• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Disway

Kembali Aborsi

Juni Armanto Editor Juni Armanto
Jumat, 3 Desember 2021 - 08:00
in Disway
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Dahlan Iskan

INDOPOSCO.ID – Empat tahun setelah menjanda, Jane Roe hamil lagi. Kali ketiga. Dia ingin menggugurkan kandungannya itu. Dua anak terdahulu sudah cukup.

BacaJuga:

Air Jernih

Tiba-tiba Paha

Nikmat Karina

Tapi, UU setempat melarang aborsi. Kecuali untuk kehamilan akibat pemerkosaan atau inses. Selebihnya akan dianggap pembunuhan.

Nama Jane Roe hari-hari ini ngetop lagi di Amerika Serikat (AS). Padahal, dia sudah meninggal dunia tiga tahun lalu –atau, agar tidak dibilang hoaks: 3,9 tahun lalu.

Nama Jane Roe dibicarakan lagi karena Mahkamah Agung bersidang lagi: 1 Desember kemarin. Yakni, untuk membicarakan kasus yang terkait dengan gugatannya pada 1970.

Jane menang waktu itu: aborsi diperbolehkan di seluruh AS. Tapi, tetap saja yang menentang aborsi terus bergerak.

Di Mississippi lahir perda baru: 2018. Aborsi dilarang di negara bagian itu. Maka, Mississippi dianggap melanggar UU pada 1973: aborsi diperbolehkan di seluruh AS.

Perda baru itu memang lahir di zaman Presiden Donald Trump: aborsi dilarang kalau umur janin sudah lebih dari 15 minggu –3,5 bulan. Tanpa kecuali. Pun kalau kehamilan itu akibat pemerkosaan atau inses.

Perda itulah yang diadukan ke Mahkamah Agung: dianggap melanggar putusan Mahkamah Agung pada 1973 –yang membolehkan aborsi, sepanjang janin belum melebihi 24 minggu.

Gerakan antiaborsi memang tidak pernah padam di AS. Tapi, gerakan itu mendapatkan bensin ketika Donald Trump menjadi presiden. Trump sendiri yang mendukung gerakan pro-life.

Negara Bagian Texas pun mengikuti jejak Mississippi: 1 September lalu. Namun, bagi Texas, itu hanya balik kucing. Dulunya, sebelum 1973, Texas juga keras: antiaborsi.

Jane Roe-lah yang melawan perda Texas kala itu. Yakni, ketika dia hamil yang ketiga itu –entah dengan siapa itu. Waktu itu umur Jane baru 22 tahun. Dia sudah kawin saat berumur 16 tahun: dengan Elwood McCorvey.

Di zaman itu, pun di AS, biasa sekali umur 16 tahun sudah kawin. Dan umur 19 tahun Jane sudah menjanda.

Jane memutuskan untuk menggugurkan bayinyi yang ketiga itu. Tekadnyi begitu bulat. Sampai sempat mengaku akibat diperkosa. Tapi, dia tidak memiliki argumen yang kuat.

Akhirnya Jane menempuh jalan hukum. Dia dibantu dua pengacara. Dia ajukan gugatan ke pengadilan distrik. Lalu, kasasi ke Mahkamah Agung.

Proses peradilan itu tidak bisa cepat. Kehamilannya tidak bisa diperlambat: Jane melahirkan. Anak ketiga tersebut dia serahkan ke orang lain: diadopsi.

Gugatan hukum Jane Roe itu menjadi pembicaraan nasional. Waktu itu. Berbulan-bulan. Bertahun-tahun. Perkara tersebut, dalam literatur, disebut Roe vs Wade. Yang terakhir itu adalah nama hakim di Texas yang mengadili gugatan tingkat pertama dulu.

Jane Roe sendiri bukan nama asli wanita itu: Norma Leah Nelson. Setelah kawin, nama lengkapnya: Norma Leah Nelson McCorvey.

Ketika Mahkamah Agung menyidangkan perkara tersebut, tinjauan ilmiahnya sangat dalam. Terutama menyangkut kapan janin itu dianggap mulai bernyawa.

Akhirnya diputuskan: boleh aborsi sebelum janin berumur 24 minggu. Itu didasarkan pada tinjauan ilmiah tersebut.

Tentu, bagi yang pro-life, dasarnya adalah moral dan agama. Maka, upaya menganulir UU itu terus dilakukan. Di mana-mana. Yang membela juga tidak kalah gigihnya.

