• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Dukung Pengelolaan Tuna, KKP Kembangkan Indikator Sosek

Ali Rachman by Ali Rachman
Kamis, 16 Desember 2021 - 13:30
in Nasional
illustrasi, nelayan membawa ikan tuna

illustrasi, nelayan membawa ikan tuna

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan sistem pengelolaan perikanan tuna sesuai dengan kondisi di Indonesia atau berdasarkan Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI). Program tersebut dikenal dengan istilah Harvest Strategy, yang merupakan perwujudan program prioritas  yang tengah digaungkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, setahun terakhir.

Dalam pengembangan Harvest Strategy perikanan tuna di Indonesia dipandang perlu untuk mempertimbangkan indikator sosial dan ekonomi. Guna menyusun indikator sosek perikanan tuna sebagai bahan pada pembangunan Harvest Strategy perikanan tuna Indonesia, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) melalui Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBRSEKP) menyelenggarakan Webinar ‘Perikanan Tuna dalam Perspektif Sosial Ekonomi’, pada 15 Desember 2021. Ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan dalam penyelenggaraan Pekan Webinar Hari Nusantara 2021.

Baca Juga : Pengusaha Perikanan Meringis, Kebijakan MenKP Dituding Untungkan Asing

“Tuna merupakan kelompok ikan dengan highly migratory fish stock yang praktik pengelolaannya harus berdasarkan resolusi Regional Fisheries Management Organizations (RFMOs), sehingga tindakan pengelolaannya dilakukan dengan penerapan Harvest Strategy,” terang Plt Kepala BRSDM, Kusdiantoro, lewat zoom, Kamis (16/12/2021).

Di samping itu, tuna merupakan salah satu komoditas perikanan andalan Indonesia dengan nilai ekspor pada tahun 2020 mencapai US$ 724 Juta dengan market share sebesar 5,33 persen dan menduduki peringkat ke-enam eksportir tuna dunia setelah Thailand, Tiongkok, Spanyol, Ekuador dan Taiwan.

“Tuna, Cakalang, dan Tongkol (TCT) berada di posisi kedua komoditas ekspor perikanan unggulan Indonesia setelah Udang, dengan volume ekspor mencapai 195,76 ribu ton pada tahun 2020 atau naik 6,32 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 184,13 ribu ton. Kontribusi komoditas tersebut sebesar 15,5 persen dari total volume ekspor hasil perikanan Indonesia,” papar Kusdiantoro.

Tentunya pengembangan Harvest Strategy perikanan tuna di Indonesia, lanjut Kusdiantoro, perlu untuk mempertimbangkan indikator sosial dan ekonomi mengingat berbagai aspek penting dari mata pencaharian atau usaha perikanan tangkap tuna sangat tergantung pada faktor sosial serta lingkungan. Sehingga dibutuhkan pendekatan spesifik dengan memasukkan indikator dan dampak sosial ekonomi dari tindakan pengelolaan perikanan tuna  sehingga rancangan pengelolaan menjadi lebih sesuai dan dapat diterima oleh para pelaku usaha.

“Saat ini BRSDM melalui BBRSEKP tengah melaksanakan kegiatan penelitian yang membutuhkan sintesis dari berbagai studi ke dalam kerangka yang lebih luas, sehingga monitoring dan evaluasi sosial ekonomi perikanan tuna di masa yang akan datang dapat dilakukan dengan cara yang sistematis dan diintegrasikan ke dalam sistem pemantauan dan evaluasi pengelolaan perikanan tuna nasional,” ucapnya.

Dengan adanya indikator aspek sosial ekonomi, Kusdiantoro pun berharap dapat digunakan sebagai referensi penting bagi Indonesia dalam negosiasi kuota penangkapan ikan tuna dalam forum perundingan RFMO, di antaranya Indian Ocean Tuna Commission (IOTC), the Commission for the Conservation of Southern Bluefin Tuna (CCSBT),  Western and Central Pacific Fisheries Commission (WCPFC) nantinya.

