• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Buku “Historiografi Khittah dan Politik Nahdlatul Ulama” Diluncurkan

Redaksi Editor Redaksi
Kamis, 23 Desember 2021 - 07:22
in Nasional
acara

Buku"Historiografi Khittah dan Politik Nahdlatul Ulama" diluncurkan. ANTARA

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Buku “Historiografi Khittah dan Politik Nahdlatul Ulama” karya Ahmad Basho diluncurkan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat secara lebih mendalam mengenai khittah dan politik NU.

“Latar Belakang penerbitan buku ini bermula dari kegelisahaan terhadap deviasi pemahaman tentang Khittah NU,” kata Ketua Yayasan Garuda Bhumandala, Taufiq R.Abdullah seperti dikutip Antara, Rabu (22/12/2021).

BacaJuga:

Ini Respons KPK atas Permintaan ICW untuk Periksa Gubernur Sumut

Menkeu: Ada Lembaga Kembalikan Anggaran Rp 3,5 Triliun

Kemenekraf Tetapkan DIY Masuk 15 Lokasi Prioritas Ekonomi Kreatif

Ia yang punya berperan besar dalam penerbitan buku tersebut mengatakan Khittah NU sering menjadi alibi untuk mereduksi perjuangan NU, pada sebatas komitmen untuk berceramah dan berkarya di jalur sosial budaya belaka.

Baca Juga : Said Aqil Bersyukur Indonesia Memiliki Ulama yang Nasionalis

Padahal, perjuangan NU sejak awal kelahirannya, mencakup pula kesediaan untuk memasuki arena politik praktis, demi menyuarakan serta membela faedah umat, sekaligus ikut memastikan tegaknya agama dan negara secara serasi dalam koridor NKRI.

“Khittah NU banyak disalahpahami, terjadi semacam deviasi pemahaman. Bahkan ada yang menganggap confused (membingungkan, red) dalam konsepsi. Deviasi pemahaman itu terlihat dari reduksi dan simplifikasi, ada yang mempertentangkan khittah dan politik,” ucapnya.

Di sisi lain, sebagian memahami bahwa khittah yang dicetuskan tahun 1984, adalah sesuatu yang situasional, karena kondisi represi Orde Baru. “Padahal, jika melihat sejarah, para muassis NU sangat fleksibel, dan tidak anti politik,” ucapnya.

Anggota Komisi I DPR RI itu juga mempersoalkan, bahwa apabila memahami khittah sebagai sikap anti politik, apakah tidak sama dengan menaruh NU pada ruang hampa?.

“Apakah tidak sama dengan menyalahkan para muassis dan kiai NU. Apakah tidak sama dengan menyalahkan Hadratussyaikh Hasyim Asyari yang mendirikan Partai Masyumi?” tambahnya.

Ia juga menyayangkan ketika khittah sering menjadi isu musiman, untuk menjegal kader atau aktivis NU yang memutuskan terjun di dunia politik praktis.

“Kegelisahan inilah yang mendorong saya, mengajak Mas Basho untuk mendiskusikan ini, saya meminta untuk menuliskannya,” imbuhnya.

Hasilnya adalah Buku” Historiografi Khittah dan Politik Nahdlatul Ulama” yang telah diluncurkan oleh Wakil Presiden KH Maruf Amin. “Dan saya setuju paparan dia, bahwa khittah adalah permanen, tetapi langkah- langkah kita, yang disebut dengan khatwah itu harus adaptif,” imbuhnya. (mg4)

Tags: bukuHistoriografi Khittah dan Politik Nahdlatul UlamaNU
Berita Sebelumnya

Menkeu: Kesetaraan Gender Akan Tambah PDB Global 28 Triliun Dolar AS

Berita Berikutnya

Satu Kursi

Berita Terkait.

boby
Nasional

Ini Respons KPK atas Permintaan ICW untuk Periksa Gubernur Sumut

Sabtu, 15 November 2025 - 06:06
purbaya
Nasional

Menkeu: Ada Lembaga Kembalikan Anggaran Rp 3,5 Triliun

Sabtu, 15 November 2025 - 00:30
ekraf
Nasional

Kemenekraf Tetapkan DIY Masuk 15 Lokasi Prioritas Ekonomi Kreatif

Jumat, 14 November 2025 - 23:13
bupras
Nasional

Kasus Korupsi CSR BI, Aspri Hotman Paris Mangkir dari Panggilan KPK

Jumat, 14 November 2025 - 22:32
mui
Nasional

MUI Anggap Perlu Redefinisi Gerakan Dakwah agar Tetap Relevan

Jumat, 14 November 2025 - 22:12
bidik
Nasional

Bidik Tahta Ekonomi Syariah Global, BI–Forjukafi Satukan Langkah Perkuat Literasi

Jumat, 14 November 2025 - 21:41
Berita Berikutnya
disway

Satu Kursi

BERITA POPULER

  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    3939 shares
    Share 1576 Tweet 985
  • Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    2761 shares
    Share 1104 Tweet 690
  • Soroti Penetapan Pahlawan Soeharto, Rocky Gerung: Sejarah Kini Jadi Permainan Statistik

    667 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Pengadilan Tolak Gugatan PT HighScope Indonesia dan YPPBA dan Kabulkan Gugatan Rekonvensi YBTA

    657 shares
    Share 263 Tweet 164
  • Islamic Relief Indonesia Gelar event Dialog Talanoa: Krisis Iklim Menghebat, Upaya Mitigasi Perubahan Iklim Justru Rugikan UMKM

    652 shares
    Share 261 Tweet 163
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.