• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Ekonomi

IHSG Melemah Ikuti Anjloknya Bursa Saham Regional dan Global

Ali Rachman Editor Ali Rachman
Rabu, 29 September 2021 - 10:15
in Ekonomi
Ilustrasi - Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia. ANTARA FOTO/Reno Esnir/aa. Foto: Antara/Reno Esnir

Ilustrasi - Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia. ANTARA FOTO/Reno Esnir/aa. Foto: Antara/Reno Esnir

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka melemah mengikuti anjloknya bursa saham regional dan global.

IHSG dibuka melemah 12,29 poin atau 0,2 persen ke posisi 6.100,83. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,09 poin atau 0,36 persen ke posisi 856,79.

BacaJuga:

Ini Jadwal Layanan Operasional BCA Selama Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

UIIA 2025 Catat Value Creation Rp3,7 Triliun, PHE Dorong Inovasi Berkelanjutan Hulu Migas

Teknologi Injeksi Kimia CEOR Jadi Kunci Peningkatan Produksi Lapangan Minyak Tua

“Indeks saham di Asia pagi ini Rabu dibuka turun tajam setelah indeks saham utama di Wall Street semalam ditutup jauh di dalam teritori negatif,” tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu (29/9), dikutip dari Antara.

Hampir setengah dari komponen S&P 500 telah turun 10 persen atau lebih dari level tertingginya dalam 52 minggu terakhir dengan 64 saham telah jatuh 20 persen atau bahkan lebih.

Keberanian investor dalam mengambil risiko atau risk appetite tertekan oleh pergerakan naik imbal hasil( yield) surat utang Pemerintah AS dan semakin kuatnya kekhawatiran terhadap inflasi

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun melompat lebih dari 5 bps menjadi 1.54 persen, tertinggi sejak Juni seiring dengan semakin kuatnya ekspektasi kenaikan inflasi. Menteri Keuangan AS Janet Yellen dalam keterangannya di depan komite perbankan Senat (DPD) AS semalam mengatakan inflasi bisa mencapai 4 persen pada akhir 2021.

Harga kontrak berjangka (futures) komoditas energi terus mencatatkan kenaikan. Minyak mentah jenis Brent dan WTI baru saja mencatatkan kenaikan selama lima minggu beruntun dan masing-masing sudah mengalami kenaikan lebih dari 50 persen sepanjang 2021.

Kontrak berjangka gas alam juga memperpanjang relinya seiring dengan semakin besarnya ketakutan akan kelangkaan pasokan global pada musim dingin atau kuartal IV 2021 sehingga memicu aksi beli spekulatif.

Kenaikan yield juga di dorong oleh ketidakpastian dari sikap tegas( hawkish) bank sentral di negara maju. Investor ingin mengetahui apakah bank sentral seperti The Federal Reserve dan Bank of England akan tetap mempertahankan narasi mereka dan mengabaikan tekanan inflasi yang terjadi, mengingat selama ini mereka selalu berpendapat bahwa lonjakan inflasi yang sedang terjadi hanya bersifat sementara.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 788,06 poin atau 2,61 persen ke 29.395,9, indeks Hang Seng turun 246,41 poin atau 1,01 persen ke 24.253,98, dan indeks Straits Times terkoreksi 9,73 poin atau 0,32 persen ke 3.067,96. (mg1)

Tags: beiihsgsaham
Berita Sebelumnya

Layanan Vaksinasi Covid-19 bagi Petani Digelar Malam Hari di Kabupaten Bekasi

Berita Berikutnya

Rupiah Diprediksi Tertekan Dipicu Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

Berita Terkait.

abc
Ekonomi

Ini Jadwal Layanan Operasional BCA Selama Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

Senin, 22 Desember 2025 - 07:07
phe
Ekonomi

UIIA 2025 Catat Value Creation Rp3,7 Triliun, PHE Dorong Inovasi Berkelanjutan Hulu Migas

Senin, 22 Desember 2025 - 04:04
phr
Ekonomi

Teknologi Injeksi Kimia CEOR Jadi Kunci Peningkatan Produksi Lapangan Minyak Tua

Senin, 22 Desember 2025 - 00:30
kepri
Ekonomi

Kepri Mall Jadi K SQUARE, Hadirkan Konsep Lifestyle Baru di Jantung Kota Batam

Minggu, 21 Desember 2025 - 21:11
amka
Ekonomi

Kolaborasi Kemenekraf dan AMKA Animation Hadirkan Bali Animation Film Market 2025

Minggu, 21 Desember 2025 - 17:55
1766243156742896860762144810209
Ekonomi

Kementerian PKP: Rusun Subsidi di Perkotaan Akan Miliki 2 Konsep

Minggu, 21 Desember 2025 - 02:16
Berita Berikutnya
Rupiah Diprediksi Tertekan Dipicu Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

Rupiah Diprediksi Tertekan Dipicu Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.