• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Ekonomi

Dolar Menguat Didorong Optimisme Kenaikan Suku Bunga AS

Redaksi Editor Redaksi
Selasa, 11 Januari 2022 - 08:45
in Ekonomi
dolar

Mata uang dolar AS. (ANTARA)

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Dolar naik tipis terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (11/1/2022) pagi, karena data ketenagakerjaan baru-baru ini mendorong beberapa bank Wall Street untuk menaikkan perkiraan mereka tentang seberapa cepat Federal Reserve akan menaikkan suku bunga tahun ini.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,2 persen pada 95,993. Indeks dolar tetap mendekati level tertinggi 16-bulan yang disentuh pada akhir November.

BacaJuga:

Pegadaian Berkolaborasi dengan Institusi Pasar Modal Untuk Rilis ETF Emas Syariah

MinyaKita Melambung, Satgas Pangan Baru Sibuk BAP Distributor

LPDB Koperasi dan MUI Bangun Ekonomi Umat Melalui Penguatan Koperasi Sektor Riil

Dolar didukung oleh laporan ketenagakerjaan Jumat (7/1) yang diawasi ketat, yang menunjukkan pasar kerja AS berada pada atau mendekati lapangan kerja maksimum.

Baca Juga : Emas Melemah Akibat Kenaikan Suku Bunga Fed

“Sejumlah perusahaan keuangan merevisi perkiraan Fed mereka setelah laporan NFP (nonfarm payrolls) pada Jumat (7/1),” Brad Bechtel, kepala valas global di Jefferies, mengatakan dalam sebuah catatan, seperti dikutip Antara, Selasa (11/1/2022).

“Dengan tingkat pengangguran di bawah 4,0 persen, The Fed mungkin dapat menyatakan pekerjaan mereka tentang ketenagakerjaan selesai yang memang membuat kami berpotensi untuk periode tapering yang lebih cepat,” kata Bechtel.

Goldman Sachs memperkirakan The Fed menaikkan suku bunga empat kali tahun ini dan memulai proses pengurangan ukuran neracanya secepatnya pada Juli. Bank investasi, yang sebelumnya memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga pada Maret, Juni dan September, sekarang memperkirakan kenaikan lagi pada Desember.

Pada Jumat (7/1), J. P. Morgan dan Deutsche Bank juga memperkirakan pengetatan agresif kebijakan moneter AS. Pedagang telah memperkirakan peluang 80 persen kenaikan suku bunga pada Maret, menurut alat FedWatch CME.

Imbal hasil obligasi pemerintah yang meningkat-imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun naik ke level tertinggi dalam hampir dua tahun pada Senin (10/1)-juga mendukung greenback.

Pedagang telah meningkatkan taruhan untuk kenaikan suku bunga tahun ini setelah risalah bank sentral AS dari pertemuan Desember menyatakan kenaikan suku bunga lebih awal dari perkiraan dan kemungkinan Fed dapat memotong kepemilikan obligasi lebih cepat dari yang diperkirakan banyak orang.

Investor akan mengamati data inflasi dan kesaksian dari Ketua Fed Jerome Powell dan Gubernur Fed Lael Brainard minggu ini untuk petunjuk waktu dan kecepatan kenaikan suku bunga.

Data inflasi konsumen AS Desember akan dirilis pada Rabu (12/1), dengan indeks harga konsumen (IHK) utama diperkirakan mencapai 7,0 persen secara tahun-ke-tahun, mendorong kasus suku bunga untuk naik lebih cepat daripada yang diperkirakan.

Sterling pada Senin (10/1) melemah 0,11 persen terhadap dolar, bahkan ketika meredanya kekhawatiran tentang dampak buruk dari varian Omicron terhadap ekonomi membantunya naik ke level tertinggi hampir dua tahun terhadap euro.

Di pasar uang kripto, yang telah menghadapi tekanan dari penjualan aset- aset berisiko secara luas pada awal tahun ini, melemah pada Senin (10/1), dengan bitcoin merosot 1,3 persen pada 41.346,71 dolar AS. (mg3)

Tags: dolarkurs dolarSuku Bunga
Berita Sebelumnya

Gol Boufal Bawa Maroko Susah Payah Kalahkan Ghana 1-0

Berita Berikutnya

Jadi Tersangka Ujaran Kebencian, Ferdinand Hutahaean Langsung Ditahan

Berita Terkait.

pegadaian
Ekonomi

Pegadaian Berkolaborasi dengan Institusi Pasar Modal Untuk Rilis ETF Emas Syariah

Senin, 22 Desember 2025 - 12:00
migor
Ekonomi

MinyaKita Melambung, Satgas Pangan Baru Sibuk BAP Distributor

Senin, 22 Desember 2025 - 11:19
lpdb1
Ekonomi

LPDB Koperasi dan MUI Bangun Ekonomi Umat Melalui Penguatan Koperasi Sektor Riil

Senin, 22 Desember 2025 - 10:24
abc
Ekonomi

Ini Jadwal Layanan Operasional BCA Selama Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

Senin, 22 Desember 2025 - 07:07
phe
Ekonomi

UIIA 2025 Catat Value Creation Rp3,7 Triliun, PHE Dorong Inovasi Berkelanjutan Hulu Migas

Senin, 22 Desember 2025 - 04:04
phr
Ekonomi

Teknologi Injeksi Kimia CEOR Jadi Kunci Peningkatan Produksi Lapangan Minyak Tua

Senin, 22 Desember 2025 - 00:30
Berita Berikutnya
ferdinand hutahaen

Jadi Tersangka Ujaran Kebencian, Ferdinand Hutahaean Langsung Ditahan

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.