INDOPOSCO.ID – Satgas Covid-19 Kota Serang sedang melakukan tracing terhadap warga Lingkungan Cidadap, Keluarahan Tinggar, Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten, yanvg membongkar mayat yang sudah dikubur lima hari.
Hal itu untuk memastikan kondisi penyebaran Covid-19 di wilayah tersebut. Mengingat, pasien yang dikuburkan diduga suspek virus corona.
“Kalau tracing pasti karena sudah dinyatakan terkonfirmasi positif, berarti yang kontak erat juga harus dilakukan tracing,” kata Kepala bidang komunikasi Satgas Covid-19 Kota Serang, W. Hari Pamungkas, Rabu (30/6/2021).
Hari mengaku belum mendapat laporan resmi dari tim Penyuluhan Kesehatan bagi Masyarakat (PKM). Terlebih, tenaga kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Curug ada yang terpapar Covid-19.
“Cuma saya belum mendapat laporan dari PKM curugnya ya, sudah sejauh mana tracking yang bersangkutan. Sedang proses, karena PKM sana banyak yang terpapar juga, Puskesmas di blok juga,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, warga di lingkungan Cidadap yang membongkar mayat itu tidak melakukan lockdown. Aktivitas warga berjalan seperti biasanya.
“Nggak (di lockdown). Iya memang kondisi jenazah sudah seminggu, 5 harian gitu. Ya nanti lihat hasil ininya, mungkin pada saat awal dikuburkan memang ada yang interaksi, ada yang kontak erat, itu pasti ada edukasi, nanti kita cek hasil trackingnya, untuk melihat penyelidikan epidemologisnya apakah ada penularan yang disebabkan proses pemulasaran jenazahnya atau pada saat penggalian,” jelasnya.
Namun berdasarkan estimasinya, kata Hari, kemungkinan penularan disebabkan bukan dari mayat, melainkan dari kontak dengan yang lain. Sebab menurutnya, virus akan nginang dengan mayat.
“Dari estimasi saya, kalau sudah 5 hari dikuburkan kemungkinan terpaparnya bukan pada saat itu, sebelumnya ada kontak. Nggak ada penularan karena virus mati, kan dia nginang ke tubuh. Kalau meninggal ya ikut mati,” terangnya. (son)