Maka, sejak 1973 itu masyarakat AS terbelah dua: pro dan antiaborsi.

Mississippi sendiri –yang selalu dikuasai Republikan– sebenarnya mencoba mengakomodasi kompromi.

Karena itu, di Mississippi, aborsi hanya dilarang setelah janin berusia 15 minggu. ”Apakah 15 minggu kurang cukup waktu untuk memikirkan aborsi atau tidak?” ujar pembela perda baru itu.

Sebenarnya sudah sering UU Aborsi tersebut diminta ditinjau ulang. Tapi selalu kalah: konstitusi menjamin hak individu di AS. Mereka juga menampilkan hasil penelitian: wanita di Mississippi lebih baik setelah ada UU Aborsi 1973. Saya mencari hasil penelitian itu. Tidak ketemu.

Bahwa kini UU 1973 tersebut dibicarakan lagi, itu karena MA kini dikuasai hakim konservatif. Skornya 7-2. Atau 6-3. Trump sempat memasukkan tiga hakim agung baru. Semua konservatif. Kebetulan di zaman Trump memang lagi ada 3 kursi yang lowong.

Sembilan hakim agung di AS tidak bisa pensiun atau dipensiunkan. Itu jabatan seumur hidup. Kursi tersebut baru kosong kalau ada yang meninggal atau mengundurkan diri.

Maka, hari-hari ini nama Jane Roe kembali dibicarakan. Bisa ada tiga pilihan keputusan baru nanti: mempertahankan UU Jane Roe itu, merevisinya, atau menyerahkannya ke negara bagian masing-masing.

Seandainya diserahkan ke daerah masing-masing, berarti itu kembali ke zaman sebelum 1973. Ada negara bagian yang melarang aborsi. Ada pula yang membolehkan. Yang terakhir itu jumlahnya jauh lebih banyak.

Pun dahulu. Ketika California membolehkan dan Texas melarang. Para wanita Texas berbondong ke Los Angeles. Untuk menggugurkan kandungan di sana. Sampai-sampai ada istilah populer waktu itu: penerbangan khusus bagi yang ingin aborsi.

Jane sendiri, setelah melahirkan anak yang ketiga, tidak kawin lagi. Dia memilih hidup bersama dengan orang yang tidak mungkin membuatnya hamil: Coonie Gonzales. Pasangan itu awet: 13 tahun. Jane banyak berubah: termasuk pindah dari Katolik ke Protestan.

Perubahannya yang paling besar adalah: dia menjadi aktivis gerakan antiaborsi. Sampai meninggalnya. (*)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Tags: disway
Berita Sebelumnya

Persib Bidik Kemenangan Lawan Madura United

Berita Berikutnya

Ipunk, Dari Timtim, Honorer ke Doktor (S3) | Ngaco bareng Direktur PSDKP-KKP, Pung Nugroho Saksono

Berita Terkait.

disway-kamis
Disway

Air Jernih

Rabu, 19 November 2025 - 08:00
disway
Disway

Tiba-tiba Paha

Selasa, 18 November 2025 - 08:00
disway
Disway

Nikmat Karina

Senin, 17 November 2025 - 08:00
disway
Disway

Kopi (K)Mojang

Minggu, 16 November 2025 - 08:00
disway
Disway

Bebek Djibouti

Sabtu, 15 November 2025 - 08:00
disway
Disway

Mengejar Lari

Jumat, 14 November 2025 - 08:00
Berita Berikutnya
ngaco

Ipunk, Dari Timtim, Honorer ke Doktor (S3) | Ngaco bareng Direktur PSDKP-KKP, Pung Nugroho Saksono

BERITA POPULER

  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    4076 shares
    Share 1630 Tweet 1019
  • Terpuruk di Liga, Persis Solo Diam-Diam Siapkan Sesuatu yang Mengejutkan

    949 shares
    Share 380 Tweet 237
  • Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    2780 shares
    Share 1112 Tweet 695
  • BPN Kabupaten Lebak Berhasil Lampaui Target Penyelesaian PTSL 2025

    795 shares
    Share 318 Tweet 199
  • Main Game Lebih Praktis dan Mudah: Begini Cara Manfaatkan Gemini AI di Galaxy Z Fold7

    755 shares
    Share 302 Tweet 189
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.