• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Headline

Lemahnya Leadership Jadi Akar Perpecahan di Partai Demokrat

Sumber Ginting Editor Sumber Ginting
Minggu, 12 September 2021 - 12:29
in Headline
uu cipta kerja

Pakar komunikasi politik (komunikolog) dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Dr. Emrus Sihombing. (Antara)

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Pergolakan atau perpecahan yang terjadi di tubuh Partai Demokrat lebih disebabkan karena lemahnya leadership atau kepemimpinan.

Salah satu faktor dalam leadership adalah kemampuan untuk merangkul berbagai kepentingan.

BacaJuga:

Amid Internal Turmoil, Gus Ipul and Four PBNU Officials Reassigned by Gus Yahya

Di Tengah Gejolak Internal, Gus Ipul dan Empat Pejabat PBNU Dipindahkan Gus Yahya

Hong Kong Fire Tragedy Claims 128 Lives

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing mengatakan hal kunci dalam politik adalah merangkul berbagai kepentingan, bukan soal menang dan kalah.

“Kalau tidak mampu merangkul berbagai kepentingan, berarti lemah leadership-nya. Saya berhipotesa, di bawah kepemimpinan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) masih bisa merangkul berbagai kepentingan itu. Tetapi di bawah kepemimpinan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) tidak lagi mampu merangkul berbagai kepentingan sehingga munculnya kader-kader Partai Demokrat yang mendeklarasikan Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang yang mengajak Moeldoko menjadi ketua umum,” ujar Emrus, kepada Indoposco, Minggu (12/9/2021).

Menurut Emrus, pergolakan di tubuh Partai Demokrat akan terus terjadi jika tidak segera diselesaikan secara politik pula. Karena persoalan politik tidak akan mampu diselesaikan secara hukum kendati penyelesaian secara hukum itu merupakan amanat konstitusi sebagai negara hukum.

“Persoalan politik bukan soal menang dan kalah. Persoalan politik adalah persoalan kekuasaan. Politik itu merangkul berbagai kepentingan,” kata Emrus.

Emrus menyarankan Partai Demokrat kembali dipimpin SBY dan merangkul semua faksi yang ada di tubuh Partai Demokrat termasuk yang mendeklarasikan Partai Demokrat di Deli Serdang.

“Mereka harus bertemu dan berdialog. Tetapi tidak boleh saling memaksakan kehendak. Andaikan mereka menyatu, berarti ada dua faksi yakni faksi AHY dan faksi Moeldoko. Mereka berdialog saja, bertukar kepentingan, sehingga ditemukan titik kompromi. Demokrasi dalam suatu partai adalah seni berkompromi. Tidak boleh memaksakan kehendak. Faksi Moeldoko tidak boleh memaksakan kehendak ke faksi AHY. Sebaliknya juga demikian,” ujar Emrus.

Lebih jauh, Emrus mengemukakan, dari kompromi itu bisa saja disepakati SBY menjadi pemimpin Partai Demokrat dan mungkin sekretaris jenderal (Sekjen) dari faksi Moeldoko.

“Saya berani berpendapat bahwa figur pemersatu, yang bisa merangkul semua adalah SBY. Sederhana melihatnya. Ketika kepemipinan SBY, tidak terjadi ini (perpecahan). Bukankah terjadi ini setelah kepemimpinan AHY,” katanya.

Emrus menegaskan, partai politik itu milik rakyat, bukan milik pendiri, bukan PT (Perseroan Terbatas), atau “milik pemegang saham.” Partai politik itu, kata Emrus, milik rakyat karena melalui partai muncul pemimpin eksekutif dan legislatif.

“Bahkan, pemimpin yudikatif pun melalui fit and proper test di DPR. DPR representrasi dari fraksi dan fraksi representasi dari partai politik. Pemimpin bangsa ini diperoleh dari proses politik melalui partai. Bukankah mereka (partai politik) menerima dana dari negara. Dengan kata lain, duit rakyat juga ada di partai politik, termasuk Partai Demokrat,” katanya.

Pergolakan di tubuh Partai Demokrat akan berakhir, kata Emrus, jika menempuh tidak kompromi dan merangkul berbagai kepentingan.

“Kalau Partai Demokrat terus seperti ini, rakyat akan menilai bahwa kader-kader Partai Demokrat tidak dewasa dalam berpolitik. Rakyat akan menilai, mengurus diri sendiri (Partai Demokrat) saja tidak bisa, bagaimana memimpin bangsa ini,” ujarnya.

Emrus berpendapat, perpecahan di tubuh Partai Demokrat akan menggerus dukungan dari rakyat. “Mereka akan kehilangan kepercayaan dari rakyat. Rakyat tidak akan mendukung lagi Partai Demokrat karena mengurus organisasi partai saja belum menunjukkan hasil yang baik bagaimana memimpin negara, atau memimpin di legislatif atau eksekutif di Pilkada,” katanya.

Emrus berpandangan bahwa jika Partai Demokrat berhasil menyatu maka seluruh kader bisa memiliki kesempatan untuk mere-covery persepsi publik yang sudah terlanjur kurang baik. (dam)

Tags: AHYDemokrat kubu Moeldokopartai demokratPerpecahan Partai Demokrat
Berita Sebelumnya

Kementan Dorong Milenial Kaltara Maksimalkan Potensi Pertanian

Berita Berikutnya

Seperti Api Abadi, Orang Amerika Peringati 11 September

Berita Terkait.

nu
Headline

Amid Internal Turmoil, Gus Ipul and Four PBNU Officials Reassigned by Gus Yahya

Jumat, 28 November 2025 - 19:37
nu
Headline

Di Tengah Gejolak Internal, Gus Ipul dan Empat Pejabat PBNU Dipindahkan Gus Yahya

Jumat, 28 November 2025 - 19:32
hongkong-bencana
Headline

Hong Kong Fire Tragedy Claims 128 Lives

Jumat, 28 November 2025 - 19:27
GUS
Headline

Di Tengah Konflik Internal, Gus Yahya Rotasi Gus Ipul dan Empat Pejabat PBNU

Jumat, 28 November 2025 - 19:17
hongkong-bencana
Headline

Hong Kong Berduka: 128 Korban Tewas dalam Kebakaran Besar

Jumat, 28 November 2025 - 19:07
ira
Headline

Ira Puspadewi and Two Former ASDP Directors Officially Released from Detention

Jumat, 28 November 2025 - 18:57
Berita Berikutnya
indoposco

Seperti Api Abadi, Orang Amerika Peringati 11 September

BERITA POPULER

  • dedi

    Dedi Mulyadi: Siswa Masuk Barak Militer Bukan Latihan Perang, Bantu Kesehatan Mental

    759 shares
    Share 304 Tweet 190
  • From Villages to Schools: Wilmar Ensures Clean Water for Future Generations

    687 shares
    Share 275 Tweet 172
  • Dari Desa ke Sekolah: Wilmar Pastikan Air Bersih untuk Generasi Masa Depan

    670 shares
    Share 268 Tweet 168
  • Persik vs Semen Padang: Macan Putih siap Mental, Kabau Sirah punya Momentum

    665 shares
    Share 266 Tweet 166
  • Terpuruk di Liga, Persis Solo Diam-Diam Siapkan Sesuatu yang Mengejutkan

    996 shares
    Share 398 Tweet 249
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.