• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Ekonomi

Defisit Platinum Diperkirakan Terjadi pada 2023

Folber Siallagan Editor Folber Siallagan
Selasa, 22 November 2022 - 12:33
in Ekonomi
Foto Dokumen: Batangan logam platinum murni 99,98 persen terlihat di pabrik logam non-ferrous Krastsvetmet, salah satu produsen terbesar dunia dalam industri logam mulia, di kota Krasnoyarsk, Siberia, Rusia 22 November 2018. ANTARA/REUTERS/Ilya Naymushin

Foto Dokumen: Batangan logam platinum murni 99,98 persen terlihat di pabrik logam non-ferrous Krastsvetmet, salah satu produsen terbesar dunia dalam industri logam mulia, di kota Krasnoyarsk, Siberia, Rusia 22 November 2018. ANTARA/REUTERS/Ilya Naymushin

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Dewan Investasi Platinum Dunia (WPIC) memperkirakan pada Selasa terjadinya defisit logam yang digunakan dalam sistem pembuangan (knalpot) kendaraan, industri dan perhiasan pada tahun 2023, setelah mencatat surplus yang besar dan kuat tahun ini.

Penggunaan oleh pembuat mobil akan meningkat dan investor akan beralih dari penjual bersih ke pembeli bersih, mendorong permintaan pada 2023 melonjak 19 persen menjadi 7,77 juta ounce, terbesar sejak 2020.

BacaJuga:

Bermula dari 10 Meter Kain, Kini UMKN Batik Binaan BRI Ini Tembus Pasar Internasional

Langkah Strategis KPII: Akuisisi Permata Citra Inovasi untuk Perluas Sinergi Usaha

Gelar RUPSLB, BRI Perkuat Tata Kelola dan Akselerasi Kinerja Tahun 2026

Pemadaman listrik dan pemeliharaan di tambang di produsen utama Afrika Selatan sementara itu akan membatasi pasokan, menciptakan defisit 303.000 ounce tahun depan, kata WPIC, yang menggunakan data dari konsultan Metals Focus.

WPIC juga mengatakan pasar akan kelebihan pasokan tahun ini sebesar 804.000 ounce, kurang dari surplus 974.000 ounce yang diharapkan dalam laporan kuartalan terakhirnya pada September.

Permintaan industri otomotif didorong oleh meningkatnya produksi kendaraan dan peraturan yang lebih ketat yang membutuhkan lebih banyak logam dalam sistem pembuangan untuk menetralkan emisi.

Produsen juga mengganti paladium dengan platinum yang lebih murah untuk menghemat uang, dengan substitusi tersebut menyumbang 340.000 ounce permintaan platinum tahun ini dan lebih dari 500.000 ounce pada tahun 2023, kata WPIC.

Pembelian platinum batangan dan koin akan melonjak 49 persen tahun depan karena pembelian di Jepang meningkat, kata WPIC, sementara arus keluar logam dari exchange traded funds/ETF (kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya dicatat dan diperdagangkan di bursa) dan bursa akan sangat melambat.

Dikatakan permintaan dari industri akan menjadi rekor tertinggi kedua pada tahun 2023 karena penggunaan oleh pembuat kaca meningkat sebesar 52 persen.

Meskipun kelebihan pasokan, ketersediaan platinum terbatas karena China telah mengimpor 2,5 juta ounce sejak awal 2021, kata WPIC.

Impor ini tidak termasuk dalam data permintaan WPIC karena tidak jelas apakah dan bagaimana mereka digunakan.

“Kelebihan impor ini, baik digunakan atau disimpan sebagai persediaan, melebihi gabungan surplus global 2021 dan 2022, dan tidak akan tersedia untuk masuk kembali ke pasar Barat untuk mengatasi defisit pada 2023 karena kontrol ekspor domestik,” kata kepala eksekutif WPIC Trevor Raymond.

“Hal ini dapat menyebabkan pengetatan pasar platinum yang lebih jauh lagi tahun depan,” katanya. (bro)

Tags: DefisitDewan Investasi Platinum DuniaPlatinumWPIC
Berita Sebelumnya

MenKopUKM: Bisnis Santripreneur Harus Bisa Kembangkan Keunggulan Domestik

Berita Berikutnya

Kemendag Tekankan Pentingnya Standardisasi dan Sertifikasi Produk UMKM

Berita Terkait.

brii
Ekonomi

Bermula dari 10 Meter Kain, Kini UMKN Batik Binaan BRI Ini Tembus Pasar Internasional

Jumat, 19 Desember 2025 - 18:18
kpii
Ekonomi

Langkah Strategis KPII: Akuisisi Permata Citra Inovasi untuk Perluas Sinergi Usaha

Jumat, 19 Desember 2025 - 18:08
bri
Ekonomi

Gelar RUPSLB, BRI Perkuat Tata Kelola dan Akselerasi Kinerja Tahun 2026

Jumat, 19 Desember 2025 - 16:40
WhatsApp Image 2025-12-19 at 15.35.20
Ekonomi

Sistem Pengelolaan Sampah Terintegrasi CSR PGN Kedungturi Mampu Kelola 4,9 Ton Sampah Anorganik

Jumat, 19 Desember 2025 - 15:41
WhatsApp Image 2025-12-19 at 10.55.57
Ekonomi

MMB Apresiasi Presiden Prabowo dan Danantara atas Akuisisi Aset Strategis di Makkah

Jumat, 19 Desember 2025 - 15:27
IMG-20251219-WA0020
Ekonomi

Central Group Hadirkan “KPR is Me Roadshow 2025”, Rumah Harga Take Over Diskon Hingga 36%

Jumat, 19 Desember 2025 - 14:42
Berita Berikutnya
Kemendag Tekankan Pentingnya Standardisasi dan Sertifikasi Produk UMKM

Kemendag Tekankan Pentingnya Standardisasi dan Sertifikasi Produk UMKM

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.