri secara independen berdasarkan manfaat dari suatu isu.

Diplomat top China itu menganggap krisis Ukraina sebagai tragedi yang bisa dihindari.

“Tetapi kita sudah sampai di titik ini. Ada pelajaran sulit yang harus benar-benar direnungkan oleh semua pihak,” ucap Qin, yang menegaskan bahwa konflik, sanksi, dan tekanan tidak dapat menyelesaikan masalah.

Mengenai hubungan Beijing dengan Moskow, Qin mengatakan bahwa melalui kerja sama China-Rusia, dunia akan memiliki kekuatan pendorong menuju multipolaritas dan demokrasi yang lebih besar dalam hubungan internasional, serta keseimbangan dan stabilitas strategis global akan lebih terjamin.

Semakin dunia tidak stabil, semakin penting bagi China dan Rusia untuk terus memajukan hubungan mereka, ujar dia.(mg1)

Tags: Asia BersatuChinakrisisRusia
Previous Post

BNPB Konfirmasi Korban Meninggal di Bencana Longsor Natuna 11 Orang

Next Post

Bupati Lumajang Rilis Film Dokumenter “Usap Pilu Semeru”

Related Posts

anak2
Internasional

Denmark Siapkan Aturan Larangan Media Sosial untuk Anak di Bawah 15 Tahun

Senin, 10 November 2025 - 00:02
pelabuhan
Internasional

Kebijakan Trump Tekan Laba Produsen Mobil Jepang dan Jerman

Minggu, 9 November 2025 - 22:03
musium
Internasional

MIA, Museum dengan Koleksi Seni Islam Paling Lengkap di Dunia

Minggu, 9 November 2025 - 06:13
palestina
Internasional

Lawan Agresi Israel, Hizbullah Minta Pemerintah Lebanon Bergabung

Jumat, 7 November 2025 - 13:13
beruang
Internasional

Polisi di Jepang Diizinkan Tembak Beruang karena Serangan Meningkat

Jumat, 7 November 2025 - 00:07
WhatsApp Image 2025-11-03 at 11.04.58
Internasional

Kecam Rencana Kongres AS Caplok Masjid Al-Aqsha, OKI Diminta Bertindak

Senin, 3 November 2025 - 12:12
Next Post
Desa-Supit

Bupati Lumajang Rilis Film Dokumenter "Usap Pilu Semeru"

BERITA POPULER

  • Hansip

    Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    703 shares
    Share 281 Tweet 176
  • Liverpool vs Real Madrid: The Reds Diuntungkan Statistik, Tapi…

    685 shares
    Share 274 Tweet 171
  • Hasil Liga Champions: Liverpool-Bayern Menang Tipis, Arsenal-Tottenham Berpesta

    675 shares
    Share 270 Tweet 169
  • PGN Raih Penghargaan Subroto 2025, Dukung Ketahanan dan Swasembada Energi Nasional

    668 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Peserta TKA Siaran Langsung di Medsos, Kemendikdasmen: Sudah Ditindak Pengawas

    667 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.