• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Gaya Hidup

Melihat Tradisi Gerebek Ketupat Warga Magelang

Juni Armanto Editor Juni Armanto
Minggu, 8 Mei 2022 - 05:42
in Gaya Hidup
gerebek ketupat

Warga berebut ketupat dalam tradisi Gerebek Ketupat di Dusun Dawung, Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Sabtu (7/5/2022) Foto : Antara/Heru Suyitno

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Warga Dusun Dawung, Desa Banjarnegoro, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu, menggelar tradisi gerebek ketupat, setelah dua kali Lebaran sebelumnya kegiatan ini ditiadakan karena pandemi Covid-19.

“Gerebek ketupat ini tradisi di kampung kami setiap bulan Syawal, kegiatan ini sebenarnya budaya yang setiap kampung itu ada, yaitu halalbihalal,” kata Ketua Panitia Gerebek Ketupat Gepeng Nugroho di Magelang, Sabtu (7/5/2022).

BacaJuga:

Kebiasaan Ngopi Bisa Memperburuk Anxiety

Enzy Storia Stres Jalani Adegan Stand Up di Film ‘Suka Duka Tawa’

Ketika Para Jurnalis Menembak Sasaran Gunakan Senjata Serbu SS1 – V1 di Menlatpur Kostrad Karawang

Gepeng mengatakan bahwa berhubung sekarang kondisi sudah mulai membaik, mudah-mudahan nanti terus membaik, maka gerebek ketupat yang sudah dua tahun vakum dibangkitkan kembali.

Gerebek ketupat ini dihadiri ratusan warga untuk memperebutkan ketupat yang berisi uang. Setelah kegiatan gerebek ketupat dilanjutkan gelar kesenian.

“Acara halalbihalal kami simbolkan dengan mengumpulkan warga dengan acara gerebek ketupat ini. Menggunakan media ketupat, lalu gunungan, kemudian digerebek, secara filosofinya adalah simbol ketupat atau kupat itu adalah mengaku lepat atau salah,” katanya.

Kemudian dibuat gunungan yang melambangkan bahwa setiap individu itu mempunyai banyak tumpukan dosa/kesalahan.

“Di situ mengingatkan untuk kebersamaan dan terus terjaganya ukhuwah Islamiyah dan terus terjaganya kerukunan dalam masyarakat. Mari mengakui bersama-sama kesalahan dan sama-sama menggerebek atau meruntuhkan kesalahan atau dosa masing-masing dengan berebut ketupat,” katanya.

Ia menjelaskan, secara teknis untuk memberikan stimulan kepada masyarakat melakukan “gerebekan” itu di setiap ketupat diberikan uang sebagai rasa syukur masyarakat, mulai dari pecahan Rp1.000, Rp2.000 hingga Rp100.000 yang dimasukkan dalam ketupat yang isinya beragam.

Menurut dia, jumlah ketupat sekitar 1.500 sampai 2.000 buah, semua berisi uang.

“Ketika ketupat itu dibuat panitia, kemudian oleh panitia ketupat kosong itu diedarkan ke masyarakat untuk mengisi uang yang jumlahnya tidak sama antarkeluarga, tergantung permintaan karena masing-masing mempunyai kemampuan yang berbeda-beda.

“Ada yang minta sampai puluhan ketupat tetapi ada yang hanya beberapa ketupat tetapi nilai uangnya besar-besar. Ketupat diedarkan Jumat (6/5) dan masyarakat bebas untuk mengisinya, yang penting ikut berpartisipasi untuk kebersamaan,” ujarnya dilansir Antara.

Prosesi gerebek ketupat diawali dengan mengusung gunungan ketupat dari Halaman Masjid Darussalam kemudian berkeliling Dusun Dawung dan berakhir di sebuah lapangan dan selanjutnya dilakukan gerebek atau berebut ketupat. (aro)

Tags: budayaGerebek Ketupatkabupaten magelangKetupatlebarantradisi
Berita Sebelumnya

Tahanan Polisi Tewas, Hasil Autopsi Maksimal Tiga Minggu

Berita Berikutnya

Gedung Ambruk di China Tewaskan 53 Orang, Apa Ada Korban WNI?

Berita Terkait.

ngopi
Gaya Hidup

Kebiasaan Ngopi Bisa Memperburuk Anxiety

Sabtu, 20 Desember 2025 - 06:06
enzy
Gaya Hidup

Enzy Storia Stres Jalani Adegan Stand Up di Film ‘Suka Duka Tawa’

Jumat, 19 Desember 2025 - 22:02
jurnaliss
Gaya Hidup

Ketika Para Jurnalis Menembak Sasaran Gunakan Senjata Serbu SS1 – V1 di Menlatpur Kostrad Karawang

Jumat, 19 Desember 2025 - 17:17
aston bogor
Gaya Hidup

ASTON Bogor Hotel & Resort Hadirkan Festive Elegance 2025: Dari Keajaiban Natal hingga Masquerade Countdown

Kamis, 18 Desember 2025 - 20:22
kemhan
Gaya Hidup

Momen Awak Media Dibekali Ilmu Navigasi Titik Koordinat di Menlatpur Sanggabuana

Kamis, 18 Desember 2025 - 20:12
WhatsApp Image 2025-12-18 at 17.33.09
Gaya Hidup

Tiga Dara di Balik Marshant Skincare Berbasis Sains Untuk Kebutuhan Kulit Modern

Kamis, 18 Desember 2025 - 18:21
Berita Berikutnya
Tahanan Polisi Tewas, Hasil Autopsi Maksimal Tiga Minggu

Gedung Ambruk di China Tewaskan 53 Orang, Apa Ada Korban WNI?

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.