• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Internasional

Biden: Invasi Ukraina Berarti Maut dan Kehancuran

Folber Siallagan Editor Folber Siallagan
Rabu, 16 Februari 2022 - 10:20
in Internasional
Invasi

-

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Presiden Joe Biden menyampaikan seruan bersemangat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mundur dari perang dengan Ukraina pada Selasa (15/2).

Biden berbicara dengan gamblang tentang “kematian dan kehancuran yang tidak perlu” yang dapat ditimbulkan Moskow dan kemarahan internasional yang akan dihadapi Putin.

BacaJuga:

Indonesia Diproyeksikan Jadi Pasar Aviasi Terbesar Keempat Dunia

KBRI Bern Targetkan Peningkatan Ekspor Kopi RI ke Swiss

Mobil Khusus Paus Fransiskus Diubah Jadi Klinik Berjalan untuk Gaza

Dalam pidato yang disiarkan televisi secara nasional, Biden mengatakan Amerika Serikat memperkirakan bahwa 150.000 tentara Rusia sekarang mengepung Ukraina.

Biden menambahkan bahwa meski pihaknya menyambut baik laporan yang menyatakan beberapa pasukan telah ditarik, laporan itu tak terverifikasi dan invasi tetap sangat mungkin terjadi.

Biden mengatakan diplomasi tetap disambut baik. Jika Rusia menginvasi Ukraina, Amerika Serikat dan sekutunya siap untuk menanggapi dengan hukuman yang ditujukan untuk menimbulkan kerugian ekonomi dan isolasi global, katanya.

Baca Juga : Efek Ketegangan Rusia-Ukraina, Harga Minyak Melonjak

Sebagian besar pernyataan Biden ditujukan langsung pada Putin, yang menuntut agar NATO tidak menerima Ukraina sebagai anggota dan menghentikan ekspansi lebih lanjut ke arah timur.

“Amerika Serikat dan NATO bukanlah ancaman bagi Rusia. Ukraina tidak mengancam Rusia. Baik AS maupun NATO tidak memiliki rudal di Ukraina. Kami tidak, tidak memiliki rencana untuk menempatkan rudal-rudal itu di sana juga. Kami tidak menargetkan orang-orang Rusia. Kami tidak berusaha untuk mengacaukan Rusia,” kata Biden, Rabu (16/2/2022), seperti dilansir Antara.

Presiden Amerika itu juga mengimbau langsung kepada warga Rusia.

“Untuk warga Rusia: Anda bukan musuh kami, dan saya tidak yakin Anda menginginkan perang berdarah yang merusak melawan Ukraina,” kata Biden.

Biaya manusia dan strategis akan “sangat besar” untuk Rusia jika menyerang, katanya. “Dunia tidak akan lupa bahwa Rusia memilih kematian dan kehancuran yang tidak perlu,” kata Biden.

Biden mengatakan Amerika Serikat “tidak mencari konfrontasi langsung dengan Rusia” dan bahwa tentara Amerika tidak akan berperang di Ukraina. Namun, dia mengatakan jika Rusia akan menyerang warga Amerika di Ukraina, “kami akan merespons dengan tegas.”

Dia memperingatkan bahwa invasi Rusia akan menyebabkan “konsekuensi di sini di dalam negeri,” katanya, termasuk konsekuensi biaya energi.

Kontrol persenjataan baru, kesatuan NATO

Biden berbicara dengan Putin pada Sabtu dan dengan Presiden Ukraina Volodomyr Zelenskiy pada Minggu, dan telah berulang kali memperingatkan biaya yang mahal untuk Moskow, termasuk sanksi terhadap bisnis dan oligarki Rusia.

Tetapi dia telah menyusun peta jalan untuk resolusi damai, termasuk pembicaraan tentang penyebaran rudal dan latihan militer untuk mencoba mengurangi ketegangan di wilayah tersebut.