“Melalui webinar ini kami berharap mendapat masukan serta sharing knowledge dan wawasan sosial ekonomi perikanan tuna dari seluruh perguruan tinggi pengampu perikanan tuna di Indonesia sehingga dapat saling mengisi dalam penyusunan indikator sosial ekonomi perikanan tuna ini sebagai bahan masukan pada pembangunan Harvest Strategy perikanan tuna Indonesia,” tandasnya.

Webinar Perikanan Tuna dalam Perspektif Sosial Ekonomi menghadirkan beragam pakar  dari perguruan tinggi di Indonesia, yakni Dr. Selvy Tebay, FPIK, Universitas Papua, (Kajian/Kondisi Sosek Perikanan Tuna di Perairan Papua); Irdam Riani, M.Si, Universitas Halu Oleo (Kondisi Sosek Perikanan Tuna di Sulawesi Tenggara atau WPP 714/716); Prof. Dr. Mukti Zainuddin, FPIK Universitas Hassanudin, (Kondisi Sosek Perikanan Tuna di di Sulawesi Selatan atau WPP 713).

Pemahaman tersebut juga berasa dari para narasumber lainnya, meliputi Djuwita Rosthati Ruth Aling, Univeritas Samratulangi (Kajian/Kondisi Sosek Perikanan Tuna di Sulawesi  atau WPP 716). Narasumber berikutnya, Dr. Luky Adrianto, IPB University (Kajian/Kondisi Sosek Perikanan Tuna di Jawa Barat atau WPP 712). Haekal Azief Haridhi, M.Sc, Universitas Syiah Kuala (Kajian/Kondisi Sosek Perikanan Tuna di Aceh atau WPP 571/572; Dr. Abdul Kohar Muzakhir, Universitas Diponegoro (Kondisi Sosek Perikanan Tuna di Jawa Tengah atau WPP 572); dan Dr. Rizky Agung L, Universitas Brawijaya (Kondisi Sosek Perikanan Tuna di Jawa Timur atau WPP 573).(ney)

Tags: ikan tunaKementerian Kelautan dan Perikanankementerian kpperikanantuna
Previous Post

Menkes Beberkan Kronologi Temuan Kasus Covid-19 Omicron di Indonesia

Next Post

Demokrat Nilai PT 0 Persen Sesuai Iklim Demokrasi di Indonesia

Related Posts

mensos
Nasional

Soeharto, Gus Dur hingga Marsinah Layak Dapatkan Gelar Pahlawan Nasional

Senin, 10 November 2025 - 07:00
mendagri
Nasional

Mendagri Sebut Pembangunan SDM Jadi Kunci Utama dalam Tatanan Dunia Baru

Senin, 10 November 2025 - 06:12
prabowo
Nasional

Prabowo Ingatkan Kader Partai Gerindra agar Berbuat Terbaik untuk Negara

Senin, 10 November 2025 - 05:17
kemenkes
Nasional

Kemenkes Perluas Layanan Skrining Terpadu untuk Identifikasi Dini TBC

Senin, 10 November 2025 - 04:16
ratas
Nasional

Presiden Prabowo Ratas dengan Menhan, Panglima TNI hingga Kapolri

Senin, 10 November 2025 - 02:14
wakapolri
Nasional

Wakapolri Raih Penghargaan Kepemimpinan Publik dari FH Unibraw

Minggu, 9 November 2025 - 22:53
Next Post
illustrasi

Demokrat Nilai PT 0 Persen Sesuai Iklim Demokrasi di Indonesia

BERITA POPULER

  • Hansip

    Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    702 shares
    Share 281 Tweet 176
  • Liverpool vs Real Madrid: The Reds Diuntungkan Statistik, Tapi…

    685 shares
    Share 274 Tweet 171
  • Hasil Liga Champions: Liverpool-Bayern Menang Tipis, Arsenal-Tottenham Berpesta

    674 shares
    Share 270 Tweet 169
  • PGN Raih Penghargaan Subroto 2025, Dukung Ketahanan dan Swasembada Energi Nasional

    667 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Peserta TKA Siaran Langsung di Medsos, Kemendikdasmen: Sudah Ditindak Pengawas

    666 shares
    Share 266 Tweet 167
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.