• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Ekonomi

Merdeka dari Rentenir melalui Instrumen Ekonomi dan Keuangan Syariah

Ali Rachman Editor Ali Rachman
Kamis, 19 Agustus 2021 - 22:57
in Ekonomi
indoposco

Rabu Hijrah kembali menggelar webinar Serial Ekonomi Kemerdekaan seri kedua pada Rabu (18/9/2021)

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Rabu Hijrah kembali menggelar webinar Serial Ekonomi Kemerdekaan seri kedua pada Rabu (18/9/2021). Pada kegiatan ini, Rabu Hijrah mengangkat tema ‘Merdeka dari Rentenir’ yang digemakan melalui instrumen keuangan dan ekonomi syariah.

Ketua Komite Kepemudaan PP MES, Arief Rosyid Hasan mengatakan, sudah 76 tahun Indonesia merdeka, tapi masih banyak masyarakat yang belum merdeka. Maka dari itu, hal ini sudah sepantasnya menjadi perhatian generasi muda syariah dalam menjawab tantangan tersebut dan mendukung pemerintah dalam memberikan solusi terhadap permasalahan ini.

BacaJuga:

LPDB Koperasi dan MUI Bangun Ekonomi Umat Melalui Penguatan Koperasi Sektor Riil

Ini Jadwal Layanan Operasional BCA Selama Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

UIIA 2025 Catat Value Creation Rp3,7 Triliun, PHE Dorong Inovasi Berkelanjutan Hulu Migas

“Kolaborasi dengan pegiat ekonomi syariah maupun berbagai organisasi kepemudaan dalam membangun ekonomi dan keuangan syariah adalah jalan yang harus kita tempuh,” ujar pria yang juga Pembina Rabu Hijrah ini kepada media melalui keterangan tertulis, Kamis (19/8/2021).

Wali Kota Banda Aceh dan Ketua PW MES Aceh, Aminullah Usman membenarkan fenomena rentenir tersebar hampir di seluruh wilayah di Indonesia tanpa terkecuali. Untuk merdeka dari rentenir itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.

“Namun, kita jangan berputus asa karena Rasulullah SAW pun mampu memerdekakan umat-Nya pada saat itu. Di Aceh sendiri, sosialisasi hukum cambuk bagi para rentenir sedang kami ajukan. Perlu ada komitmen dan keyakinan bahwa bersama-sama, kita mampu membasmi rentenir dari Tanah Air,” tegasnya.

Direktur BSI, Anton Sukarna menyebutkan, sebagai instansi, perbankan syariah hadir untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dengan semangat meningkatkan keadilan, kebersamaan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Saat ini, pertumbuhan industri perbankan syariah nasional mulai menunjukkan perbaikan.

“Saya selalu optimistis terhadap pertumbuhan industri ekonomi syariah, termasuk perbankan di dalamnya. Jumlah penduduk muslim di Indonesia berkisar di angka 229 juta, yang artinya 87,2 persen dari total populasi. Ditambah lagi besarnya ekosistem pesantren dan masjid di negeri ini yang sangat mungkin dikolaborasikan dengan perbankan syariah. Dua hal ini merupakan potensi yang besar untuk mengembangkan industri ekonomi dan keuangan syariah secara umum,” beber Anton.

Sementara, Rektor Institut Agama Islam TAZKIA, Murniati Mukhlisin mengatakan, rentenir bisa hidup di mana saja memanfaatkan kebutuhan masyarakat yang mendesak. Oleh sebab itu, untuk menjawab kegelisahan masyarakat akan aksi rentenir, setiap dari kita dituntut untuk memberikan solusi kepada masyarakat melalui pendekatan ekonomi syariah.

“Saat ini, rentenir berkedok syariah banyak beredar di tengah masyarakat. Inilah PR (pekerjaan rumah) besar kita bersama, yaitu untuk meningkatkan digitalisasi ekonomi syariah sambil terus memberikan literasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjadi terbebas dari belenggu rentenir,” tuturnya.

Dalam hal ini, Ketua Umum Korps Alumni FoSSEI, Akhmad Akbar Susamto dan Rektor UNU dan Ketua PW MES NTB, Baiq Mulianah sepakat bagaimanapun, semua pihak perlu sama-sama bergotong royong membebaskan Indonesia dari praktik lintah darat yang menyulitkan masyarakat dan membuat kemiskinan. (arm)

Tags: bsiEkonomi SyariahKeuangan Syariahm arief rosyid hasanmesrabu hijrahrentenir
Berita Sebelumnya

Presiden Instruksikan Polri Tak Reaktif Soal Mural 404: Not Found

Berita Berikutnya

BI Akan Luncurkan Kebijakan Pembiayaan Terbaru UMKM

Berita Terkait.

lpdb1
Ekonomi

LPDB Koperasi dan MUI Bangun Ekonomi Umat Melalui Penguatan Koperasi Sektor Riil

Senin, 22 Desember 2025 - 10:24
abc
Ekonomi

Ini Jadwal Layanan Operasional BCA Selama Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

Senin, 22 Desember 2025 - 07:07
phe
Ekonomi

UIIA 2025 Catat Value Creation Rp3,7 Triliun, PHE Dorong Inovasi Berkelanjutan Hulu Migas

Senin, 22 Desember 2025 - 04:04
phr
Ekonomi

Teknologi Injeksi Kimia CEOR Jadi Kunci Peningkatan Produksi Lapangan Minyak Tua

Senin, 22 Desember 2025 - 00:30
kepri
Ekonomi

Kepri Mall Jadi K SQUARE, Hadirkan Konsep Lifestyle Baru di Jantung Kota Batam

Minggu, 21 Desember 2025 - 21:11
amka
Ekonomi

Kolaborasi Kemenekraf dan AMKA Animation Hadirkan Bali Animation Film Market 2025

Minggu, 21 Desember 2025 - 17:55
Berita Berikutnya
indoposco

BI Akan Luncurkan Kebijakan Pembiayaan Terbaru UMKM

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.