Amerika Serikat “telah mengusulkan ide-ide konkret untuk membangun lingkungan keamanan di Eropa. Kami mengusulkan langkah-langkah pengendalian senjata baru, langkah-langkah transparansi baru, langkah-langkah stabilitas strategis baru”, yang berlaku untuk NATO dan Rusia sama, katanya pada Selasa.

Dalam pidatonya, Biden mengatakan Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya siap untuk apa pun yang terjadi dan bahwa Rusia akan membayar harga ekonomi yang mahal jika Moskow melancarkan invasi.

“Kami siap untuk menanggapi dengan tegas serangan Rusia di Ukraina, yang masih sangat mungkin terjadi,” kata Biden, seraya menambahkan bahwa NATO bersatu dan bertekad seperti sebelumnya.

Biden mengeluarkan peringatan bagi Rusia untuk tidak terlibat dalam serangan siber.

“Jika Rusia menyerang Amerika Serikat atau sekutu kami melalui cara sepihak seperti serangan siber yang mengganggu terhadap perusahaan kami atau infrastruktur penting, kami siap untuk merespons,” katanya.

Laporan bahwa Rusia telah menarik beberapa unit militer “akan baik tetapi kami belum memverifikasinya,” katanya.

“Memang, analis kami menunjukkan bahwa mereka tetap berada dalam posisi yang sangat mengancam,” katanya, mengutip “lebih dari 150.000 tentara mengepung Ukraina dan Belarusia dan di sepanjang perbatasan Ukraina.”

“Invasi tetap mungkin terjadi,” kata Biden.(mg3)

Tags: invasinatoPresiden RusiaukrainaVladimir Putin
Berita Sebelumnya

Kasus Suap Bupati Kuansing Siap Disidangkan

Berita Berikutnya

Kanada Longgarkan Syarat Perjalanan Seiring Turunnya Kasus Covid-19

Berita Terkait.

aviasi
Internasional

Indonesia Diproyeksikan Jadi Pasar Aviasi Terbesar Keempat Dunia

Rabu, 26 November 2025 - 12:50
kopi
Internasional

KBRI Bern Targetkan Peningkatan Ekspor Kopi RI ke Swiss

Rabu, 26 November 2025 - 12:02
mobil
Internasional

Mobil Khusus Paus Fransiskus Diubah Jadi Klinik Berjalan untuk Gaza

Rabu, 26 November 2025 - 11:42
WhatsApp Image 2025-11-25 at 18.39.52
Internasional

Indonesia Raih Penghargaan “The New Destination Champion Award 2026 by LA LISTE”

Selasa, 25 November 2025 - 19:10
IMG-20251124-WA0013
Internasional

Berkat Kawalan KBRI, Pasutri Penyiksa PMI Terancam Penjara Seumur Hidup di Malaysia

Senin, 24 November 2025 - 11:35
medsos
Internasional

Malaysia akan Larang Anak Usia di Bawah 16 Tahun Main Media Sosial

Senin, 24 November 2025 - 06:06
Berita Berikutnya
Kanada

Kanada Longgarkan Syarat Perjalanan Seiring Turunnya Kasus Covid-19

BERITA POPULER

  • dedi

    Dedi Mulyadi: Siswa Masuk Barak Militer Bukan Latihan Perang, Bantu Kesehatan Mental

    741 shares
    Share 296 Tweet 185
  • From Villages to Schools: Wilmar Ensures Clean Water for Future Generations

    685 shares
    Share 274 Tweet 171
  • Dari Desa ke Sekolah: Wilmar Pastikan Air Bersih untuk Generasi Masa Depan

    668 shares
    Share 267 Tweet 167
  • HMI Sumut Desak Kajati Harli Siregar Tetapkan Tersangka Kasus Pembiayaan PT Asam Jawa Rp32,4 Miliar

    663 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Terpuruk di Liga, Persis Solo Diam-Diam Siapkan Sesuatu yang Mengejutkan

    992 shares
    Share 397 Tweet 248
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.