• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Headline

Data Potensi Teknis Energi Terbarukan Indonesia Tak Optimal

Redaksi Editor Redaksi
Selasa, 26 Oktober 2021 - 10:09
in Headline
Energi Terbarukan

Ilustrasi - Panel-panel surya yang memasok energi bersih bagi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei di Simalungun, Sumatera Utara. (Antara/Ho-Pertamina)

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Institute for Essential Services Reform (IESR) meluncurkan kajian peta potensi teknis energi terbarukan untuk mendukung transisi energi menuju pemanfaatan 100 persen energi terbarukan dan mencapai Indonesia bebas emisi pada 2050.

Direktur IESR Fabby Tumiwa mengatakan data potensi teknis energi terbarukan Indonesia masih merujuk pada Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) sebesar 443,2 GW dan belum diperbaharui sejak 2014, padahal potensi energi terbarukan justru lebih besar ketimbang data RUEN.

BacaJuga:

Komisi Percepatan Reformasi Polri Serap Aspirasi Masyarakat Sipil

BNPT Ungkap Pelaku Peledakan SMAN 72 Akses Grup “True Crime Community”

Tok! DPR Sahkan RUU KUHAP Menjadi Undang-Undang

“Data potensi energi terbarukan yang tidak optimal akan mempengaruhi cara pandang, strategi serta pembuatan keputusan pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia,” ujar Fabby seperti dikutip Antara, Selasa (26/10).

Fabby menjelaskan data lama itu akan membuat pemerintah dan pelaku usaha tidak optimal merencanakan transisi energi di Indonesia, dan formulasi kebijakan untuk mengakselerasi pemanfaatan energi terbarukan.

Menurutnya, pemutakhiran data menjadi sangat penting dalam rangka merencanakan transisi energi Indonesia. IESR menggunakan sistem informasi geografis atau GIS untuk memutakhirkan data potensi teknis surya, angin, dan air di Indonesia, termasuk mempertimbangkan masalah variabilitas dan sifat intermitensi ketiga jenis energi terbarukan itu.

Selain itu, IESR juga mengkaji potensi biomassa serta penyimpanan daya hidro terpompa atau pumped hydro energy storage (PHES) dengan hasil Indonesia mempunyai total potensi teknis energi surya, angin, air dan biomassa sebesar 7.879,43 GW dan 7.308,8 GWh untuk PHES.

Biomassa dan PHES dapat digunakan sebagai sumber-sumber pelengkap untuk mengatasi masalah intermiten dan variabilitas dari energi surya, angin, air. “Hasil hitungan kami menunjukkan potensi biomassa mencapai 30,73 GW, namun efisiensinya hanya 20-35 persen, sehingga memerlukan PHES,” jelas Peneliti Senior dan Penulis Utama Kajian “Beyond 443 GW Indonesia’ s infinite renewable energy potentials” Handriyanti Diah Puspitarini.

Potensi besar ini jika dimanfaatkan secara optimal akan mampu memenuhi seluruh kebutuhan energi di Indonesia. Kajian Dekarbonisasi Sistem Energi di Indonesia yang dilakukan IESR dan telah dipublikasikan Mei lalu, memproyeksikan kebutuhan kapasitas energi mencapai 1.600 GW pada 2050.

Indonesia dapat memenuhi kebutuhan listrik sebesar 1.600 GW itu dari 100 persen energi terbarukan dan mencapai nir emisi pada 2050. Berdasarkan kajian itu, kontribusi utamanya berasal dari 1.492 GW fotovoltaik surya sebesar 88 persen dari bauran energi primer, 40 GW tenaga air, dan 19 GW panas bumi dengan didukung dengan kapasitas penyimpanan yang optimal.

“Peta potensi energi terbarukan ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan mempertimbangkan biaya, sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih jelas kepada para pemangku kepentingan tentang lokasi energi terbarukan yang optimal untuk dikembangkan,” papar Handriyanti.

Melalui kajian ini, IESR merekomendasikan kepada pemerintah untuk pertama, memperbaiki data potensi energi terbarukan yang menjadi acuan perencanaan di sektor energi dan pembangunan, serta melakukan tinjauan secara berkala seiring dengan semakin matangnya teknologi energi terbarukan.

Kedua, pemerintah maupun para ahli perlu melengkapi peta potensi teknis dengan analisis singkat hal intermitensi, variabilitas, dan kesiapan jaringan, termasuk prediksi kondisi di beberapa tahun ke depan.

Ketiga, pemerintah dan pemangku kepentingan harus mulai mempertimbangkan pengembangan sistem terdesentralisasi dan koneksi antar pulau sebagai cara untuk menyediakan listrik dari energi terbarukan yang dapat diakses oleh masyarakat di seluruh pulau, terutama daerah terpencil.

Keempat, pemerintah perlu memberi dukungan lebih pada berbagai inovasi teknologi energi terbarukan sehingga dapat membuka peluang pemanfaatan potensi energi terbarukan yang besar. (mg1)

Tags: energiEnergi TerbarukanIESR
Berita Sebelumnya

Penyebar Video Kapolres Nunukan yang Viral Adalah Brigadir SL

Berita Berikutnya

Status Keadaan Darurat Mesir Dicabut

Berita Terkait.

polri
Headline

Komisi Percepatan Reformasi Polri Serap Aspirasi Masyarakat Sipil

Rabu, 19 November 2025 - 02:09
BNPT
Headline

BNPT Ungkap Pelaku Peledakan SMAN 72 Akses Grup “True Crime Community”

Selasa, 18 November 2025 - 19:07
puan
Headline

Tok! DPR Sahkan RUU KUHAP Menjadi Undang-Undang

Selasa, 18 November 2025 - 12:02
WhatsApp-Image-2025-11-17-at-18.52.49_ead59f0d
Headline

“Approval Rating” Tinggi, Prabowo Diyakini akan Kembali Menangkan Pemilu 2029

Selasa, 18 November 2025 - 03:14
1000409835
Headline

BGN: Gizi Anak adalah Hak, Tuntut Tanggung Jawab Bersama

Senin, 17 November 2025 - 22:35
lokasi-longsor
Headline

Lokalisir Korban di 3 Pos Pengungsian, BNPB: 27 Warga Masih Hilang di Banjarnegara

Senin, 17 November 2025 - 12:42
Berita Berikutnya
Mesir

Status Keadaan Darurat Mesir Dicabut

BERITA POPULER

  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    4062 shares
    Share 1625 Tweet 1016
  • Terpuruk di Liga, Persis Solo Diam-Diam Siapkan Sesuatu yang Mengejutkan

    933 shares
    Share 373 Tweet 233
  • Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    2779 shares
    Share 1112 Tweet 695
  • BPN Kabupaten Lebak Berhasil Lampaui Target Penyelesaian PTSL 2025

    792 shares
    Share 317 Tweet 198
  • Main Game Lebih Praktis dan Mudah: Begini Cara Manfaatkan Gemini AI di Galaxy Z Fold7

    753 shares
    Share 301 Tweet 188
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.