INDOPOSCO.ID – Hari pertama pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas cukup baik, terutama pada penerapan protokol kesehatan (Prokes). Pernyataan tersebut diungkapkan Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Demokrat Debby Kurniawan melalui gawai, Selasa (31/8/2021).
Menurut dia, pembelajaran di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 harus tetap mengutamakan keselamatan dan kesehatan siswa. Tentu, harus ada inovasi pembelajaran blended learning (menggabungkan) sistem luring dan daring.
Karena, dikatakan dia, pembelajaran jarak jauh (PJJ) tetap dibutuhkan, selain penerapan PTM terbatas.
“Ini (blended learning) sangat dibutuhkan kemampuan guru dan tenaga kependidikan. Untuk apa? Mengisi waktu PTM terbatas, karena ada pembatasan kuota. Jadi siswa yang berada di rumah tidak tertinggal pembelajaran,” terangnya.
Terkait kompetensi guru dan tenaga kependidikan tersebut, maka, menurut Debby, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Teknologi (Kemendikbudristek) harus serius memberikan pelatihan kepada guru. Tentu harus didukung oleh pemerintah daerah.
“Harus ada pembekalan, ini penting. Karena tidak sedikit guru sudah jenuh juga memberikan pembelajaran jarak jauh, karena mereka ternyata belum menguasai pembelajaran berbasis teknologi,” katanya.
“Ini pekerjaan rumah (PR) kita bersama, pendidikan harus dekat dengan inovasi teknologi. Jadi, jangan takut dengan PJJ,” imbuhnya.
Lebih jauh ia mengungkapkan, PTM terbatas harus diberlakukan secara bertahap. Dan mendapatkan pengawasan secara ketat, terutama pada penerapan Prokes. Agar terjadi pembiasaan menerapkan protokol kesehatan bagi anak-anak.
“Harus terus dievaluasi, bagaimana sarana pendukung Prokes, durasi pembelajaran dan waktu anak di luar sekolah. Sekolah juga jangan abai soal penerapan protokol kesehatan,” ucapnya.
Ia mengingatkan, agar tidak ada sekolah yang memaksakan membuka PTM terbatas. Sebab, masih banyak orangtua yang masih khawatir dengan dibukanya PTM terbatas tersebut.
“Kalau sarana pendukung Prokes belum siap, sebaiknya sekolah jangan memaksa PTM terbatas. Pengawasan harus masif dilakukan pemerintah, agar tidak terjadi kluster Covid-19 dari pendidikan,” ujarnya.
Ia berharap dengan pemberlakuan blended learning tersebut akan berdampak positif pada mutu pendidikan nasional. Sebab, di masa pandemi, nampak sekali pendidikan untuk generasi muda cenderung diabaikan.
“Kita tahu hasil evaluasi PJJ masih menyisakan berbagai masalah. Kita berharap dengan PTM terbatas mutu pendidikan semakin baik, apalagi digabung dengan sistem belajar daring,” katanya. (nas)








