INDOPOSCO.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (16/6) pagi menguat usai bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed), memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan.
Rupiah pagi ini bergerak menguat tujuh poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.738 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.745 per USD.
“Nilai tukar rupiah mungkin masih dalam tekanan terhadap USD karena sikap The Fed,” kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra, di Jakarta, Kamis (16/6).
Baca Juga : Rupiah Terus Melemah Tertekan Isu Resesi AS
Pada Kamis (16/6) dini hari tadi bank sentral AS menaikkan suku bunga acuannya sesuai ekspektasi pasar yaitu sebesar 75 basis poin menjadi 1,5 persen – 1,75 persen.
Kendati demikian, lanjut Ariston, Gubernur The Fed Jerome Powell juga membuka kemungkinan menaikkan kembali suku bunga sebesar 75 bps pada Juli mendatang.
“Ini artinya The Fed berani mengambil langkah yang lebih agresif dari sebelumnya untuk memerangi inflasi. Sikap the Fed ini bisa mendorong penguatan USD lagi terhadap nilai tukar lainnya ke depan,” ujar Ariston, dikutip dari Antara.
Di sisi lain, pagi ini terlihat sebagian harga aset berisiko seperti indeks saham rebound pasca-The Fed menaikkan suku bunganya sesuai ekspektasi.
“Sentimen ini mungkin bisa menahan pelemahan rupiah terhadap USD hari ini,” ujarnya.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak di kisaran level Rp14.700 per USD hingga Rp14.780 per USD.
Pada Rabu (15/6) lalu, rupiah ditutup melemah 46 poin atau 0,31 persen ke posisi Rp14.745 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.699 per USD.(mg1)








