INDOPOSCO.ID – Peningkatan status Gunung Semeru dari level II atau waspada menjadi level III atau siaga. Hal itu perlu menjadi perhatian, mengingat Awan Panas Guguran (APG) masih berpotensi terjadi.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani mengatakan, peningkatan status Gunung Semeru itu diikuti dengan perluasan area cakupan terdampak.
“Masih ada potensi terjadinya APG dan gempa-gempa di permukaan,” kata Andiani dalam media daring, Jumat (17/12/2021).
Material vulkanik di wilayah tenggara meluas ke sisi barat dan timur dari jalur aliran lava utama di Besuk Kobokan. Karenanya, PVMBG meminta, agar seluruh aktivitas di sepanjang jalur itu agar dihentikan dan dikosongkan sejauh 13 kilometer dari puncak.
“Kami meminta agar seluruh aktivitas masyarakat di sisi tenggara hingga Besuk Kobokan ditiadakan untuk sementara waktu,” ujar Andiani.
Baca Juga: Korban Meninggal Akibat Erupsi Gunung Semeru Jadi 48 Orang
Upaya percepatan penanganan bencana APG Gunung Semeru seperti pembersihan material vulkanik, pembukaan jalan, evakuasi dan pemulihan sarana dan prasarana oleh seluruh stakeholder gabungan masih memungkinkan untuk dilakukan.
Namun, seluruh tim yang bertugas harus selalu berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Semeru.
“Rescue terbatas masih dimungkinkan namun tetap harus berkoordinasi dengan pos pantau. Upaya-upaya pemulihan lainnya masih memungkinkan namun terbatas dan harus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api,” imbuh Andiani.
Status Gunung Semeru di Lumajang naik menjadi Siaga level 3 terhitung mulai 16 Desember 2021 pukul 23.00 WIB. Sebelumnya, status gunung tertinggi di Jawa itu berada di level 2 atau waspada. (dan)








